Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMBAHASAN
A. Rasio Likuiditas Liquidity Ratio
1. Current Ratio
Menurut Van Horne Wachowicz 2005:206, “Current Ratio atau Rasio
Lancar adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar”.
Current Ratio =
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
× 100 2010
=
4.476.370.968.000 1.491.503.734.000
× 100 = 300
2011 =
4.686.331.283.000 2.562.062.584.000
× 100 = 182,91
2012 =
6.727.059.278.000 4.298.842.662.000
× 100 = 156,48
2013 =
8.747.046.806.000 5.208.638.817.000
× 100 = 167,93
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa selama empat tahun tingkat likuiditas perusahaan PT Agung Podomoro Group dapat dikatakan cukup baik.
Angka diatas 150 lebih aman untuk digunakan sebagai batas bawah. Semakin tinggi rasio ini, akan semakin aman bagi kreditur. Angka 100 mencerminkan
aktiva lancar sama dengan kewajiban lancar Prihadi, 2009:21.
Universitas Sumatera Utara
2. Quick Ratio
Menurut Van Horne Wachowicz 2005:207, “Quick Ratio atau Rasio
Cepat adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang paling likuid cepat
”. Quick Ratio =
Aktiva Lancar −Persediaan
Kewajiban Lancar
× 100 2010
=
4.476.370.968.000 − 1.935.469.547.000
1.491.503.734.000
× 100 = 170,35
2011 =
4.686.331.283.000 − 1.314.900.907.000
2.562.062.584.000
× 100 = 131,59
2012 =
6.727.059.278.000 – 1.738.403.612.000
4.298.842.662.000
× 100 = 116,04
2013 =
8.747.046.806.000 − 2.978.498.405.000
5.208.638.817.000
× 100 = 110,74
Dapat dilihat bahwa Quick Ratio pada PT Agung Podomoro periode 2010- 2013 menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya mengalami penurunan setiap tahun. Jumlah aktiva lancar pada perusahaan dapat dinyatakan likuid meskipun telah dikurangi oleh persediaan
yang sering diasumsikan sebagai bagian aktiva lancar yang paling tidak likuid
Universitas Sumatera Utara
3. Cash Ratio
Menurut Syahyunan 2013:93, “Cash Ratio atau Rasio Kas adalah
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat berharga efek yang segera dapat diuangkan
”. Cash Ratio
=
Kas + Efek Kewajiban Lancar
× 100 2010
=
1.875.301.360.000 + 0 1.491.503.734.000
× 100 = 125,73
2011 =
1.834.551.854.000 + 0 2.562.062.584.000
× 100 = 71,60
2012 =
2.225.099.936.000 + 0 4.298.842.662.000
× 100 = 51,76
2013 =
3.177.138.834 .000 + 0 5.208.638.817.000
× 100 = 60,99
Dari hasil perhitungan Cash Ratio menunjukkan bahwa kas ditambah efek milik PT Agung Podomoro Group masih belum mampu untuk menutupi
kewajiban lancar perusahaan. Kas dan efek hanya mampu menutupi kewajiban lancar pada tahun 2010 sementara perhitungan rasio semakin menurun di tahun-
tahun berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 PT Agung Podomoro Group
Rasio Likuiditas Periode 2010-2013
No Rasio - Rasio
2010 2011
2012 2013
1. Current Ratio
300 182,91
156,48 167,93
2. Quick Ratio
170,35 131,59
116,04 110,74
3. Cash Ratio
125,73 71,60
51,76 60,99
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
B. Rasio Leverage Leverage Ratio