Analisis Rasio Keuangan Pada PT Agung Podomoro Group yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT AGUNG PODOMORO GROUP YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
GRADINI DWI ADISTI 122101146
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program D-III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(2)
(3)
Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR
Alhamdullillahi Robbil Alamin. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Tugas Akhir penulis berjudul “Analisis Rasio Keuangan Pada PT Agung Podomoro Group Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini penulis telah mendapat banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, Ayahanda Ruslan Usman dan Ibunda Aspuri Rangkuti yang telah memberikan segenap kasih sayang, doa, dukungan, semangat dan pengorbanan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Tidak lupa penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak, CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan sabar untuk membimbing penulis dalam proses penulisan serta penyusunan Tugas Akhir ini.
(4)
Universitas Sumatera Utara 4. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh pegawai dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada saudara Wim Eka Pradikta dan saudari Devia Tri Adisha yang selalu memberikan harapan, dukungan, dan semangat selama penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. Sahabat-sahabat penulis: Sekar, Arinda, Karina, Uli, Cacha, Doni, Rizky, Ryan, Dwi, Anggi, Desi, dan pihak lainnya, yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan pada saat mengalami kesulitan. Penulis menyadari bahwa kemampuan penulis masih terbatas dan masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis menerima semua saran dan kritikan dari semua pihak. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.
(5)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ... 5
B. Struktur Organisasi ... 9
C. Kegiatan Usaha Perusahaan ... 11
D. Laporan Keuangan ... 13
1. Neraca (Balance Sheet) ... 13
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement) ... 16
E. Rasio Keuangan ... 17
1. Kegunaan Rasio Keuangan ... 17
2. Jenis-jenis Rasio Keuangan ... 17
BAB III PEMBAHASAN A. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) ... 19
1. Current Ratio ... 19
2. Quick Ratio ... 20
3. Cash Ratio ... 21
B. Rasio Leverage (Leverage Ratio) ... 22
1. Debt Ratio ... 22
2. Debt to Equity Ratio ... 23
C. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) ... 24
1. Average Collection Period ... 24
(6)
Universitas Sumatera Utara
3. Total Asset Turnover ... 26
4. Receivable Turnover ... 26
5. Fixed Asset Turnover ... 28
D. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) ... 29
1. Gross Profit Margin ... 29
2. Net Profit Margin ... 30
3. Return on Investment (ROI) ... 31
4. Return on Equity (ROE) ... 32
E. Rasio Penilaian (Valuation Ratio) ... 33
1. Earning Per Share ... 33
2. Dividend Per Share ... 34
3. Book Value Per Share ... 34
4. Price to Book Value ... 35
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 37
B. Saran ... 38
(7)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Neraca PT Agung Podomoro Group ... 14
2.2 Laporan Laba Rugi PT Agung Podomoro Group ... 16
3.1 Rasio Likuiditas ... 22
3.2 Rasio Leverage ... 24
3.3 Rasio Aktivitas ... 29
3.4 Rasio Profitabilitas ... 33
(8)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
(9)
Universitas Sumatera Utara BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya semakin ketat. Setiap perusahaan perlu mengetahui kegiatan usahanya dari waktu ke waktu agar dapat diketahui apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. Kebangkrutan sering terjadi pada beberapa perusahaan diakibatkan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal tersebut mengakibatkan bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting dalam perusahaan.
Salah satu sarana untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan yaitu dapat dilihat dari laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang memberikan gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Laporan keuangan juga menyediakan informasi kinerja dan arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari tiga macam: 1) Neraca, 2) Laporan Laba-Rugi, dan 3) Laporan Arus Kas.
Untuk menilai kondisi keuangan perusahaan, laporan keuangan sering digunakan dengan cara menghitung rasio yang menghubungkan dua atau lebih
(10)
Universitas Sumatera Utara data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Dalam menganalisis data keuangan perlu adanya ukuran tertentu, dan ukuran yang sering digunakan dalam analisis keuangan disebut rasio keuangan. Dengan menggunakan laporan yang telah dibandingkan termasuk data perubahan dalam rupiah dan persentase, maka beberapa rasio keuangan akan membantu dalam menganalisis dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan.
Menurut Syahyunan (2013:91), “Analisis Rasio keuangan adalah analisis yang paling popular untuk mengidentifikasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan. Disebut rasio karena yang dilakukan pada dasarnya adalah membandingkan (membagi) antara satu item tertentu dengan item lainnya dalam laporan keuangan. Namun rasio keuangan hanya merupakan suatu petunjuk mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan, tidak merupakan gambaran lengkap mengenai kondisi keuangan perusahaan yang bersangkutan”.
Rasio keuangan yang sering digunakan pada umumnya terbagi atas lima: 1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), 2) Rasio Leverage (Leverage Ratio), 3) Rasio Aktivitas (Activity Ratio), 4) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), dan 5) Rasio Penilaian (Valuation Ratio). Analisis dari macam-macam rasio keuangan dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk membuat penelitian mengenai rasio keuangan dari laporan keuangan salah satu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penulis memutuskan untuk meneliti PT Agung Podomoro Group.
(11)
Universitas Sumatera Utara PT Agung Podomoro Group adalah perusahaan pengembang terbesar di sektor properti di Indonesia yang didirikan oleh Salimin dan Anton. PT Agung Podomoro membangun hunian di daerah Sunter dan Kelapa Gading. Selain itu, perusahaan ini juga ikut menyediakan perumahan bagi masyarakat miskin di luar Jabodetabek, seperti Subang, Lebak, dan Kresek.
Adapun laporan keuangan dari perusahaan tersebut adalah berbentuk konsolidasi karena PT Agung Podomoro memiliki banyak anak perusahaan. Perlu dijelaskan, laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi dari sebuah grup perusahaan, terdiri dari induk perusahaan dan satu atau lebih anak perusahaan yang tergabung sebagai satu perusahaan.
Penulis memutuskan membuat penelitian dengan judul “Analisis Rasio Keuangan Pada PT Agung Podomoro Group Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalahan
Berkenaan latar belakang penelitian, maka dirumuskan masalah penelitian, yaitu:“Bagaimana kondisi dan kinerja keuangan PT Agung Podomoro Group bila dilihat dari rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio penilaian perusahaan?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dirumuskan adalah untuk mengetahui dan menganalisis kondisi dan kinerja
(12)
Universitas Sumatera Utara keuangan PT Agung Podomoro Group berdasarkan rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio penilaian perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti
Sebagai menambah dan mengembangkan wawasan serta pengetahuan peneliti dalam memahami teori manajemen keuangan, khususnya mengenai rasio keuangan sebagai salah satu alat penilaian kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT Agung Podomoro Group untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan tersebut di masa mendatang.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai informasi dan tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.
