8 Tinggi Fundus Uterus TFU

33

5.2 Pembahasan

Berdasarkan data-data diatas, didapatkan perbedaan proses involusi uterus pada kelompok menyusui dan kelompok tidak menyusui. Hasil penelitian proses involusi uterus yang dilakukan pada 40 ibu post patum yang menyusui dan 16 yang tidak menyusui selama 10 hari masa nifas, diperoleh data bahwa kelompok yang menyusui mengalami involusi uterus yang lebih cepat dari pada kelompok yang tidak menyusui. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa efek yang ditimbulkan menyusui adalah kontraksi uterus yang berhubungan dengan involusi uterus Bobak, 2005. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Meri Marlina 2012 yang berjudul Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini IMD Terhadap Tinggi Fundus Uteri Pada Post Partum Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Hasil dari penelitian tersebut adalah ada pengaruh yang signifikan menyusui terhadap tinggi fundus uterus. Pada kelompok menyusui, di hari pertama masa nifas sebanyak 21 dari 40 orang 52,5 ibu post partum tinggi fundusnya sudah berada pada dua jari di bawah pusat, sementara pada kelompok tidak menyusui hanya 2 dari 16 orang ibu post partum 12,5 yang tinggi fundusnya sudah berada pada dua jari di bawah pusat. Pada kelompok menyusui juga ditemukan bahwa pada hari keenam, sebanyak 31 dari 40 orang ibu post partum 75, TFU sudah berada pada pertengahan simphisis pusat. Sedangkan pada kelompok tidak menyusui masih 6 dari 16 orang ibu post partum 37,5 yang TFUnya sudah pada pertengahan simphisis pusat. Pada hari kesembilan, fundus sudah tidak teraba lagi pada kelompok yang menyusui. Sementara pada kelompok tidak menyusui, sampai 34 pada hari kesepuluh fundus masih teraba. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan TFU pada kelompok menyusui lebih cepat dari pada kelompok tidak menyusui. Hal ini juga dapat diartikan bahwa perubahan bentuk dan ukuran uterus ke keadaan seperti sebelum hamil pada kelompok menyusui lebih cepat daripada kelompok tidak menyusui. Perbedaan yang signifikan juga terlihat pada perubahan warna lokia. Sebanyak 22 dari 40 orang ibu post partum 55 pada kelompok menyusui warna lokia sudah berwarna serosa pada hari kelima masa nifas. Sedangkan pada kelompok tidak menyusui hanya 2 dari 16 orang ibu post partum 12,50 yang warna lokianya sudah pada tahap serosa pada hari kelima. Pada kelompok menyusui terdapat sebanyak 35 dari 40 orang ibu post partum 95 warna lokianya sudah pada tahap alba pada hari kesembilan. Sedangkan pada kelompok tidak menyusui, pada hari kesembilan masih 3 dari 16 orang ibu post partum 18,75 yang warna lokianya sudah pada tahap alba. Semua ibu post partum yang menyusui lokianya sudah berada pada tahap alba pada hari kesepuluh. Sedangkan pada kelompok tidak menyusui, ibu post partum yang sudah pada tahap alba masih sebanyak 6 orang 37,50. Dari data diatas dapat diketahui bahwa tahapan perubahan warna lokia pada kelompok menyusui lebih cepat dari pada kelompok tidak menyusui. Hal ini juga dapat diartikan bahwa pemulihan tempat perlekatan plasenta pada kelompok menyusui lebih cepat daripada kelompok tidak menyusui. Pada kelompok menyusui terdapat 5 orang ibu post partum dengan berat bayi lahir diatas 3000 gram. Peneliti tidak menemukan adanya perbedaan yang