Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 PT Agung Podomoro Group
Rasio Leverage
Periode 2010 – 2013
No Rasio – Rasio
2010 2011
2012 2013
1. Debt Ratio
45,64 53,58
58,21 63,35
2. Debt to Equity Ratio
83,97 115,42 139,34 172,85
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
C. Rasio Aktivitas Activity Ratio
1. Average Collection Period
Menurut Brealey, Myers Marcus 2007:79, “Average Collection Period
atau Rata-rata Periode Penagihan adalah mengukur seberapa cepat pelanggan membayar tagihan mereka
”. Average Collection Period
=
Piutang Penjualan 360
2010
=
433.924.741.000 1.938.719.002.000360
= 80,57 hari 2011
=
1.149.611.568.000 3.824.099.116.000360
= 108,22 hari 2012
=
1.762.996.645.000 4.689.429.510.000360
= 135,34 hari 2013
=
1.622.931.030.000 4.901.191.373.000360
= 119,20 hari
Average Collection Period menunjukkan bahwa periode pengumpulan piutang pada PT Agung Podomoro Group berjalan dengan kurang baik. Hal ini
disebabkan karena kemampuan perusahaan dalam periode pengumpulan piutang
Universitas Sumatera Utara
semakin panjang setiap tahun. Tahun 2012 adalah periode pembayaran yang paling lama dibandingkan tiga tahun lainnya yaitu piutang dibayar selama 135
hari sekali.
2. Inventory Turnover
Menurut Van Horne Wachowicz 2005:216, “Invetory Turnover atau
Perputaran Persediaan adalah menentukan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan dan juga untuk mendapatkan indikasi likuiditas
persediaan ”.
Inventory Turnover =
Harga Pokok Penjualan Persediaan
2010
=
1.327.166.246.000 1.935.469.547.000
= 0,68 kali 2011
=
2.416.178.373.000 1.314.900.907.000
= 1,83 kali 2012
=
2.604.942.909.000 1.738.403.612.000
= 1,49 kali 2013
=
2.546.320.651.000 2.978.498.405.000
= 0,85 kali
Dapat dilihat bahwa perputaran persediaan pada PT Agung Podomoro Group berjalan dengan lambat pada tahun 2010 dan 2013. Inventory Turnover beputar
cepat pada tahun 2011 dan 2012. Semakin cepat persediaan berputar maka akan semakin baik karena dianggap bahwa kegiatan penjualan berjalan cepat.
Universitas Sumatera Utara
3. Total Asset Turnover
Menurut Brigham Houston 2001:83, “Total Asset Turnover atau
Perputaran Total Aktiva adalah mengukur perputaran semua aktiva perusahaan, dihitung dengan membag
i penjualan dengan total aktiva”. Total Asset Turnover
=
Penjualan Total Aktiva
2010 =
1.938.719.002.000 7.755.988.289.000
= 0,24 kali 2011
=
3.824.099.116.000 10.838.820.997.000
= 0,35 kali 2012
=
4.689.429.510.000 15.195.642.352.000
= 0,30 kali 2013
=
4.901.191.373.000 19.679.908.990.000
= 0,24 kali Hasil perhitungan Total Asset Turnover pada PT Agung Podomoro dari tahun
2011 hingga ke tahun 2013 berjalan semakin lambat. Hal ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki pada tahun 2013 terlalu besar dibandingkan dengan
kemampuan untuk menjual.
4.
Receivable Turnover
Menurut Van Horne Wachowicz 2005:212, “Receivable Turnover atau
Perputaran Piutang adalah memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya. Rasio ini
Universitas Sumatera Utara
memberi tahu kita berapa kali piutang usaha telah berputar menjadi kas selama tahun tersebut
”. Receivable Turnover
=
Penjualan Kredit Piutang
Receivable Turnover in Days =
360 Perputaran Piutang
2010 =
1.938.719.002.000 433.924.741.000
= 4,46 kali
=
360 4,46
= 80,71 hari 2011
=
3.824.099.116.000 1.149.611.568.000
= 3,32 kali
=
360 3,32
= 108,43 hari 2012
=
4.689.429.510.000 1.762.996.645.000
= 2,65 kali
=
360 2,65
= 135,84 hari 2013
=
4.901.191.373.000 1.622.931.030.000
= 3,01 kali
Universitas Sumatera Utara
=
360 3,01
= 119,60 hari Perhitungan diatas menunjukkan bahwa Perputaran Piutang pada PT Agung
Podomoro Group mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun 2010 rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar sebanyak 4,46
kali yang berarti penagihan dilunaskan rata-rata dalam 80 hari. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya, perputaran piutang terjadi semakin lama. Semakin
pendek perputaran maka semakin lama waktu antara penjualan kredit dengan penagihan tunainya.
5. Fixed Asset Turnover