Analisis terhadap Kharakteristik Wisman

6.4 Analisis terhadap Kharakteristik Wisman

Pemaparan data dari wawancara dan survei menunjukkan secara geografis wisman asal Australia, Amerika Serikat dan Eropa mendominasi kegiatan pada pasraman Hindu. Secara demografis, perempuan dengan umur-umur yang memasuki masa stress mendominasi ketertarikan kepada pasraman Hindu yaitu umur 36-50 tahun dan umur 20-35 tahun. Secara fsikologis, harapan terhadap spiritual dan kesehatan dengan ketertarikan kepada guru pasraman mendominasi. Hal itu diuraikan dalam tabel 6.1.

Tabel 6.1 Kharakteristik Wisman yang Tertarik kepada Pasraman Hindu

No Geografis

Demografis

Psikologis

Gender Umur

Harapan Motivasi

1 Australia

Perempuan 36-50 tahun

Spiritual Aktualisasi

2 Amerika

20-35 tahun

Kesehatan Keamanan

3 Eropa

51 tahun ke atas Keagamaan Keamanan

Umur 20-50 tahun adalah umur-umur produktif, terlebih umur 36-50 tahun. Karena itu, pengeluaran wisman yang tertarik kepada pasraman Hindu mestinya cukup memadai. Penyedia jasa, Arsana dan Ratu Bagus menyatakan, pasraman hanya menerima donasi yang harganya per kamar maksimal Rp.150 ribu per malam, sedangkan makanan disesuaikan dengan permintaan Umur 20-50 tahun adalah umur-umur produktif, terlebih umur 36-50 tahun. Karena itu, pengeluaran wisman yang tertarik kepada pasraman Hindu mestinya cukup memadai. Penyedia jasa, Arsana dan Ratu Bagus menyatakan, pasraman hanya menerima donasi yang harganya per kamar maksimal Rp.150 ribu per malam, sedangkan makanan disesuaikan dengan permintaan

Berdasarkan survei 63,2 persen wisman menyatakan pengeluarannya di atas 200 US Dollar per hari. Dengan kurs 1 dollar seharga Rp.10 ribu maka pengeluaran wisman berkisar Rp.2 Juta per hari. Lama kunjungan wisman berdasarkan survei 52,6 persen di atas 10 hari, 42,1 persen 5-

10 hari, dan 5,3 persen 1-5 hari. Karena itu, rata-rata pengeluaran wisman di pasraman sekitar Rp.2 juta per hari dengan kurs dollar sama dengan Rp.10 ribu. Survei Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran wisman di Bali secara total termasuk transportasi udara adalah 143,92 US Dollar per hari (Kemenpar, 2016). Karena itu, pengeluaran wisman yang tertarik dengan pasraman Hindu lebih besar dari survei tersebut. Pasraman Hindu berhasil memperoleh lama tinggal yang terbanyak di atas 10 hari, yang lebih besar dari rata-rata lama tinggal wisman di Bali tahun 2015 yang berkisar 9,87 hari. Oleh karena itu, kharakteristik wisman yang menyukai pasraman Hindu memberikan kontribusi bagi peningkatan pengeluaran wisman.

Kedatangan wisman ini juga bisa mendorong bisnis pasraman Hindu, seperti yang dilakukan Arsana dengan membangun restoran. Ratu Bagus juga membangun restoran dan penjualan cenderamata. Bisnis sampingan pasraman ini bisa menjadi sumber pendapatan pasraman, sebab guru pasraman tidak menerima honor. Ratu Bagus menyatakan, wisman hanya membayar kamar dan makanan di pasraman. Arsana menyatakan, wisman hanya memberikan donasi untuk kamar bagi yang tinggal di pasraman. “Honor guru sama sekali tidak ada” (Ratu Bagus, Wawancara 6 Juli 2017).

Dengan data kharakteristik wisman ini dapat disimpulkan bahwa wisman yang tertarik kepada pasraman Hindu adalah wisman yang mengeluarkan uang di atas rata-rata. Karena itu, wisman Dengan data kharakteristik wisman ini dapat disimpulkan bahwa wisman yang tertarik kepada pasraman Hindu adalah wisman yang mengeluarkan uang di atas rata-rata. Karena itu, wisman

Kharakteristik ini menunjukkan bahwa pasraman Hindu diminati wisman kelas menengah, bukan wisman kelas bawah seperti yang dinyatakan Brown bahwa pasraman memiliki stigma sebagai destinasi wisman “hippies” (Brown, Wawancara 4 Juni 2017). Stigma ini lama kelamaan akan hilang sejalan perubahan gaya hidup warga kelas menengah di Amerika Serikat dan Eropa yang mulai menyukai yoga dan spiritual. Hal itu terjadi karena perkembangan informasi tentang pusat-pusat spiritual di negara-negara Asia melalui internet.