(13)
Universitas Sumatera Utara BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat PT Agung Podomoro Group
Agung Podomoro Group (APG) merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia. Proyek properti yang dijalani APG antara lain membangun perumahan, apartemen dan super-blok. APG didirikan pertama kali pada tahun 1969 oleh Anton Haliman. Pada saat itu proyek pertamanya adalah kompleks perumahan di kawasan Simprug, Jakarta Selatan. Selain itu, APG juga menjadi pelopor pembangunan perumahan mewah (real estate) di Sunter, Jakarta Utara. Mewujudkan visi, APG membangun kompleks perumahan dengan fasilitas lengkap untuk para penghuninya, seperti sekolah, pusat rekreasi, tempat ibadah, rumah sakit, dan pasar. Kemudian, grup mulai melebarkan usahanya dengan menggandeng beberapa perusahaan. Kini bisnis properti grup terdiri dari kompleks perumahan, pergudangan, dan industri.
Sejak tahun 1986, perusahaan diambil alih oleh Trihatma Kusuma Haliman yang kemudian diambil kembali oleh PT. Indofica Housing. Pada saat itu perusahaan mampu memperluas area pengembangannya hingga lebih dari 517 hektar yang dipakai sebagai pembangunan kawasan eksklusif di Jakarta Utara yang menjadi salah satu pencapaian luar biasa dalam pembangunan real estate di Jakarta.
Pada periode krisis keuangan yang melanda Indonesia di tahun 1997, ketika banyak usaha mengalami kesulitan, Agung Podomoro berhasil melaluinya berkat
(14)
Universitas Sumatera Utara strategi yang diambil oleh manajemen atas grup ini, seperti keputusan krusial untuk membayar sebagian besar hutang APG pada awal 1997, mengesampingkan devaluasi mata uang, dan memperkenalkan kebijakan uang ketat. Pengalaman dari Bapak Trihatma saat mengatasi kesulitan dalam krisis Pertamina di tahun 1974 memberikan kepercayaan diri dan sikap yang tepat dalam grup untuk menghadapi situasi ini.
APG kemudian memandang krisis 1997 sebagai tantangan dan kesempatan yang sangat baik. Dengan kecermatan melihat perubahan pasar, APG menemukan potensi besar di pasar. Salah satunya adalah kebutuhan untuk tempat tinggal di tengah kota. Langkah pertama yang dilakukan adalah membeli lahan dari BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dan juga properti yang dimiliki pengembang-pengembang yang tekena dampak yang cukup berat dari krisis.
Sebenarnya, semenjak tahun 1995 APG telah menjalankan proyek-proyek yang dibangun dengan konsep yang mirip dan kesadaran akan keterbatasan lahan di kota. Pembangunan Menteng Executive Apartment memberikan pilihan bagi masyarakat untuk tinggal di kawasan kolektif yang berlokasi di daerah suburban kota dan menjadi sebuah terobosan dalam pengembangan real estate. Sukses dengan proyek di Menteng, pada tahun 2000 dan selanjutnya, APG mulai berfokus pada pembangunan apartemen.
Hingga tahun 2012, APG telah menyelesaikan 16 apartemen, 15 kawasan hunian dan 16 kawasan komersial mixed-use. Beberapa proyek APG antara lain Bukit Mediterania Samarinda, Permata Mediterania, Gading Grande Residences, Bukit Golf Mediterania, Villa Serpong, Permata Hijau Residences, The
(15)
Universitas Sumatera Utara Pakubuwono Residences, Jakarta Residences, Thamrin Residences, Mediterania Marina Residences, The Peak at Sudirman, Sudirman Park, Central Park, Kelapa Gading Square, Mangga Dua Square, Thamrin City, dan beberapa proyek-proyek mewah lainnya. Seiring dengan perjalanan waktu, APG melebarkan sayapnya ke pembangunan Superblok, Mall, kawasan industri dan pergudangan. Pada tahun 2012 grup ini mulai berkembang ke lokasi-lokasi lain di Jakarta, Bandung, Bogor, Kerawang, Balikpapan dan Bali.
Sertifikat ISO 9001 untuk Menteng Executive Apartment dan Bukit Gading Mediterania di Kelapa Gading adalah sebuah pernyataan akan kapabilitas dan komitmen manajemen APG yang profesional terhadap para pemegang sahamnya. Pada tahun 2014, APG membuka universitas yang diberi nama Podomoro University, berlokasi di kawasan Central Park, Jakarta.
PT Agung Podomoro Group Tbk. (“APG” atau “Perseroan”) adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 29 tanggal 30 Juli 2004, dibuat di hadapan Sri Laksmi Damayanti, S.H., sebagai pengganti Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-21538.HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090217027994 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1589/BH.09.02/X/2004 tanggal
(16)
Universitas Sumatera Utara 4 Oktober 2004, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 12 November 2004, Tambahan No. 11289.
Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah: Akta No. 7 tanggal 5 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, S.H., pengganti Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang isinya sehubungan dengan perubahan Pasal 3, Pasal 5 ayat 12, Pasal 18 ayat 2 dan Pasal 18 ayat 5 Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-35086.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 27 Juni 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas dengan No. 0058436.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 27 Juni 2012 dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU.01.10-24859 tanggal 6 Juli 2012, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai Undang- Undang Perseroan Terbatas dengan No. AHU-0061792. AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 6 Juli 2012 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai Undang- Undang tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan TDP No. 09.02.1.68.27994 tanggal 6 Juli 2012
Visi dan Misi PT Agung Podomoro Group:
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial yang berkualitas.
(17)
Universitas Sumatera Utara 2. Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang
saham.
3. Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan.
4. Berperan aktif untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan indeks pengembangan manusia.
B. Struktur Organisasi PT Agung Podomoro Group
Struktur organisasi PT Agung Podomoro Group dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini.
