Upaya Pemijahan Alami Prosedur Pelaksanaan

- Testis bagian belakang kempis, dan di Tabel 1 Ciri-ciri tingkat kematangan gonad belut betina dan ikan jantan secara umum. TKG Belut betina Ikan jantan secara umum I Butiran telur tidak dapat dilihat secara visual, proporsi telur lebih besar daripada proporsi jantan. II Secara visual telur sudah terlihat. Telur yang terlihat berukuran sangat kecil, proporsi telur sekitar 80 - 90 dari isi gonad. III Telur terlihat sangat jelas, butiran- butiran telur berukuran besar, antara butiran telur masih rekat sehingga sukar dipisahkan. Proporsi telur sekitar 95 dari isi gonad. IV Telur terlihat sangat jelas, butiran- butiran telur berukuran besar, antara butiran telur sulit terpisah. Gonad hampir seluruhnya berisi telur dengan proporsi sperma sangat sedikit. Testis seperti benang lebih pendek dan terlihat ujungnya di rongga tubuh, serta berwarna jernih. Ukuran testis lebih besar, pewarnaan putih seperti susu, bentuk lebih jelas dari tingkat I. Permukaan testis tampak bergerigi, warna makin putih, testis makin besar, dalam keadaan diawetkan mudah putus. Seperti pada tingkat III tetapi lebih jelas, testis pejal. V bagian belakang pelepasan masih berisi. keterangan: Bahri 2000, Effendie dan Sjafei 1977 dalam Bahri 2000

2.1.3 Upaya Pemijahan Alami

Upaya pemijahan alami menggunakan 4 buah bak yang terbuat dari terpal dan bambu. Air yang digunakan adalah air sungai yang telah ditampung pada bak semen berukuran 1 x 1 x 0,5 m, selanjutnya air disalurkan menggunakan pipa ke bak 1 dan bak ke 2 sejauh 20 m, dan disalurkan pula ke bak ke 3 dan ke 4 melalui bak penampungan air Gambar 1. Bak 1 2,7 x 2,7 x 0,8 m Bak penampungan Bak 4 2,5 x 2,5 x 0,8 m 20 m 10 m air 3 x 1,5 x 0,5 m Bak 3 2,5 x 2,5 x 0,8 m Bak 2 2,7 x 2,7 x 0,8 m keterangan: inlet outlet Gambar 1 Tata letak bak pemijahan alami belut. 4 ditebar ekor 24 20 20 24 induk belut betina cm 29 - 37 27 - 39 29 - 38 28 - 37 induk belut jantan cm 51 - 60 51 - 59 53 - 59 52 - 57 bak m 2,7 x 2,7 x 0,3 2,7 x 2,7 x 0,3 2,7 x 2,7 x 0,3 2,7 x 2,7 x 0,3 Seluruh bak diisi dengan lumpur setinggi 30 cm dari dasar bak dan dibuatkan pematang dengan menambahkan lumpur setinggi 20 cm dari permukaan lumpur. Kemudian bak diisi air setinggi 5 cm dari permukaan lumpur, diganti setelah 24 jam lalu diisi kembali dan didiamkan selama 1 minggu Gambar 2. 5 cm 20 cm keterangan: inlet Lumpur 30 cm outlet pematang Gambar 2 Penampang melintang bak pemijahan alami belut. Pada setiap bak pemijahan ditebar induk belut jantan dan betina yang matang gonad dengan rasio berbeda, yaitu 1:2, 1:3, 1:4, dan 1:5 dengan kepadatan rata-rata 3 ekorm 2 . Pakan yang diberikan selama pemeliharaan berupa pakan hidup ikan seribu Lebistes sp. secara ad libitum. Kisaran panjang belut matang gonad yang ditebar pada bak untuk induk betina memiliki kisaran panjang 27 - 39 cm sedangkan induk jantan 50 cm. Pengecekan suhu, pH air, dan pengamatan permukaan air pada bak pemijahan untuk mengganti belut yang mati dilakukan setiap hari selama pemeliharaan. Selain itu, pengamatan lubang pada pematang untuk mengetahui adanya busa sebagai ciri-ciri belut memijah dilakukan pula setiap harinya. Kondisi bak pemijahan alami belut dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 3 di bawah ini. Tabel 2 Kondisi bak pemijahan alami belut. Parameter Bak 1 4 3 2 Jumlah belut yang Kisaran ukuran panjang Kisaran ukuran panjang Rasio jantan:betina 1:2 1:3 1:4 1:5 Ukuran bak m 2,7 x 2,7 x 0,8 2,5 x 2,5 x 0,8 2,5 x 2,5 x 0,8 2,7 x 2,7 x 0,8 Pengisian lumpur dalam Kepadatan ekorm 2 3 3 3 3 5 Bak 1 Bak 2 Bak 3 Bak 4 Gambar 3 Kondisi bak pemijahan alami belut. Pematang dibongkar secara perlahan setelah pemeliharaan 1,5 bulan untuk memeriksa dan mengamati kemungkinan adanya sarang yang dibuat belut untuk menyimpan telur serta mengamati bentuk lubang yang dibuat oleh belut. Seluruh bak dipanen setelah 2 bulan pemeliharaan untuk pengecekan ada atau tidaknya benih belut hasil pemijahan. Induk betina dan jantan yang didapat dihitung jumlahnya lalu benih yang didapatkan diukur panjang, bobot, dan lingkar perutnya serta dihitung jumlahnya, selanjutnya seluruh belut dipindahkan ke akuarium.

2.1.4 Upaya Pemijahan dengan Perangsangan Hormon