Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 12
b. Berhubungan dengan pasien sebagai anggota dari unit keluarga, memandang keluarga sebagai dasar dari suatu organisasi sosial
dan atau suatu kelompok fungsional yang saling terkait, pada mana setiap individu membentuk hubungan tingkat pertama.
c. Memanfaatkan pendekatan menyeluruh, berorientasi pada pasien dan keluarganya dalam menyelenggarakan setiap
pelayanan kesehatan.
d. Mempunyai ketrampilan
diagnosis yang
andal serta
pengetahuan tentang epidemiologi untuk menentukan pola
penyakit yang terdapat di masyarakat dimana pelayanan tersebut diselenggarakan, dan selanjutnya para dokter yang
menyelenggarakan pelayanan
harus memiliki
keahlian mengelola berbagai penyakit yang ditemukan di masyarakat
tersebut. e. Para dokternya memiliki pengetahuan tentang hubungan timbal
- balik antara faktor biologis, sosial dan emosional dengan
penyakit yang dihadapi, serta menguasai teknik pemecahan masalah untuk mengatasi berbagai penyakit yang agak mirip
atau tidak khas serta berbagai penyakit yang tergolong psikosomatik.
3. Debra P. Hymovick and Martha Underwood Barnards 1973 menetapkan ada lima karakteristik pokok dari pelayanan dokter
keluarga : a. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih responsif serta bertanggung jawab.
b. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan kesehatan tingkat pertama termasuk pelayanan darurat serta
pelayanan lanjutan termasuk pengaturan rujukan.
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 13
c. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan akan pelayanan pencegahan penyakit dalam stadium dini serta peningkatan
derajat kesehatan pasien setinggi mungkin. d. Dapat
menjamin terpenuhinya
kebutuhan untuk
diperhatikannya pasien tidak hanya sebagai orang perorang, tetapi juga sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat.
e. Dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk dilayaninya pasien secara menyeluruh dan dapat diberikan perhatian kepada
pasien secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jurnlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
4. Menurut Ikatan Dokter Indonesia 1982 Ikatan Dokter Indonesia melalui Muktamar ke - 18 di
Surakarta tahun 1982 merumuskan karakteristik pelayanan dokter keluarga sebagai berikut :
a. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang, melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai
anggota masyarakat sekitarnya. b. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang
disampaikan. c. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini
mungkin. d. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik - baiknya.
e. Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan
kesehatan lanjutan.
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 14
Jika diperhatikan, karakteristik pelayanan dokter keluarga sebagaimana dikemukakan di atas, segeralah terlihat bahwa pelayanan
dokter keluarga memang merupakan suatu pelayanan kedokteran yang memiliki kedudukan tersendiri. Sebagian melihatnya sebagai
pelayanan dokter spesialis. Tetapi sebagian lainnya berpendapat hanya menunjuk pada tata cara pelayanan saja. Sesungguhnyalah
pada saat ini ditemukan banyak pendapat tentang status dokter keluarga dalam sistem pelayanan kedokteran. Berbagai pendapat
tersebut secara umum dapat dibedakan atas 4 macam Geyman, 1971,
yakni : 1. Dokter Keluarga sama dengan dokter umum
Pendapat yang seperti ini ditemukan misalnya di Inggris dan Australia. Inilah sebabnya organisasi yang didirikan untuk
menghimpun para dokter keluarga tidak disebut sebagai organisasi dokter keluarga family pyhsician, melainkan
organisasi dokter umum general practitioner. 2. Dokter Keluarga adalah dokter spesialis
Pendapat yang seperti ini ditemukan misalnya di Amerika Serikat. Inilah sebabnya, di negara tersebut seorang dokter yang
akan menyelenggarakan pelayanan dokter keluarga, diharuskan untuk mengikuti pendidikan tambahan selama 3 tahun. Di
Amerika Serikat, dokter keluarga memang telah dianggap sebagai spesialis umum yang kedudukannya setara dengan berbagai
spesialis lainnya. 3. Dokter Keluarga adalah semua dokter yang menyelenggarakan
pelayanan dokter keluarga Pendapat yang seperti ini ditemukan misalnya di Indonesia.
Menurut pendapat ini, siapapun dokter tersebut - dokter umum atau dokter spesialis - sepanjang menyelenggarakan pelayanan
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 15
kesehatan sesuai dengan prinsip - prinsip dokter keluarga, maka dokter yang dimaksud disebut sebagai dokter keluarga.
4. Dokter Keluarga tidak sama dengan dokter umum, tetapi antara keduanya terdapat banyak kesamaan.
Pendapat yang seperti ini merupakan pendapat awal yang muncul
ketika konsep
dokter keluarga
pertama kali
diperkenalkan. Tidak mengherankan jika kemudian sering disebutkan bahwa dokter keluarga tersebut pada dasarnya
perkembangan lebih lanjut dari dokter umum, yakni setelah sebelumnya para dokter umum yang dimaksud memperoleh
tambahan pendidikan lebih lanjut. Terlepas dari masih ditemukannya perbedaan pendapat yang
seperti ini, jika ditinjau dari kepentingan masyarakat, yang lebih diutamakan bukanlah status dokter yang menyelenggarakan
pelayanan, melainkan pelayanan kedokteran yang diselenggarakan. Sesungguhnyalah untuk kepentingan masyarakat tersebut, amat
diharapkan pelayanan kedokteran dapat diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu serta berkesinambungan, yakni yang sesuai
dengan ciri - ciri pokok pelayanan dokter keluarga. Hanya saja, bertitik tolak dari pentingnya tata cara
penyelenggaraan yang dimaksud, tidak mengherankan jika kemudian ditemukan beberapa pihak yang kurang setuju dengan pendapat
bahwa pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan oleh dokter spesialis. Disebutkan bahwa dokter spesialis, betapapun telah
termotivasinya menyelenggarakan dokter keluarga, tetapi karena keahlian yang dimiliki bersifat monodisiplin, maka tidak akan
mungkin menyelenggarakan pelayanan yang menyeluruh. Pelayanan dokter spesialis pada umumnya memang bersifat tunggal yakni yang
sesuai dengan spesialisasi yang dimiliki, dan karena itu dipandang tidak sesuai dengan ciri - ciri pelayanan dokter keluarga
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 16
E. STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN KELUARGA 1. Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik Standards of clinical care
a. Standar Pelayanan Paripurna standard of comprehensive of care