Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 31
6 Pengelolaan obat Pelayanan
dokter keluarga
melaksanakan sistim
pengelolaan obat sesuai prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yang kadaluwarsa.
Trisna, et al, 2007.
F. TUJUAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Tujuan pelayanan dokter keluarga mencakup bidang yang amat luas sekali. Jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas
dua macam :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelayanan dokter keluarga adalah sama dengan tujuan pelayanan kedokteran dan atau pelayanan
kesehatan pada umumnya, yakni terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Terpenuhinya kebutuhan
keluarga akan
pelayanan kedokteran yang lebih efektif.
Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya,
pelayanan dokter keluarga memang lebih efektif. Ini
disebabkan karena dalam menangani suatu masalah kesehatan, perhatian tidak hanya ditujukan pada keluhan yang
disampaikan saja, tetapi pada pasien sebagai manusia seutuhnya, dan bahkan sebagai bagian dari anggota keluarga
dengan lingkungannya
masing -
masing. Dengan
diperhatikannya berbagai faktor yang seperti ini, maka pengelolaan suatu masalah kesehatan akan dapat dilakukan
secara sempurna dan karena itu penyelesaian suatu masalah kesehatan akan dapat pula diharapkan lebih memuaskan.
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 32
b. Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efisien.
Dibandingkan dengan pelayanan kedokteran lainnya, pelayanan dokter keluarga juga lebih efisien. Ini disebabkan
karena pelayanan dokter keluarga lebih mengutamakan pelayanan pencegahan penyakit serta diselenggarakan secara
menyeluruh, terpadu
dan berkesinarnbungan.
Dengan diutamakannya pelayanan pencegahan penyakit, maka berarti
angka jatuh sakit akan menurun, yang apabila dapat dipertahankan, pada gilirannya akan berperan besar dalam
menurunkan biaya kesehatan. Hal yang sama juga ditemukan pada
pelayanan yang
menyeluruh, terpadu
dan berkesinarnbungan. Karena salah satu keuntungan dari
pelayanan yang seperti ini ialah dapat dihindarkannya tindakan dan atau pemeriksaan kedokteran yang berulang - ulang, yang
besar peranannya dalam mencegah penghamburan dana kesehatan yang jumlahnya telah diketahui selalu bersifat
terbatas.
G. MANFAAT PELAYANAN DOKTER KELUARGA
Sesungguhnya apabila pelayanan dokter keluarga dapat diselenggarakan dengan baik, akan banyak manfaat yang
diperoleh. Manfaat yang dimaksud antara lain adalah Cambridge Research Institute, 1976:
a. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang
disampaikan. b. Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan penyakit
dan dijamin kesinambungan pelayanan kesehatan.
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 33
c. Apabila dibutuhkan pelayanan spesialis, pengaturannya akan lebih baik dan terarah, terutama di tengah - tengah
kompleksitas pelayanan kesehatan saat ini. d. Akan dapat diselenggarakan pelayanan kesehatan yang terpadu
sehingga penanganan
suatu masalah
kesehatan tidak
menimbulkan berbagai masalah lainnya. e. Jika seluruh anggota keluarga ikut serta dalam pelayanan, maka
segala keterangan tentang keluarga tersebut, baik keterangan kesehatan dan ataupun keterangan keadaan sosial dapat
dimanfaatkan dalam menangani masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
f. Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit, termasuk faktor sosial dan psikologis.
g. Akan dapat diselenggarakan penanganan kasus penyakit dengan tata cara yang lebih sederhana dan tidak begitu mahal dan
karena itu akan meringankan biaya kesehatan. h. Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan kedokteran
canggih yang memberatkan biaya kesehatan.