(18)
Universitas Sumatera Utara Sumber: PT Agung Podomoro Group, 2015 (Data Diolah)
Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Agung Podomoro Group Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Audit Internal Internal Audit Direksi
Board of Directors Budget Committee Komite Anggaran
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Komite Remunerasi Remuneration Committe
Komite Kinerja Performance Committee
Komite Audit Investigasi Audit Investigation
Committee
Umum & SDM General Affairs & Human Resources Keuangan
Finance Pemasaran
Marketing Pengembangan
Bisnis Bussiness
Hukum Legal Manajemen Property
Property Management Manajemen Proyek
(19)
Universitas Sumatera Utara C. Kegiatan Usaha Perusahaan Menurut Anggaran Dasar Terakhir, Serta
Jenis Produk Dan/Atau Jasa Yang Dihasilkan
Kegiatan usaha menurut Anggaran Dasar terakhir(Pasal 3 Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Agung Podomoro Land Tbk. No. 07 tanggal 5 Juni 2012 yang dibuat di hadapan Ardi Kristiar, S.H., MBA, pengganti dari Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan) adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha utama:
a) Pembangunan meliputi antara lain:
1) Pemborongan/kontraktor, termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawas pemborong bangunan gedung-gedung, perumahan, pusat perbelanjaan, jalan-jalan, jembatan-jembatan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, air, telepon dan pekerjaan umum lainnya; 2) Real estate dan developer termasuk melakukan
pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan, dan penggalian tanah, membangun sarana dan prasarana/ infrasturktur, merencanakan, membangun, menyewakan, menjual dan mengusahakan real estate, kawasan terpadu, pusat perkantoran, gedung-gedung, perumahan, perkantoran, apartemen, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang termasuk tetapi tidak terabatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, beserta fasilitasnya;
(20)
Universitas Sumatera Utara b) Melakukan investasi baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal sehubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan, dalam perusahaan lain;
1) Melakukan penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan
2) Usaha-usaha dalam bidang jasa, termasuk antara lain jasa pengelolaan atau pengoperasian yang menunjang kegiatan usaha utama Perseroan, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
2. Kegiatan usaha penunjang:
a) Melakukan perdagangan termasuk ekspor-impor, interinsulair, lokal, leveransir, grossier, supplier, distributor dan keagenan kecuali agen perjalanan;
b) Perindustrian meliputi industri bahan bangunan, industri alat-alat listrik, industri garmen manufacturing industri perakitan (assembling); dan c) Menyelenggarakan angkutan darat dengan menggunakan bus dan truk. 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan:
Kawasan properti terpadu yang meliputi apartemen, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, perhotelan, perumahan, dan pusat rekreasi, beserta fasilitasnya.
(21)
Universitas Sumatera Utara D. Laporan Keuangan
Menurut Syahyunan (2013:25), “Laporan keuangan adalah produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung-jawabkan (stewardship) penggunaan sumber daya dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum, laporan ini menyediakan informasi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja dan arus kas dalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan di luar perusahaan untuk menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan. Sebagai sumber informasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajar, transparan, mudah dipahami, dan dapat diperbandingkan dengan tahun sebelumnya ataupun antar perusahaan sejenis”. 1. Neraca (Balance Sheet)
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:193), “Neraca merupakan ringkasan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu yang menunjukkan
total aktiva sama dengan total kewajiban ditambah ekuitas pemilik”.
Aktiva yang tercantum di bagian atas disusun berdasarkan tingkat likuiditas relatifnya. Kas dan setara kas (cash equivalents) adalah aktiva yang paling likuid. Lalu diikuti piutang usaha kemudian persediaan. Persediaan digunakan dalam kegiatan produksi suatu produk. Produk dijual dan menimbulkan piutang yang akan diubah ke kas dalam periode tagihan tertentu. Aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva berjangka panjang lainnya tercantum di bawah kolom aktiva lancar.
Bagian bawah dari tabel menunjukkan kewajiban dan ekuitas pemegang saham perusahaan. Kewajiban jangka pendek adalah utang berjangka waktu satu
(22)
Universitas Sumatera Utara tahun. sementara kewajiban jangka panjang adalah utang yang akan dibayar dalam waktu lebih dari setahun. Ekuitas pemilik akan dibayar hanya melalui dividen tunai reguler dan pembelian kembali saham biasa. Ekuitas pemegang saham terdiri atas beberapa subkategori: 1) Saham biasa dengan nilai nominal pari, dan 2) Tambahan modal disetor bersama-sama mewakili jumlah total uang yang disetor ke dalam perusahaan sebagai ganti kepemilikan saham biasa.
Tabel 2.1
PT Agung Podomoro Group Neraca
Per 31 Desember 2010, 2011, 2012, dan 2013 (dalam ribuan Rupiah)
Keterangan Tahun
2010 2011 2012 2013
Aset Lancar
Kas dan setara kas 1.875.301.360 1.834.551.854 2.225.099.936 3.177.138.834 Piutang 433.924.741 1.149.611.568 1.762.996.645 1.622.931.030 Persediaan 1.935.469.547 1.314.900.907 1.738.403.612 2.978.498.405 Pajak dibayar dimuka 140.495.505 142.091.432 11.823.431 288.478.217 Biaya dibayar dimuka 2.532.800 21.084.362 66.814.586 72.715.564
Uang muka 88.647.015 224.091160 741.921.068 607.284.756
Jumlah 4.476.370.968 4.686.331.283 6.727.059.278 8.747.046.806 Aset Tidak Lancar
Persediaan 478.329.944 746.164.581 1.008.666.808 2.066.007.750 Aset keuangan lainnya 9.396.195 28.311.855 36.822.331 85.431.820
Biaya dibayar dimuka - - 21.005.320 20.250.000
Investasi saham pada
intentitas asosiasi 170.221.640 218.463.856 262.834.498 183.573.495 Uang muka investasi
saham - - 229.200.000 166.200.347
Properti investasi 1.917.739.134 2.900.048.945 4.982.292.298 5.533.185.618 Aset tetap 684.010.014 2.220.358.779 1.835.091.719 2.756.004.948 Biaya yang ditangguhkan 18.537.227 17.454.811 30.149.548 22.651.662
Rekening bank 850.893 12.430.188 7.608.366 -
Aset pajak tangguhan - 2.019.389 5.837.750 29.277.608
Goodwill - - - 30.344.910
Lain-lain 532.274 7.237.310 31.038.436 39.944.026
Jumlah 3.279.617.321 6.152.489.714 8.468.583.074 10.932.862.184 Total Aset 7.755.988.289 10.838.820.997 15.195.642.352 19.679.908.990
(23)
Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 (Lanjutan)
PT Agung Podomoro Group Neraca
Per 31 Desember 2010, 2011, 2012, dan 2013 (dalam ribuan Rupiah)
Keterangan Tahun
2010 2011 2012 2013
Kewajiban Jangka Pendek
Utang Bank 100.000.000 4.520.154 11.487.057 9.747.552
Utang usaha kepada pihak ketiga 219.494.041 464.978.298 761.161.682 1.141.400.648 Utang lain-lain 25.774.925 456.442.912 281.215.133 925.602.039
Utang pajak 79.239.148 122.644.313 264.438.272 238.393.956
Biaya yang masih harus dibayar 39.193.900 61.397.895 115.816.524 115.546.431 Utang jangka panjang - yang
jatuh tempo dalam satu tahun 139.659.548 380.444.431 862.299.748 814.363.776 Uang muka penjualan dan
pendapatan diterima di muka 888.142.172 1.299.856.037 2.002.424.246 1.963.584.415
Jumlah 1.491.503.734 2.562.062.584 4.298.842.662 5.208.638.817 Kewajiban Jangka Panjang
Utang jangka panjang 1.806.017.127 1.869.318.499 1.241.478.408 1.397.439.162
Utang obligasi - 1.189.229.180 2.80.394.227 3.249.505.065
Uang muka penjualan dan
pendapatan diterima di muka - 117.890.514 814.237.700 2.455.831.202 Uang jaminan penyewa 11.488.520 40.708.672 65.112.859 91.733.619
Kewajiban pajak tangguhan - - 83.071 170.219
Kewajiban imbalan pasca kerja 14.862.322 28.337.195 46.589.655 63.907.515
Jumlah 2.048.675.781 3.245.490.060 4.547.895.920 7.258.586.782 Total Kewajiban 3.540.179.515 5.807.552.644 8.846.738.582 12.467.225.599 Ekuitas
Modal saham 2.050.000.000 2.050.000.000 2.050.090.000 2.050.090.000 Tambahan modal disetor 1.572.726.043 1.572.726.043 1.572.819.779 1.389.679.134
Opsi saham - 12.821.100 33.711.191 35.411.406
Ekuitas entitas anak 80.447.178 2.156.862 - -
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi (51.824.106) (182.797.788) (183.140.645) -
Selisih transaksi ekuitas - - - 3.861
Saldo laba 280.442.404 863.001.038 1.552.096.888 2.280.526.025 KEPENTINGAN
NON-PENGENDALI 284.217.255 713.561.098 1.323.326.557 1.456.972.965
Total Ekuitas 4.215.808.774 5.031.268.353 6.348.903.770 7.212.683.391 Total Kewajiban dan Ekuitas 7.755.988.289 10.838.820.997 15.195.642.352 19.679.908.990
(24)
Universitas Sumatera Utara 2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Menurut Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:193), “Laporan laba rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan biaya perusahaan selama periode waktu tertentu, diakhiri dengan laba bersih atau rugi bersih untuk periode
tersebut”.
