Kharakteristik Fsikologis

6.3 Kharakteristik Fsikologis

Fsikologi menyangkut tentang motivasi, harapan dan ketertarikan wisman terhadap sesuatu. Hal ini berhubungan dengan masalah individual wisman yang berkaitan dengan latar belakang sosial budaya wisman. Menurut Arsana, wisman yang datang ke pasraman memiliki harapan untuk mendapatkan kesembuhan, sehingga motivasinya adalah menjadi sehat. Setelah mereka mendapatkan kesehatan, wisman ingin belajar untuk menjaga kesehatan. Ketika wisman menanyakan hal itu maka Arsana memberikan solusi ajaran yoga, yaitu displin dan konsentrasi.

Ratu Bagus mengatakan wisman datang ke pasraman untuk mendapatkan pengalaman spiritual berupa pemulihan kesehatan dan ketenangan. Apabila wisman sudah bisa merasakan hal itu maka wisman bersedia mendengarkan ajaran- ajaran yang disampaikan guru. “Tanpa itu, kita tidak bisa. Kita tidak bisa hanya berbicara saja” (Ratu Bagus, Wawancara 6 Juli 2017).

Berdasarkan survei terhadap wisman yang menyukai pasraman, 73,7 persen menyatakan memiliki harapan spiritual, 21,1 persen healing, dan 10,5 persen keagamaan. Karena itu, pernyataan Arsana dan Ratu Bagus yang menyatakan harapan kesehatan dan spiritual yang mendominasi sesuai dengan hasil survei. Brown juga menyatakan, pasraman sebagai pusat rehabilitasi memiliki potensi yang luar biasa. Pernyataan Brown ini berhubungan juga dengan kesehatan.

Dave De Mot (73 tahun) wisman asal Belgia menyatakan, dia tinggal di Ashram Ratu Bagus karena ingin mendapatkan arahan dari Ratu Bagus tentang sesuatu yang berada di dalam dirinya yang belum pernah bisa dipuaskan. Sebab di negaranya (Belgia), Dave pernah mengikuti berbagai kegiatan seperti memancing, tetapi merasakan masih ada sesuatu yang hilang. Kehilangan tentang sesuatu yang di dalam diri ini didapatkan di Ashram Ratu Bagus.

Sesuatu yang berada di dalam diri merupakan spirit yang membuat setiap manusia hidup. Karena itu, harapan Dave tinggal di Ashram Ratu Bagus adalah spiritual, sedangkan kesehatan merupakan harapan berikutnya yang diharapkan muncul dari spiritual.

I need compass from outside, when I stay here at ashram I just look a compass when I am lost direction. Ratu is a kind of compass, give understanding inside, the kind of trust is a like unconditional love (Dave, Wawancara 6 Juli 2017).

Harapan tentang kesehatan dan spiritual ini menyangkut motivasi tentang hidup bahagia, sebab hidup yang bahagia harus ditopang oleh kesehatan dan kepuasan diri. Motivasi kesehatan dan kepuasan diri ini ada dalam pasraman Hindu, sebab tujuan Hindu adalah hidup bahagia. Ratu Bagus menggarisbawahi hal ini dengan mengatakan bahwa setiap orang yang menempuh kehidupan spiritual pasti akan mendapatkan kebahagiaan. Orang-orang yang menempuh kehidupan spiritual akan mendapatkan keberhasilan dalam hidupnya, baik dalam karir maupun kekayaan.

Ratu Bagus mengatakan, Tuhan yang merupakan spirit akan memenuhi seluruh harapan manusia, tetapi manusia seringkali ragu dalam menentukan harapannya. Karena itu, Tuhan tidak bisa memberikan apa pun. Ashram Ratu Bagus mengajarkan setiap orang untuk tidak ragu dalam menentukan tujuan hidupnya. Jika orang tidak ragu dalam mencari tujuan hidupnya maka Tuhan akan memberikannya anugrah sesuai yang dikehendaki.

Harapan spiritual dan kesehatan menunjukkan bahwa wisman berada dalam motivasi aktualisasi diri dan keamanan sesuai hierarki kebutuhan Maslow (Schiffman dan Kanuk, 2008:90). Motivasi spiritual menempati urutan terbanyak yang menunjukkan bahwa motivasi aktualisasi diri merupakan sesuatu yang utama, sedangkan kemanan menempati urutan kedua. Karena itu, kemampuan guru di dalam memberikan latihan spiritual dan pengobatan menjadi sangat penting.

Pentingnya guru ini sesuai dengan hasil survei yang menyatakan wisman yang tertarik dengan pasraman Hindu 52,6 persen memiliki ketertarikan terhadap guru, 31,6 persen terhadap budaya, dan 15,8 terhadap lingkungan alam. Guru dalam konteks ini adalah sosok yang memberikan rasa aman berupa kesehatan dan kesempatan belajar spiritual. Melalui guru, motivasi wisman untuk mendapatkan rasa aman dan aktualisasi diri terpenuhi. Karena itu, guru pada pasraman menempati posisi penting dalam ketertarikan wisman.