H. SEJARAH PERKEMBANGAN
Jika ditinjau dari prinsip pokok yang dimiliki, maka pelayanan dokter keluarga yang memusatkan perhatian pada masalah - masalah
kesehatan keluarga secara keseluruhan, sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Perhatikan misalnya ungkapan Somers and
Somers 1970 tentang pelayanan kesehatan tempo dulu yang secara
singkat diuraikannya sebagai ”…the traditional symbol of medical care the kindly old family doctor with big heart and little bag, part
healer, part priest, part family counselor.” Pada tahap selanjutnya, ketika ilmu dan teknologi kedokteran
berkembang dengan pesat, setelah Versalius dikenal anatomi, setelah Harvey dikenal fisiologi, setelah Malpighi dikenal patologi, setelah
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 34
Virchow dikenal patologi sel, setelah Pasteur dan Koch dikenal bakteriologi, setelah Claude Bernard dikenal endokrinologi, setelah
Wohler dikenal biokimia, setelah Chusing dikenal bedah otak, … demikian seterusnya yang kemudian makin dipacu oleh rekomendasi
yang mengharuskan pendidikan kedokteran diselenggarakan di Lembaga Pendidikan Tinggi, maka bersamaan dengan makin banyak
dilaksanakannya berbagai penelitian, munculah berbagai spesialisasi dan sub-spesialisasi dalam ilmu kedokteran.
Perkembangan spesialisasi dan atau sub-spesialisasi ini berjalan dengan amat pesat sekali, yang sampai dengan tahun 1988,
sebagaimana yang tercatat dalarn The American Medical Dictionary, adalah sebanyak 33 macam. Pada saat ini jumlah spesialisasi dan
sub-spe-sialisasi tersebut telah makin meningkat, yakni tidak kurang dari 57 macam Somers and Somers, 1970.
Perkembangan spesialisasi dan atau sub-spesialisasi yang seperti ini, di samping mendatangkan banyak manfaat yakni makin
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan, yang antara lain ditandai oleh turunnya angka kesakitan, angka cacat dan angka kematian,
ternyata juga mendatangkan banyak masalah. Salah satu dari masalah yang dimaksud yang dipandang cukup penting ialah makin
berkurangnya minat dokter menyelenggarakan pelayanan dokter umum.
Sesungguhnyalah, dengan makin berkembangnya spesialisasi dan sub-spesialisasi tersebut, secara bertahap minat dokter
menyelenggarakan pelayanan dokter umum, makin berkurang. Oleh komisi Millis 1966 penyebab makin berkurangnya minat dokter
menyelenggarakan pelayanan dokter umum ini, disimpulkan sebagai : 1. Karena makin menurunnya harga diri seorang dokter umum
dibandingkan dengan dokter spesialis.
Arsita Eka Prasetyawati, dr., M.Kes Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Page 35
2. Karena kesempatan memperdalam pengetahuan dan ketrampilan sebagai dokter umum dibandingkan dengan dokter spesialis makin
kurang. 3. Karena makin buruknya kondisi kerja dokter umum dibandingkan
dengan dokter spesialis. Penyebab lain dari makin berkurangnya minat dan sekaligus
jumlah dokter umum, yang dikemukakan oleh Robert Haggery 1963
adalah : 1. Komisi penerimaan mahasiswa baru terdiri dari para dokter
spesialis, yang lebih mengutamakan calon mahasiswa yang lebih berorientasi pada keilmuan.
2. Tidak adanya bagian dokter keluarga departemen of familiy medicine di fakultas kedokteran.
3. Terbatasnya fasilitas yang berafiliasi dengan fakultas kedokteran yang dapat dipakai untuk menyelenggarakan pendidikan dokter
keluarga. 4. Makin meningkatnya proporsi mahasiswa yang langsung
mengikuti pendidikan dokter spesialis. 5. Perhatian terhadap dokter spesialis lebih baik daripada dokter
umum, misalnya pada wajib militer dan asuransi kesehatan. 6. Status dokter umum di rumah sakit lebih rendah daripada dokter
spesialis, serta jam kerja lebih lama daripada dokter spesialis. Demikianlah akibat makin berkurangnya jumlah dokter yang
menyelenggarakan pelayanan dokter umum, dan sementara itu jumlah dokter yang menyelenggarakan pelayanan dokter spesialis makin
bertambah, menyebabkan timbulnya berbagai masalah lainnya. Berbagai masalah yang dimaksud, jika diperinci menurut subsistem
kesehatan secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sub-sistem Pelayanan Kesehatan