Laba rugi menunjukkan pendapatan, beban, dan laba bersih. Harga pokok penjualan mewakili biaya yang sesungguhnya dari memproduksi produk yang dijual selama periode terkait. Beban penjualan, umum, dan administratif serta beban bunga ditunjukkan secara terpisah dari harga pokok penjualan karena dipandang sebagai beban periode daripada biaya produk. Baris terakhir menyajikan laba ditahan dari laba bersih dikurangi pembayaran dividen.
Tabel 2.2
PT Agung Podomoro Group Laporan Laba Rugi Untuk Tahun yang Berakhir
Per 31 Desember 2010, 2011, 2012, dan 2013 (dalam ribuan Rupiah)
Keterangan Tahun
2010 2011 2012 2013
PENJUALAN DAN
PENDAPATAN USAHA 1.938.719.002 3.824.099.116 4.689.429.510 4.901.191.373 BEBAN POKOK PENJUALAN
DAN BEBAN LANGSUNG 1.327.166.246 2.416.178.373 2.604.942.909 2.546.320.651 LABA KOTOR 611.552.756 1.407.920.743 2.084.486.601 2.354.870.722
Beban penjualan (118.443.345) (224.743.334) (288.892.380) (398.115.504) Beban umum dan administrasi (195.752.665) (352.661.567) (535.434.053) (681.146.092) Bagian laba bersih entitas asosiasi 47.922.569 61.142.215 94.738.997 78.870.642 Penghasilan bunga 78.464.049 80.065.810 148.000.832 80.065.810 Beban bunga dan keuangan (18.304.220) (123.237.957) (476.950.569) (378.462.634) Keuntungan lainnya – bersih 17.323.237 41.346.073 58.912.745 135.777.133
LABA SEBELUM PAJAK 382.490.373 888.230.223 1.097.546.731 1.177.175.519
BEBAN PAJAK – BERSIH 100.675.781 203.321.472 256.255.978 246.935.022
LABA BERSIH 281.814.592 684.908.751 841.290.753 930.240.497
Pembayaran dividen - 2.000.000 123.005.400 123.005.400
Laba ditahan 281.814.592 682.908.751 718.285.353 807.235.097 Sumber: PT Agung Podomoro Group, 2015 (Data Diolah)
(25)
Universitas Sumatera Utara E. Rasio Keuangan
Menurut Brigham & Houston (2001:78), “Analisis Rasio keuangan digunakan untuk memprediksi masa depan, membantu mengantisipasi kondisi di masa depan dan sebagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang akan
mempengaruhi peristiwa di masa depan”.
1. Kegunaan Rasio Keuangan
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:202), kegunaan rasio keuangan terbagi atas dua:
a) Perbandingan Internal
Analisis rasio dapat membandingkan rasio sekarang dengan rasio dahulu dan perkiraan di masa mendatang untuk perusahaan yang sama.
b) Perbandingan Eksternal dan Sumber Rasio Industri
Melibatkan perbandingan antara rasio suatu perusahaan dengan berbagai perusahaan lainnya yang hampir sama atau dengan rata-rata industri pada suatu periode. Perbandingan semacam ini memberikan pandangan lebih dalam mengenai kondisi keuangan dan kinerja relatif perusahan.
2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
a) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:205), “Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
(26)
Universitas Sumatera Utara b) Rasio Leverage (Leverage Ratio)
Menurut Brealey, Myers & Marcus (2007:75), “Rasio leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar leverage keuangan atau pembiayaan dengan utang yang ditanggung perusahaan”.
c) Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:212), “Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur bagaimana perusahaan menggunakan aktivanya”. d) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Menurut Syahyunan (2013:93), “Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh manajemen”. e) Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
Menurut Syahyunan (2013:93), “Rasio penilaian bertujuan menjadi tolok ukur yang mengaitkan hubungan antara harga saham biasa dengan pendapatan perusahaan dan nilai buku saham atau mencerminkan performance perusahaan secara keseluruhan”.
(27)
Universitas Sumatera Utara BAB III
PEMBAHASAN
A. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
1. Current Ratio
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:206), “Current Ratio atau Rasio Lancar adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar”.
Current Ratio = Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar
× 100%
2010
=
4.476.370.968.0001.491.503.734.000
× 100%
= 300%2011
=
4.686.331.283.0002.562.062.584.000
× 100%
= 182,91% 2012
=
6.727.059.278.0004.298.842.662.000
× 100%
= 156,48% 2013
=
8.747.046.806.0005.208.638.817.000
× 100%
= 167,93%Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa selama empat tahun tingkat likuiditas perusahaan PT Agung Podomoro Group dapat dikatakan cukup baik. Angka diatas 150% lebih aman untuk digunakan sebagai batas bawah. Semakin tinggi rasio ini, akan semakin aman bagi kreditur. Angka 100% mencerminkan aktiva lancar sama dengan kewajiban lancar (Prihadi, 2009:21).
(28)
Universitas Sumatera Utara
2. Quick Ratio
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:207), “Quick Ratio atau Rasio Cepat adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang paling likuid (cepat)”.
