Tanah TANAMAN LADA PERDU

10 Tabel 2. Batas kesesuaian lingkungan untuk tanaman lada di Indonesia Sumber: Wahid et al. 1988. Walaupun tanaman lada tergolong adaptif terhadap naungan, namun untuk mendukung pertumbuhan dan produksinya memerlukan kisaran radiasi surya yang optimal. Menurut Wahid 1989 tanaman lada membutuhkan 50-70 intensitas sinar matahari. Pada intensitas sinar yang rendah laju fotosintesisnya akan rendah dan serapan unsur-unsur hara juga lambat, yang berakibat poduksi tanaman rendah. Sedangkan untuk s uhu dan kelembaban udara juga turut mempengaruhi pertumbuhan dan produksi lada. Suhu yang dikehendaki tanaman lada yaitu antara 20 o C minimum – 34 o C maksimum dengan kisaran terbaik antara 21-27 o C pada pagi hari, 26-32 o C siang hari, dan 24-30 o C sore hari. Kelembaban nisbi udara yang dikehendaki antara 50-100, dengan kisaran optimal 60-80 Wahid, 1988.

2.4.3 Tanah

Lada perdu dapat ditanam di hampir seluruh ilayah Indonesia, kecuali kepulauan Nusa Tenggara yang cenderung kering, dapat dikatakan baha tanaman ini bisa tumbuh di jenis tanah apapun. Meskipun demikian, secara umum untuk pertumbuhan yang optimal lada menghendaki tanah yang subur dan Curah hujan mmtahun Bulan kering 90 mmbulan Elevasi m dpl Hari hujan Kendala Kesesuaian 2.000-2.500 2 500 110-150 Tidak ada Amat sangat sesuai 2.500-3.000 2 500 115-160 Tidak ada Sangat sesuai 2.000-3.000 3 500 110-160 Tidak ada Sesuai 3.000-4.000 2 500 145-190 Curah hujan agak tinggi Agak sesuai 1.500-2.000 3 500 90-135 Kekeringan Agak sesuai 1.500-4.000 4-5 500 90-175 Kekeringan periodik Kurang sesuai - - 500 - Suhu rendah Tidak dianjurkan 1.500 - - - Kurang air Tidak dianjurkan 4.000 - - - Terlalu basah, cahaya kurang Tidak dianjurkan - 5 - - Kekeringan Tidak dianjurkan 11 bertekstur gembur dengan pH 5,5-6,5. Kesuburan tanah sebenarnya merupakan hal yang dilematis bagi tanaman lada. Disatu sisi tanah yang subur akan memberikan hara yang cukup, sehingga tanaman tumbuh subur, tetapi disisi lain tanah subur umumnya merupakan sarang beberapa jenis nematoda dan fungi yang berbahaya bagi tanaman. Para petani biasanya menanganinya dengan pencegahan dan pengendalian yang intensif, sehingga nematoda dan fungi tidak sampai merusak tanaman. Komposisi tanah yang paling baik untuk budidaya lada adalah tanah liat berpasir, tetapi jumlah pasirnya tidak terlalu banyak. Di tanah seperti ini peredaran air dan udara didalamnya cukup lancar, sehingga baik untuk akar tanaman. Sebaliknya, tanah liat berat dengan kandungan butir-butir tanah liatnya lebih dari 60, tidak baik untuk budidaya lada. Tanah liat berat ini butir-butir tanahnya sangat halus, sehingga susunannya rapat sekali dan jika terkena air akan becek karena air terjebak didalamnya. Akar lada juga sulit menembus tanah seperti ini dan bahkan bisa mengalami pembusukan. 12

III. METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB.

3.2 ALAT DAN BAHAN

Pada penelitian ini ada beberapa alat dan bahan yang akan digunakan yaitu : 1. Pengukuran Konduktivitas Hidrolika Kendi Untuk Media Air Kendi, tabung mariot, selang plastik, sumbat, wadah air, stopwatch, mistar, gelas ukur dan pressure transducer untuk mengukur perubahan kelembaban tanah selama irigasi. 2. Kalibrasi Alat Kelembaban Tanah Digital Soil Tester Ring samplers sebanyak 5 diameter 5 cm dan tinggi 5 cm, semprotan air ukuran kecil, wadah tempak pengayak, selotip. 3. Pola Pembasahan Tanah, Nilai Konduktivitas Hidrolika dan Laju Rembesan Kendi Pada Media Tanah dengan Karakteristik Lempung Berpasir. 2 buah Drum D dalam 57 cm dan tinggi 41 cm, 2 buah kendi, selang plastik, dirigen sebagai tabung mariot volume 8 liter, tanah dengan karakteristik lempung berpasir, pupuk kandang, alat kelembaban tanah Digital soil tester, kawar, tali kasur, mistar 15 cm, serta greenhouse ukuran 4 x 3 m yang berada di laboraturium wageningen IPB. 4. Pengujian Sistem Irigasi Kendi Pada Tanaman Lada Perdu. Polibag 5 x 5 cm, campuran tanah dengan kompos, potongan daun tanaman lada perdu.

3.3 TAHAPAN PENELITIAN

1. Pengukuran Nilai Konduktivitas Hidrolika Kendi Lapindo Pada Media Air

a. Pengukuran dimensi masing-masing kendi Lapindo yang setelah didapatkan dimensinya kemudian masukkan kendi kedalam ember kosong. Isi kendi dengan air secara berangsur- angsur, biarkan kendi merembeskan air lewat dindingnya hingga air yang tertampung dalam ember setinggi leher kendi.