Faktor Pembeda
Faktor Pembeda
Istilah Perbatasan
Orientasi
Kekuatan
Ruang Gerak
Integrasi dan Frontier
Ke Luar
Sentripetal
penetrasi pengaruh Boundaries
Ke Dalam
Sentripugal
Faktor Pemisah
Sumber: Kristof “the nature of frontier and boundaries” (1982)
buletin tata ruang & pertanahan 27
Pada konteks pembangunan wilayah, Bappenas menggunakan konsep penataan ruang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan istilah perbatasan dan mendeinisikan sebagai berikut:
Strategis Nasional (PKSN) dari sudut pandang pertahanan dan “wilayah perbatasan adalah wilayah geograis yang berhadapan
keamanan karena memiliki nilai strategis dalam menjaga integritas dengan negara tetangga, dimana penduduk yang bermukim di
wilayah negara. Menurut Undang Undang Penataan Ruang, wilayah tersebut disatukan melalui hubungan sosio-ekonomi, dan
kawasan strategis nasional perbatasan negara memiliki batasan sosiobudaya dengan cakupan wilayah administratif tertentu setelah
berikut:
ada kesepakatan negara yang berbatasan (Bappenas, 2005)”
1. Kawasan Perbatasan Negara termasuk pulau kecil terluar Dalam kajian pengembangan wilayah, keunikan kawasan perbatasan
merupakan kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan terletak pada aspek hubungan antardaerah dan atau antarnegara
pertahanan dan keamanan;
yang memiliki sistem politik administrasi yang berbeda sehingga
2. Kawasan Strategis Nasional adalah wilayah yang penataan terkandung beberapa prinsip hubungan transnasional seperti
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat prinsip kesetaraan ( principle of the sovereign equality), prinsip
penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan non-recognition (non – recognition principle). Asas pertahanan
dan kemanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan atau dan keamanan atau prinsip membela diri ( self defence principle),
lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai asas kerjasama, asas keberlanjutan, asas desentralisasi, asas
warisan dunia;
dekonsentrasi, asas tugas pembantuan, asas keadilan, asas
3. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional merupakan kemanfaatan, asas kepastian hukum, asas penggunaan teknologi,
rencana rinci dari RTRWN , yang diatur dengan Peraturan dan asas negara kepulauan.
Presiden;
Tipologi Kawasan Perbatasan Penetapan PKSN sebagai pusat kota kawasan perbatasan Tipologi pengembangan kawasan perbatasan adalah sebuah cara
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 tentang RTWRN untuk mengelompokan karakter dan ciri perbatasan pada beberapa
menetapkan 26 PKSN berdasarkan kriteria: aspek yang memiliki kesamaan ciri maupun pendekatan sehingga
1. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas dapat digunakan untuk melakukan sistem pengelolaan kawasan
batas dengan negara tetangga;
yang eisien sesuai dengan potensi dan permasalahan yang ada.
2. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang Terdapat beberapa sistem pembagian kawasan perbatasan sebagai
internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga; berikut:
3. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
a. Tipologi Geograis. Tipologi ini ditentukan berdasarkan unsur menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau; kesamaan geograis khususnya karakteristik dan letak area
dipermukaan bumu, sehingga kawasan perbatasan dapat
4. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi kawasan perbatasan darat, laut dan udara.
yang dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya. Berkaitan dengan wujud isik batas wilayah perbatasan dapat
Pengembangan PKSN di perbatasan dimaksudkan untuk dibedakan dalam 2 pendekatan, yaitu natural border dan artiicial
menyediakan pelayanan yang dibutuhkam untuk mengembangkan border.
kegiatan masyarakat di kawasan perbatasan, termasuk kegiatan
b. Tipologi Hubungan Politis Antar Negara. Berdasarkan aspek pelayanan lintas bayas antarnegara. Kawasan perbatasan sebagai hubungan politis antar negara di kawasan perbatasan, terdapat
Pusat Kegiatan Strategis Nasional perlu didukung oleh strategi
empat tipe perbatasan i) Alienated Borderland, yaitu suatu wilayah kebijakan dan berlaku untuk pengembangan PKSN sebagai pintu perbatasan yang tidak terjadi aktiitas lintas batas dikarenakan
gerbang dengan negara tetangga di perbatasan [gn]. konlik, dominasi nasionalisme, dsb; ii) Coexistent Borderland,
yaitu wilayah perbatasan yang konlik lintas batasnya bisa ditekan sampai ke tingkat yang bisa dikendalikan, iii) Independent
Perencanaan tata ruang menghasilkan: borderland, wilayah perbatasan yang kedua sisinya secara
1. Rencana umum tata ruang, terdiri dari: simbolik dihubungkan oleh hubungan internasional yang relatif
• Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) stabil; iv) Intergrated Borderland, merupakan suatu wilayah ditetapkan melalui PP No. 26/2008. perbatasan yang kegiatan ekonominya merupakan sebuah
kesatuan, nasionalisme jauh menyurut pada kedua negara, • Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) biasanya kedua negara tergabung dalam sebuah federasi;
ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
c. Tipologi Objek Pengelolaan Kawasan, berdasarkan objek • Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota pengelolaan kawasan perbatasan pada hakekatnya terdapat
tahukah anda
(RTRWK) ditetapkan melalui Peraturan Daerah. tiga kegiatan utama yaitu aspek penetapan batas, pengamanan
perbatasan dan pengembangan kawasan. Tiga objek pengelolaan
2. Rencana rinci tata ruang, terdiri dari: ini berkaitan satu dengan yang lainnya dalam satu sistem
• RTR Pulau/Kepulauan dan RTR Kawasan Strategis manajemen.