Quick Ratio = Aktiva Lancar−Persediaan
Kewajiban Lancar
× 100%
2010
=
4.476.370.968.000 − 1.935.469.547.0001.491.503.734.000
× 100%
= 170,35 %
2011
=
4.686.331.283.000 − 1.314.900.907.0002.562.062.584.000
× 100%
= 131,59%
2012
=
6.727.059.278.000 – 1.738.403.612.0004.298.842.662.000
× 100%
= 116,04%
2013
=
8.747.046.806.000 − 2.978.498.405.0005.208.638.817.000
× 100%
= 110,74%
Dapat dilihat bahwa Quick Ratio pada PT Agung Podomoro periode 2010-2013 menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya mengalami penurunan setiap tahun. Jumlah aktiva lancar pada perusahaan dapat dinyatakan likuid meskipun telah dikurangi oleh persediaan yang sering diasumsikan sebagai bagian aktiva lancar yang paling tidak likuid
(29)
Universitas Sumatera Utara
3. Cash Ratio
Menurut Syahyunan (2013:93), “Cash Ratio atau Rasio Kas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat berharga (efek) yang segera dapat diuangkan”.
Cash Ratio = Kas + Efek
Kewajiban Lancar × 100% 2010
=
1.875.301.360.000 + 01.491.503.734.000
× 100%
= 125,73%
2011
=
1.834.551.854.000 + 02.562.062.584.000
× 100%
= 71,60%
2012
=
2.225.099.936.000 + 04.298.842.662.000
× 100%
= 51,76%
2013
=
3.177.138.834 .000 + 05.208.638.817.000
× 100%
= 60,99%
Dari hasil perhitungan Cash Ratio menunjukkan bahwa kas ditambah efek milik PT Agung Podomoro Group masih belum mampu untuk menutupi kewajiban lancar perusahaan. Kas dan efek hanya mampu menutupi kewajiban lancar pada tahun 2010 sementara perhitungan rasio semakin menurun di tahun- tahun berikutnya.
(30)
Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1
PT Agung Podomoro Group Rasio Likuiditas Periode 2010-2013
No Rasio - Rasio 2010 2011 2012 2013
1. Current Ratio 300 % 182,91 % 156,48 % 167,93 %
2. Quick Ratio 170,35 % 131,59 % 116,04 % 110,74 %
3. Cash Ratio 125,73 % 71,60 % 51,76 % 60,99 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
B. Rasio Leverage (Leverage Ratio)
1. Debt Ratio
Menurut Syahyunan (2013:93), “Debt Ratio atau Rasio Utang adalah pengukuran jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur”.
Debt Ratio
=
Total KewajibanTotal Aktiva
× 100%
2010=
3.540.179.515.0007.755.988.289.000
× 100%
= 45,64%
2011
=
5.807.552.644.00010.838.820.997.000
× 100%
= 53,58 %
2012
=
8.846.738.582.00015.195.642.352.000
× 100%
= 58,21 %
2013
=
12.467.225.599.00019.679.908.990.000
× 100%
= 63,35 %
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa Debt Ratio pada PT Agung Podomoro Group periode 2010-2013 mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini
(31)
Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa pendanaan aktiva yang disediakan oleh utang bertambah setiap tahun. Semakin tinggi rasio maka semakin besar risiko keuangannya.
2. Debt to Equity Ratio
Menurut Syahyunan (2013:93), “Debt to Equity Ratio atau Rasio Utang Terhadap Ekuitas adalah perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya”.
Debt to Equity Ratio
=
Total KewajibanTotal Ekuitas
× 100%
2010=
3.540.179.515.0004.215.808.774.000
× 100%
= 83,97 %
2011
=
5.807.552.644.0005.031.268.353.000
× 100%
= 115,42 % 2012
=
8.846.738.582.0006.348.903.770.000
× 100%
= 139,34 %
2013
=
12.467.225.599.0007.212.638.391.000
× 100%
= 172,85 %
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Debt to Equity Ratio pada PT Agung Podomoro Group periode 2010 – 2013 meningkat setiap tahun. Hal ini disebabkan peningkatan ekuitas lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan kewajiban/utang lancar.
(32)
Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2
PT Agung Podomoro Group Rasio Leverage
Periode 2010 – 2013
No Rasio – Rasio 2010 2011 2012 2013
1. Debt Ratio 45,64 % 53,58 % 58,21 % 63,35 % 2. Debt to Equity Ratio 83,97 % 115,42 % 139,34 % 172,85 % Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
C. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
1. Average Collection Period
Menurut Brealey, Myers & Marcus (2007:79), “Average Collection Period atau Rata-rata Periode Penagihan adalah mengukur seberapa cepat pelanggan membayar tagihan mereka”.
Average Collection Period
=
Piutang (Penjualan /360)2010
=
433.924.741.0001.938.719.002.000/360
= 80,57 hari
2011
=
1.149.611.568.000 3.824.099.116.000/360= 108,22 hari 2012
=
1.762.996.645.0004.689.429.510.000/360
= 135,34 hari 2013
=
1.622.931.030.0004.901.191.373.000/360
= 119,20 hari
Average Collection Period menunjukkan bahwa periode pengumpulan piutang pada PT Agung Podomoro Group berjalan dengan kurang baik. Hal ini disebabkan karena kemampuan perusahaan dalam periode pengumpulan piutang
(33)
Universitas Sumatera Utara semakin panjang setiap tahun. Tahun 2012 adalah periode pembayaran yang paling lama dibandingkan tiga tahun lainnya yaitu piutang dibayar selama 135 hari sekali.
2. Inventory Turnover
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:216), “Invetory Turnover atau Perputaran Persediaan adalah menentukan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan (dan juga untuk mendapatkan indikasi likuiditas persediaan)”.
Inventory Turnover
=
Harga Pokok Penjualan Persediaan2010
=
1.327.166.246.000 1.935.469.547.000= 0,68 kali
2011
=
2.416.178.373.000 1.314.900.907.000= 1,83 kali
2012
=
2.604.942.909.000 1.738.403.612.000= 1,49 kali
2013
=
2.546.320.651.000 2.978.498.405.000= 0,85 kali
Dapat dilihat bahwa perputaran persediaan pada PT Agung Podomoro Group berjalan dengan lambat pada tahun 2010 dan 2013. Inventory Turnover beputar cepat pada tahun 2011 dan 2012. Semakin cepat persediaan berputar maka akan semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.
(34)
Universitas Sumatera Utara
3. Total Asset Turnover
Menurut Brigham & Houston (2001:83), “Total Asset Turnover atau Perputaran Total Aktiva adalah mengukur perputaran semua aktiva perusahaan, dihitung dengan membagi penjualan dengan total aktiva”.
Total Asset Turnover
=
Penjualan Total Aktiva2010
=
1.938.719.002.000 7.755.988.289.000= 0,24 kali 2011
=
3.824.099.116.00010.838.820.997.000
= 0,35 kali 2012
=
4.689.429.510.00015.195.642.352.000
= 0,30 kali 2013
=
4.901.191.373.00019.679.908.990.000
= 0,24 kali
Hasil perhitungan Total Asset Turnover pada PT Agung Podomoro dari tahun 2011 hingga ke tahun 2013 berjalan semakin lambat. Hal ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki pada tahun 2013 terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.
