Persiapan Wadah Pemijahan Abalon Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva Abalon Seleksi I nduk Abalon Matang Gonad

2.4 Prosedur Penelitian 2.4.1 Penelitian Pendahuluan Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian pendahuluan ini dilakukan sebagai acuan penentu teknik dan skala pemijahan abalon dengan peluang pemijahan terbaik. Uji dilakukan dengan memijahkan induk abalon pada dua tingkat kematangan gonad berbeda yakni TKG I dan TKG II Lampiran 4 menggunakan teknik pemijahan semi alami dengan skala lab, teknik pemijahan semi alami dengan skala massal, teknik pemijahan alami dengan skala lab, serta teknik pemijahan alami dengan skala massal. Uji dilakukan selama 4 masa pemijahan Maret-Mei 2012 yakni pada bulan gelap dan terang Lampiran 5. Teknik pemijahan semi alami yang digunakan yakni teknik dry up sekitar 30 menit dengan cara mengangkat induk abalon dari dalam air dan dibiarkan berada pada tempat yang tanpa air, dilanjutkan dengan teknik kejut suhu dengan menaikkan turunkan suhu 3-5°C selama 15 menit menggunakan heater. Pemilihan teknik ini didasari oleh penelitian Susanto et al. 2008 serta Soleh dan Suwoyo 2008. Pada skala massal digunakan jumlah induk sebanyak 10 individu. Hasil terbaik penelitian pendahuluan digunakan dalam penelitian utama.

2.4.2 Penelitian Utama

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian utama ini antara lain persiapan wadah pemijahan abalon, persiapan wadah pemeliharaan larva abalon, seleksi induk abalon matang gonad, pemijahan induk abalon, penetasan telur abalon, pemeliharaan larva abalon, pengamatan karakterisasi fenotip, serta pengukuran kualitas air.

2.4.2.1 Persiapan Wadah Pemijahan Abalon

Wadah pemijahan induk abalon berupa bak fiber berdimensi 1,5 m 0,7 m 0,6 m Gambar 2. Wadah dibersihkan terlebih dahulu menggunakan kaporit dan dibilas. Gambar 2 Wadah pemijahan abalon 6

2.4.2.2 Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva Abalon

Persiapan wadah pemeliharaan larva abalon dilakukan 10 hari sebelum waktu pemijahan. Wadah yang akan digunakan sebagai tempat pemeliharaan larva abalon berupa container box 50 L. Pada wadah pemeliharaan larva dilengkapi dengan substrat penempelan berupa potongan PVC bergelombang berukuran luas penampang 30 22 cm sebanyak 7 buah dan 15 11 cm sebanyak 9 buah yang digantung pada wadah Gambar 3. Wadah dan substrat penempelan yang akan digunakan diamplas terlebih dahulu sehingga memiliki permukaan yang kasar, hal ini bertujuan memudahkan pakan alami dan trokofor menempel. Sebelum digunakan, wadah dan substrat dicuci serta dijemur di bawah sinar matahari. Setelah wadah dan substrat siap, kemudian diisi air laut hingga ¾ bagian wadah. Selanjutnya dilakukan penebaran pupuk, silikat, serta pakan alami Nitzchia sp. ke dalam wadah. Dosis pupuk yang digunakan Lampiran 6 adalah 1 mll media pemeliharaan, dosis silikat yakni setengah dari dosis pupuk, serta jumlah pakan yang ditebar adalah 5 l. a b c d Gambar 3 Persiapan wadah dan substrat pemeliharaan larva abalon: a Pembersihan wadah,, b Penjemuran wadah, c Penjemuran substrat,, d Penyusunan substrat pada wadah pemeliharaan larva abalon

2.4.2.3 Seleksi I nduk Abalon Matang Gonad

Seleksi dilakukan untuk mendapatkan induk abalon yang memiliki perkembangan gonad lebih dari 60 menutupi hepatopankreas dan warna gonad yang cerah.. Gonad betina terlihat berwarna kehijauan dan gonad jantan berwarna gading Gambar 4. Tingkat kematangan gonad ini dapat dilihat dengan cara 7 menguak otot abalon pada sisi yang berlawanan dari letak lubang-lubang di bagian cangkang menggunakan spatula. Setelah diseleksi, induk diukur panjang cangkang dan bobotnya untuk dicari yang seragam. a b Gambar 4 Seleksi induk abalon matang gonad: a abalon betina, b abalon jantan

2.4.2.4 Pemijahan I nduk Abalon