Nasional ditetapkan melalui Peraturan Presiden. Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
• Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi Pembangunan kawasan perbatasan menjadi bagian integral dan
ditetapkan melalui Peraturan Daerah. memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan misi pembangunan
• Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota dan nasional, terutama untuk menjamin keutuhan dan kedaulatan
Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/ wiayah, pertahanan keamanan nasional, serta meningkatkan
Kota ditetapkan melalui Peraturan Daerah. kesejahteraan rakyat di wilayah perbatasan. Tata ruang merupakan
instrumen pembangunan yang berbasis ruang dan sangat penting Sumber: UU No.26/2007; PP No.15/2010. dalam mewujudkan misi tersebut. Kawasan perbatasan dalam
28 buletin tata ruang & pertanahan
Status Penetapan Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR)
Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) merupakan perangkat operasional dan 13dari 76RTR KSN telah ditetapkan. Untuk RDTR di tingkat dari rencana umum tata ruang. Sebagaimana dijelaskan dalam
provinsi, hanya RDTR Provinsi DKI Jakarta yang telah ditetapkan Undang–Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
melalui Perda No. 1 Tahun 2014 dari total 73 pengajuan RDTR, dan Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) terdiri atas: (i) RTR pulau/
di tingkat kabupaten, RDTR Kecamatan Kota Sumenep (Perda No. kepulauan dan RTR kawasan strategis nasional (KSN); (ii) RTR
3 Tahun 2014) dan RDTR Perkotaan Waibakul (Perda No. 8 Tahun kawasan strategis provinsi (KSP); dan (iii) rencana detail tata
2013) yang telah ditetapkan dari total 1145 pengajuan RDTR. ruang (RDTR) kab/kota dan RTR kawasan strategis kabupaten/ kota (KSK). RRTR disusun apabila rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang dan
RTR Pulau/Kepulauan
pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau mencakup wilayah
No
Daftar RTR Pulau/Kepulauan
perencanaan yang luas dan skala petanya memerlukan perincian
1 Perpres No. 77 Tahun 2014 tentang RTR Kepulauan Maluku
sebelum dioperasionalkan.
2 Perpres No. 57 Tahun 2014 tentang RTR Pulau Papua
RTR pulau/kepulauan dan RTR KSN ditetapkan dengan Peraturan
3 Perpres No. 56 Tahun 2014 tentang RTR Kepulauan Nusa Tenggara
Presiden (Perpres). Sampai saat ini telah terselesaikan RTR KSN
4 Perpres No. 28 Tahun 2012 tentang RTR Pulau Jawa-Bali
14 Perpres, sisanya masih dalam proses penyelesaian. Sementara
5 Perpres No. 13 Tahun 2012 tentang RTR Pulau Sumatera
RTR kawasan strategis provinsi (KSP) dan RDTR kab/kota dan RTR
6 Perpres No. 3 Tahun 2012 tentang RTR Pulau Kalimantan
kawasan strategi kabupaten/kota(KSK) ditetapkan melalui Peraturan
7 Perpres No. 88 Tahun 2011 tentang RTR Pulau Sulawesi
Daerah (Perda). Hingga Mei 2015, seluruh RTR pulau/kepulauan
RTR Kawasan Strategis Nasional
No Sudut Kepentingan
Daftar RTR Kawasan Strategis Nasional
A Rehabilitasi dan
1 Perpres No. 87 Tahun 2011 tentang RTR KSN Batam Bintan Karimun
pengembangan dengan sudut kepentingan
2 Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang RTR KSN Perkotaan Jabodetabekpunjur (Jakarta,
ekonomi
Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur)
3 Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang RTR KSN Perkotaan Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo)
4 Perpres No. 55 Tahun 2011 tentang RTR KSN Perkotaan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Talakar)
5 Perpres No.45 Tahun 2011 jo Perpres No. 51 tahun 2014 tentang RTR KSN Perkotaan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan)
B Rehabilitasi dan
1 Perpres No. 70 Tahun 2014 tentang RTR KSN Taman Nasional Gunung Merapi
pengembangan dengan sudut kepentingan
2 Perpres No. 81 Tahun 2014 tentang RTR KSN Danau Toba dan Sekitarnya
lingkungan hidup C Rehabilitasi dan
1 Perpres No. 58 Tahun 2014 tentang RTR KSN Borobudur dan Sekitarnya
pengembangan dengan sudut kepentingan sosial budaya D RTR KSN dengan sudut
1 Perpres No. 179 Tahun 2014 tentang RTR KSN Perbatasan Neg ara di Pro vinsi Nusa
kepentingan
Tenggara Timur
pendayagunaan
2 Perpres No. 31 Tahun 2015 tentang RTR KSN Perbatasan Negara di Kalimantan
sumberdaya alam dan teknologi tinggi, serta
3 Perpres No. 32 Tahun 2015 tentang RTR KSN Perbatasan Negara di Provinsi Papua
sudut kepentingan pertahanan dan
4 Perpres No. 33 Tahun 2015 tentang RTR KSN Perbatasan Negara di Provinsi Maluku
keamanan
5 Perpres No. 34 Tahun 2015 tentang RTR KSN Perb atasan Negara di Prov insi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat
buletin tata ruang & pertanahan 29
“Perbatasan Negara sebagai beranda depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
30 buletin tata ruang & pertanahan