4. Receivable Turnover
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:212), “Receivable Turnover atau Perputaran Piutang adalah memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya. Rasio ini
(35)
Universitas Sumatera Utara memberi tahu kita berapa kali piutang usaha telah berputar (menjadi kas) selama tahun tersebut”.
Receivable Turnover
=
Penjualan Kredit PiutangReceivable Turnover in Days
=
360 Perputaran Piutang2010
=
1.938.719.002.000 433.924.741.000= 4,46 kali
=
3604,46
= 80,71 hari 2011
=
3.824.099.116.0001.149.611.568.000
= 3,32 kali
=
3603,32
= 108,43 hari 2012
=
4.689.429.510.0001.762.996.645.000
= 2,65 kali
=
3602,65
= 135,84 hari 2013
=
4.901.191.373.0001.622.931.030.000
(36)
Universitas Sumatera Utara
=
3603,01
= 119,60 hari
Perhitungan diatas menunjukkan bahwa Perputaran Piutang pada PT Agung Podomoro Group mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun 2010 rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 4,46 kali yang berarti penagihan dilunaskan rata-rata dalam 80 hari. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya, perputaran piutang terjadi semakin lama. Semakin pendek perputaran maka semakin lama waktu antara penjualan kredit dengan penagihan tunainya.
5. Fixed Asset Turnover
Menurut Syahyunan (2013:94), “Fixed Asset Turnover atau Perputaran Aset Tetap adalah mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada aset
tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam menghasilkan penjualan”.
Fixed Asset Turnover
=
Penjualan Aktiva Tetap2010
=
1.938.719.002.000 684.010.014.000= 2,83 kali 2011
=
3.824.099.116.0002.220.358.779.000
= 1,72 kali 2012
=
4.689.429.510.0001.835.091.719.000
(37)
Universitas Sumatera Utara 2013
=
4.901.191.373.0002.756.004.948.000
= 1,77 kali
Fixed Asset Turnover PT Agung Podomoro Group periode 2010 - 2013 menunjukkan hasil perhitungan angka yang menurun. Hal ini mengartikan bahwa perputaran aset tetap rendah. Pada tahun 2013 setiap seratus rupiah aktiva tetap hanya mampu menjual sebanyak 1,77 kali.
Tabel 3.3
PT Agung Podomoro Group Rasio Aktivitas Periode 2010 – 2013
No Rasio - Rasio 2010 2011 2012 2013
1. Average Collection Period 80,57 hari 108,22 hari 135,34 hari 119,20 hari 2. Inventory Turnover 0,68 kali 1,83 kali 1,49 kali 0,85 kali 3. Total Asset Turnover 0,24 kali 0,35 kali 0,30 kali 0,24 kali 4. Receivable Turnover –
Receivable Turnover in Days
4,46 kali – 80,71 hari
3,32 kali – 108,43 hari
2,65 kali – 135,84 hari
3,01 kali – 119,60 hari 5. Fixed Asset Turnover 2,83 kali 1,72 kali 2,55 kali 1,77 kali
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
D. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
1. Gross Profit Margin
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:222), “Gross Profit Margin atau Margin Laba Kotor adalah pengukur efisiensi operasi perusahaan, serta merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya”.
Gross Profit Margin
=
Laba KotorPenjualan
× 100%
2010
=
611.552.756.0001.938.719.002.000
× 100%
= 31,54%(38)
Universitas Sumatera Utara 2011
=
1.407.920.743.0003.824.099.116.000
× 100%
= 36,81 %2012
=
2.084.486.601.0004.689.429.510.000
× 100%
= 44,45 %2013
=
2.354.870.722.0004.901.191.373.000
× 100%
= 48,04 %Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa Gross Profit Margin PT Agung Podomoro Group mengalami peningkatan setiap tahun. Keadaan ini menunjukkan kinerja penjualan bersih dalam menghasilkan laba kotor menurun.
2. Net Profit Margin
Menurut Van Horne & Wachowicz (2005:224), “Net Profit Margin atau Margin Laba Bersih adalah ukuran profitabilitas perusahaan dari penjualan setelah memperhitungkan semua biaya dan pajak penghasilan.”.
Net Profit Margin
=
Laba BersihPenjualan
× 100%
2010
=
281.814.592.0001.938.719.002.000
× 100%
= 14,53%2011
=
684.908.751.0003.824.099.116.000
× 100%
= 17,91%2012
=
841.290.753.0004.689.429.510.000
× 100%
= 17,94%(39)
Universitas Sumatera Utara 2013
=
930.240.497.0004.901.191.373.000
× 100%
= 18,97%Hasil perhitungan Net Profit Margin pada PT Agung Podomoro Group semakin meningkat di setiap tahun. Hal ini menunjukkan keuntungan yang tampak dalam laba bersih.
3. Return on Investment (ROI)
Menurut Syahyunan (2013:94), “Return on Investment atau Tingkat Pengembalian Atas Investasi merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan”.
Return on Investment
=
Laba BersihTotal Aktiva
× 100%
2010=
281.814.592.0007.755.988.289.000
× 100%
= 3,63 %2011
=
684.908.751.00010.838.820.997.000
× 100%
= 6,31%2012
=
841.290.753.00015.195.642.352.000
× 100%
= 5,53%2013
=
930.240.497.00019.679.908.990.000
× 100%
= 4,72%Dapat dilihat bahwa Return on Investment pada PT Agung Podomoro Group mengalami penurunan pada tahun 2012 dan 2013. Dengan kata lain, peningkatan
(40)
Universitas Sumatera Utara pendapatan dalam laba bersih lebih kecil dibandingkan dengan peningkatan aktiva.
4. Return on Equity (ROE)
Menurut Syahyunan (2013:4), “Return on Equity atau Tingkat Pengembalian Atas Ekuitas Saham Biasa adalah mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan”.
Return on Equity
=
Laba BersihEkuitas
× 100 %
2010
=
281.814.592.0004.215.808.774.000
× 100%
= 6,68%2011
=
684.908.751.0005.031.268.353.000
× 100%
= 13,61%2012
=
841.290.753.0006.348.903.770.000
× 100%
= 13,25%2013
=
930.240.497.0007.212.638.391.000
× 100%
= 12,89%Return on Equity pada PT Agung Podomoro Group periode 2010–2013 mengalami penurunan. Hal ini mengartikan bahwa perusahaan kurang efektif dalam menghasilkan laba dari setiap modal yang tersedia.
(41)
Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4
PT Agung Podomoro Group Rasio Profitabilitas Periode 2010 – 2013
No Rasio - Rasio 2010 2011 2012 2013
1. Gross Profit Margin 31,54 % 36,81 % 44,45 % 48,04 % 2. Net Profit Margin 14,53 % 17,91 % 17,94 % 18,97 % 3. Return on Investment 3,63 % 6,31 % 5,53 % 4,72 % 4. Return on Equity 6,68 % 13,61 % 13,25 % 12,89 % Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)
E. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
1. Earning Per Share
Menurut Syamsuddin (2007:66), “Earning Per Share atau Pendapatan per Lembar Saham Biasa menggambarkan jumlah Rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa”.
