PENAPISAN KANKER LEHER RAHIM DENGAN PENDEKATAN KUNJUNGAN TUNGGAL – SINGLE VISIT histerektomi simpel. Pada stadium 0 dan stadium IA1 dilakukan APPROACH (SVA)

B. PENAPISAN KANKER LEHER RAHIM DENGAN PENDEKATAN KUNJUNGAN TUNGGAL – SINGLE VISIT histerektomi simpel. Pada stadium 0 dan stadium IA1 dilakukan APPROACH (SVA)

berusia muda dan masih menginginkan anak atau operasi

histerektomi simple, sementara stadium IA2 hingga stadium IIA

dilakukan operasi histerektomi radikal.

1. Pendekatan Kunjungan Tunggal - Single Visit Approach (SVA)

”Kunjungan Tunggal – Single Visit Approach” sedangkan stadium IV terapi yang dapat dilakukan adalah radiasi

Pendekatan

Stadium IIB-IIIB dilakukan

radiasi atau

kemoradiasi

atau dengan istilah ”Dilihat dan Diobati /See and Treat” untuk

paliatif atau perawatan paliatif. Dewasa ini berkembang juga pencegahan Kanker Leher rahim melalui pemeriksaan IVA yang pendekatan pengobatan dengan berbagai kombinasi operasi, radiasi

dilanjutkan dengan pengobatan krioterapi, pelaksanaan penapisan dengan cara melihat dan mengobati klien, dapat dilakukan pada saat

dan kemoterapi sesuai dengan masalah tiap-tiap pasien. kunjungan yang sama. Dengan kata lain, apabila seorang klien yang

Selain pengobatan di atas, rehabilitasi juga harus dilakukan terutama

akibat pengobatan misalnya

dinilai IVA(+) akan mendapatkan tawaran pilihan pengobatan dengan krioterapi atau rujukan untuk pelayanan lain, pada hari yang sama

histerektomi dapat terjadi inkontinensia urin yang memerlukan

saat dia menjalani penapisan tersebut.

bladder retraining untuk mengembalikan fungsi berkemih atau akibat penyebaran penyakit sering terjadi limfedema pada ekstremitas

Pendekatan ini bertujuan untuk menghindari kunjungan bawah akan menimbulkan masalah bengkak, gangguan gerak, dan

berulang dari ibu/klien dan mengurangi kemungkinan ketidakhadiran kembali ibu/klien pada kunjungan berikutnya. Walaupun pada

nyeri yang perlu diketahui sejak awal untuk mendapatkan keadaan tertentu, seorang perempuan/klien harus memintakan

penanganan rehabilitasi medik yang adekuat, immobilisasi atau tirah

krioterapi sehingga baring lama lebih dari satu minggu menimbulkan berbagai dampak

memungkinkan pelaksanaan krioterapi bukan pada hari yang sama pada sistem tubuh di antaranya gangguan muskuloskeletal dan

dengan pemeriksaan IVA.

kardiorespirasi yang perlu dieliminir untuk memperoleh fungsi optimal, metastasis pada medula spinalis, paru dan tulang. Perlu

Pendekatan kunjungan tunggal untuk pencegahan kanker leher rahim yang menggunakan IVA dan krioterapi merupakan pilihan

penanganan rehabilitasi medik yang cermat agar memperoleh kondisi pertama sebagai sarana penapisan dan pengobatan. Oleh karena itu,

optimal dan perbaikan kualitas hidup. panduan ini memfokuskan pada penyelenggaraan single visit approach

menggunakan IVA dan krioterapi.

56 Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim 57

2. Kelompok Sasaran Penapisan

2) Dokter umum terlatih

3) Dokter spesialis Obstetry dan Gynekologi (SpOG) sasaran penapisan kanker leher rahim adalah:

Melihat dari perjalanan penyakit kanker leher rahim, kelompok

b. Tempat pelayanan

a. Perempuan berusia 30 –50 tahun

b. Perempuan yang menjadi klien pada klinik IMS dengan discharge

1) Rumah Sakit

(keluar cairan) dari vagina yang abnormal atau nyeri pada

2) Puskesmas

abdomen bawah (bahkan jika di luar kelompok usia tersebut).

3) Puskesmas Pembantu

c. Perempuan yang tidak hamil (walaupun bukan suatu hal yang rutin, perempuan yang sedang hamil dapat menjalani penapisan

4) Polindes

dengan aman, tetapi tidak boleh menjalani pengobatan dengan

5) Klinik Dokter Spesialis/Dokter Umum/Bidan krioterapi) oleh karena itu IVA belum dapat dimasukkan

c. Pelatihan Petugas

pelayanan rutin pada klinik antenatal. Petugas yang akan melakukan IVA dan krioterapi dipilih

d. Perempuan yang mendatangi puskesmas, klinik IMS, dan klinik

sesuai kebutuhan program, dan kriteria berikut: KB yang secara khusus meminta penapisan kanker leher rahim.

1) Berpengalaman dalam memberikan pelayanan KB.