Earning Per Share
=
Laba yang Tersedia untuk Pemegang Saham Jumlah Lembar Saham Biasa yang Beredar2010
=
281.814.592.00020.500.000.000
= Rp 13,74
2011
=
684.908.751.00020.500.000.000
= Rp 33,41
2012
=
841.290.753.00020.500.900.000
= Rp 41,03
2013
=
930.240.497.00020.500.900.000
= Rp 45,37
Hasil perhitungan menunjukkan peningkatan sepanjang periode 2010 – 2013. Hal ini mengartikan bahwa Earning Per Share pada PT Agung Podomoro Group
(42)
Universitas Sumatera Utara dinyatakan dalam keadaan baik. Setiap lembar saham dapat menghasilkan laba lebih dari satu Rupiah.
2. Dividend Per Share
Menurut Syamsuddin (2007:67), “Dividend Per Share atau Dividen per Lembar Saham Biasa adalah menggambarkan berapa jumlah pendapatan per
lembar saham yang akan didistribusikan”.
Dividend Per Share
=
Dividen Saham BiasaJumlah Lembar Saham Biasa yang Beredar
2010
=
tidak ada pembayaran dividen
2011
=
tidak ada pembayaran dividen
2012
=
123.005.400.00020.500.900.000
= Rp 6
2013
=
123.005.400.00020.500.900.000
= Rp 6
Perhitungan diatas menunjukkan setiap satu lembar saham mendapatkan dividen sebesar Rp 6. Dividend Per Share pada PT Agung Podomoro Group berjalan seimbang selama dua tahun yang mengartikan rasio dalam keadaan baik.
3. Book Value Per Share
Menurut Syamsuddin (2007:67), “Book Value Per Share atau Nilai Buku per Lembar Saham Biasa adalah menunjukkan suatu perkiraan nilai dari setiap lembar saham biasa yang didasarkan atas asumsi bahwa semua aset perusahaan dapat
dilikuidir menurut nilai bukunya”.
Book Value Per Share
=
Total Ekuitas(43)
Universitas Sumatera Utara
2010
=
4.215.808.774.00020.500.000.000 = Rp 205,64
2011
=
5.031.268.353.00020.500.000.000 = Rp 245,42
2012
=
6.348.903.770.00020.500.900.000 = Rp 309,68
2013
=
7.212.638.391.00020.500.900.000 = Rp 351,82
Dapat dilihat bahwa Book Value Per Share pada PT Agung Podomoro Group mengalami peningkatan setiap tahun dan dapat dinyatakan dalam keadaan sehat. Pada tahun 2013 setiap satu lembar saham biasa menghasilkan Rp 351,82 untuk para pemegang saham.
4. Price to Book Value
Menurut Syahyunan(2013:95), “Price to Book Value atau Harga Pasar Saham Terhadap Nilai Buku adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham (harga pasarnya) diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut”.
Price to Book Value
=
Harga Pasar per Lembar Saham Biasa Nilai Buku per Lembar Saham Biasa2010
=
385 205,64(44)
Universitas Sumatera Utara 2011
=
350245,42 = 1,42 kali 2012
=
370309,68 = 1,19 kali 2013
=
215351,82
= 0,61 kali
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa Price to Book Value pada PT Agung Podomoro Group mengalami penurunan. Terlihat pada tahun 2013 saham diperdagangkan sebesar 0,61 kali dari nilai buku saham.
Tabel 3.5
PT Agung Podomoro Group Rasio Penilaian Periode 2010 – 2013
No Rasio – Rasio 2010 2011 2012 2013
1. Earning Per Share Rp 13,74 Rp 33,41 Rp 41,03 Rp 45,37
2. Dividend Per Share - - Rp 6 Rp 6
3. Book Value Per Share Rp 205,64 Rp 245,42 Rp 309,68 Rp 351,82 4. Price to Book Value 1,87 kali 1,42 kali 1,19 kali 0,61 kali
(45)
Universitas Sumatera Utara BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan PT Agung Podomoro Group pada bab sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan yang sesuai dengan penelitian sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Dari ketiga komponen rasio likuiditas, dapat dikatakan bahwa likuiditas PT Agung Podomoro Group dalam keadaan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari dua rasio perusahaan, yaitu current ratio dan quick ratio yang mengalami peningkatan dalam memenuhi kewajiban lancar perusahaan. Tetapi cash ratio tidak mengalami peningkatan disebabkan jumlah kas yang sedikit dibandingkan dengan kewajiban lancar.
2. Rasio Leverage (Leverage Ratio)
Hasil persentase dari Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio menunjukkan bahwa komposisi utang terhadap total aktiva maupun total ekuitas tidak aman dan menunjukkan angka yang semakin meningkat pada tahun 2013. Hal itu mengartikan bahwa perusahaan memiliki utang yang cukup tinggi. Tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham lebih rendah dibandingkan dengan pendanaan dana perusahaan melalui hutang.
(46)
Universitas Sumatera Utara Dilihat dari rasio-rasio aktivitas, PT Agung Podomoro Group memiliki nilai rasio yang tidak bagus dan menurun. Artinya kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumberdaya kurang efektif. Kebijakan penagihan dan pengumpulan piutang perusahaan juga berjalan lambat.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio-rasio profitabilitas pada PT Agung Podomoro Group periode 2010 – 2013 mengalami peningkatan yang cukup bagus. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dengan baik.
5. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
Laba perusahaan mengalami peningkatan yang cukup bagus sehingga laba bersih per saham dan pembayaran dividen saham biasa untuk per lembar saham juga mengalami pertumbuhan yang baik. Rasio nilai buku per saham mengalami peningkatan di tahun 2013 yang mengartikan pendapatan kepada para pemegang saham juga meningkat. Rasio Price to Book Value menunjukkan saham ini diperdagangkan sebesar 0,61 kali nilai buku saham tersebut (tahun 2013).
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Rasio Likuiditas, diharapkan untuk di masa mendatang perusahaan dapat meningkatkan persentase cash ratio dengan memperbesar kenaikan kas.
(47)
Universitas Sumatera Utara 2. Untuk Rasio Leverage, perusahaan hendaknya menurunkan peningkatan
utangnya kepada para kreditor dengan meningkatkan ekuitasnya.
3. Untuk Rasio Aktivitas, perusahaan hendaknya meningkatkan kemampuan dalam kebijakan penagihan piutang. Perusahaan juga harus meningkatkan kegiatan penjualan dan membatasi penambahan aset-aset agar semua aktiva dapat dipakai dengan baik.
4. Untuk Rasio Profitabilitas, perusahaan hendaknya menurunkan biaya untuk memproduksi barang dan meningkatkan penjualan.
5. Untuk Rasio Penilaian, perusahaan hendaknya mempertahankan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan pendapatan kepada para pemegang saham untuk setiap jumlah lembar saham yang beredar. Sebaiknya perusahaan juga mengelola saham dengan baik agar harga saham (harga pasarnya) diperdagangkan di atas nilai buku saham.
(48)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA
Brealey, Richard A., Stewart C. Myers, dan Alan J. Marcus. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 2, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Effendi, Sofian dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.
Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.
Prihadi, Toto. 2009. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan, Tujuh Analisis Rasio Keuangan, Studi Kasus Perusahaan Indonesia. Jakarta: PPM.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiono, Arief, dan Edy Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan. Jakarta: PT Grasindo.
Sundjaja, Ridwan S., dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Satu, Edisi Kelima. Jakarta: Literata Lintas Media.
Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan 1, Edisi Kedua - (Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan). Medan: USU Press.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manejemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid I, Edisi Ketiga. Malang: Bayumedia Publishing.
Van Horne, James C., dan John M. Wachowicz, JR. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.
(1)
Universitas Sumatera Utara
2010
=
4.215.808.774.00020.500.000.000 = Rp 205,64
2011
=
5.031.268.353.00020.500.000.000 = Rp 245,42
2012
=
6.348.903.770.00020.500.900.000 = Rp 309,68
2013
=
7.212.638.391.00020.500.900.000 = Rp 351,82
Dapat dilihat bahwa Book Value Per Share pada PT Agung Podomoro Group mengalami peningkatan setiap tahun dan dapat dinyatakan dalam keadaan sehat. Pada tahun 2013 setiap satu lembar saham biasa menghasilkan Rp 351,82 untuk para pemegang saham.
4. Price to Book Value
Menurut Syahyunan(2013:95), “Price to Book Value atau Harga Pasar Saham Terhadap Nilai Buku adalah rasio yang menunjukkan apakah harga saham (harga pasarnya) diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut”.
Price to Book Value
=
Harga Pasar per Lembar Saham Biasa Nilai Buku per Lembar Saham Biasa2010
=
385 205,64 = 1,87 kali(2)
Universitas Sumatera Utara 2011
=
350245,42 = 1,42 kali 2012
=
370309,68 = 1,19 kali 2013
=
215351,82 = 0,61 kali
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat bahwa Price to Book Value pada PT Agung Podomoro Group mengalami penurunan. Terlihat pada tahun 2013 saham diperdagangkan sebesar 0,61 kali dari nilai buku saham.
Tabel 3.5
PT Agung Podomoro Group Rasio Penilaian Periode 2010 – 2013
No Rasio – Rasio 2010 2011 2012 2013
1. Earning Per Share Rp 13,74 Rp 33,41 Rp 41,03 Rp 45,37
2. Dividend Per Share - - Rp 6 Rp 6
3. Book Value Per Share Rp 205,64 Rp 245,42 Rp 309,68 Rp 351,82 4. Price to Book Value 1,87 kali 1,42 kali 1,19 kali 0,61 kali
(3)
Universitas Sumatera Utara BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan PT Agung Podomoro Group pada bab sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan yang sesuai dengan penelitian sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Dari ketiga komponen rasio likuiditas, dapat dikatakan bahwa likuiditas PT Agung Podomoro Group dalam keadaan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari dua rasio perusahaan, yaitu current ratio dan quick ratio yang mengalami peningkatan dalam memenuhi kewajiban lancar perusahaan. Tetapi cash ratio
tidak mengalami peningkatan disebabkan jumlah kas yang sedikit dibandingkan dengan kewajiban lancar.
2. Rasio Leverage (Leverage Ratio)
Hasil persentase dari Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio menunjukkan bahwa komposisi utang terhadap total aktiva maupun total ekuitas tidak aman dan menunjukkan angka yang semakin meningkat pada tahun 2013. Hal itu mengartikan bahwa perusahaan memiliki utang yang cukup tinggi. Tingkat pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham lebih rendah dibandingkan dengan pendanaan dana perusahaan melalui hutang.
(4)
Universitas Sumatera Utara Dilihat dari rasio-rasio aktivitas, PT Agung Podomoro Group memiliki nilai rasio yang tidak bagus dan menurun. Artinya kemampuan perusahaan dalam menggunakan sumberdaya kurang efektif. Kebijakan penagihan dan pengumpulan piutang perusahaan juga berjalan lambat.
4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio-rasio profitabilitas pada PT Agung Podomoro Group periode 2010 – 2013 mengalami peningkatan yang cukup bagus. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dengan baik.
5. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
Laba perusahaan mengalami peningkatan yang cukup bagus sehingga laba bersih per saham dan pembayaran dividen saham biasa untuk per lembar saham juga mengalami pertumbuhan yang baik. Rasio nilai buku per saham mengalami peningkatan di tahun 2013 yang mengartikan pendapatan kepada para pemegang saham juga meningkat. Rasio Price to Book Value
menunjukkan saham ini diperdagangkan sebesar 0,61 kali nilai buku saham tersebut (tahun 2013).
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk Rasio Likuiditas, diharapkan untuk di masa mendatang perusahaan dapat meningkatkan persentase cash ratio dengan memperbesar kenaikan kas.
(5)
Universitas Sumatera Utara 2. Untuk Rasio Leverage, perusahaan hendaknya menurunkan peningkatan
utangnya kepada para kreditor dengan meningkatkan ekuitasnya.
3. Untuk Rasio Aktivitas, perusahaan hendaknya meningkatkan kemampuan dalam kebijakan penagihan piutang. Perusahaan juga harus meningkatkan kegiatan penjualan dan membatasi penambahan aset-aset agar semua aktiva dapat dipakai dengan baik.
4. Untuk Rasio Profitabilitas, perusahaan hendaknya menurunkan biaya untuk memproduksi barang dan meningkatkan penjualan.
5. Untuk Rasio Penilaian, perusahaan hendaknya mempertahankan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan pendapatan kepada para pemegang saham untuk setiap jumlah lembar saham yang beredar. Sebaiknya perusahaan juga mengelola saham dengan baik agar harga saham (harga pasarnya) diperdagangkan di atas nilai buku saham.
(6)
Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA
Brealey, Richard A., Stewart C. Myers, dan Alan J. Marcus. 2007. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid 2, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Effendi, Sofian dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.
Erlina. 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.
Prihadi, Toto. 2009. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan, Tujuh Analisis Rasio Keuangan, Studi Kasus Perusahaan Indonesia. Jakarta: PPM.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiono, Arief, dan Edy Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan.
Jakarta: PT Grasindo.
Sundjaja, Ridwan S., dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan Satu, Edisi Kelima. Jakarta: Literata Lintas Media.
Syahyunan. 2013. Manajemen Keuangan 1, Edisi Kedua - (Perencanaan, Analisis dan Pengendalian Keuangan). Medan: USU Press.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manejemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, Edisi Baru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Jilid I, Edisi Ketiga. Malang: Bayumedia Publishing.
Van Horne, James C., dan John M. Wachowicz, JR. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Keduabelas. Jakarta: Salemba Empat.