Gambaran Umum Kelurahan Ngampilan

A. Gambaran Umum Kelurahan Ngampilan

1. Aspek Geografis

a. Kondisi Geografis Kelurahan Ngampilan merupakan salah satu kelurahan yang berada

di Wilayah Kota Yogyakarta. Kelurahan Ngampilan terletak di Kecamatan Ngampilan, tepatnya di bagian sisi utara dan terbagi atas

13 RW dan 70 RT. Kelurahan Ngampilan mempunyai batas-batas administratif sebagai berikut :

1) Sebelah Utara : Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedong Tengen

2) Sebelah Selatan : Kelurahan Notoprajan Kecamatan Ngampilan

3) Sebelah Barat : Kelurahan Pakuncen Kecamatan Wirobrajan

4) Sebelah Timur : Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondomanan

b. Luas Daerah

Sesuai dengan data monografi kelurahan, luas tanah yang termasuk dalam wilayah kelurahan Ngampilan secara keseluruhan adalah 45,48 Ha. Dari keseluruhan luas tanah tersebut diperuntukkan untuk jalan 3,4356 Ha, bangunan umum 0,2488 Ha dan pemukiman atau perumahan 41,7956 Ha. Selanjutnya untuk luas tanah di kelurahan Ngampilan digunakan untuk industri 0,6443 Ha, pertokoan/ perdagangan 0,4800 Ha, perkantoran 1,2100 Ha, pasar desa 0,8525 Ha, Sesuai dengan data monografi kelurahan, luas tanah yang termasuk dalam wilayah kelurahan Ngampilan secara keseluruhan adalah 45,48 Ha. Dari keseluruhan luas tanah tersebut diperuntukkan untuk jalan 3,4356 Ha, bangunan umum 0,2488 Ha dan pemukiman atau perumahan 41,7956 Ha. Selanjutnya untuk luas tanah di kelurahan Ngampilan digunakan untuk industri 0,6443 Ha, pertokoan/ perdagangan 0,4800 Ha, perkantoran 1,2100 Ha, pasar desa 0,8525 Ha,

c. Keadaan Iklim

Sama halnya dengan daerah-daerah di Indonesia yang beriklim tropis, Kelurahan Ngampilan juga beriklim tropis dengan memperoleh pengaruh angin muson yang berganti arah setiap setengah tahun sekali. Pengaruh angin muson ini akan menyebabkan timbulnya hujan dan musim kemarau.

2. Aspek Demografi

a. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data monografi. Jumlah penduduk kelurahan Ngampilan adalah 13.865 jiwa, yang terdiri dari 6.916 laki-laki dan 6946 perempuan yang terbagi dalam 2619 kepala keluarga (KK). Jumlah penduduk Kelurahan Ngampilan secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin

100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Kelurahan Ngampilan yang berjumlah 13.865 terdapat terdapat 3 laki- laki dan 41 perempuan yang berkewarganegaraan asing (WNA) dengan persentase hanya 0,32% sedangkan sisanya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dengan persentase sebesar 99,68%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan Kewarganegaraan

Jenis Kelamin

100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Jumlah penduduk menurut usia dilihat dari kelompok pendidikan dapat diketahui secara terperinci pada tabel 4.3 berikut

Tabel 4.3

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Pendidikan Kelompok Umur

19 ke atas

100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata usia kelompok pendidikan di kelurahan Ngampilan adalah 0-18 th. Dan angka Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata usia kelompok pendidikan di kelurahan Ngampilan adalah 0-18 th. Dan angka

Untuk mengetahui jumlah penduduk di kelurahan Ngampilan menurut usia kelompok tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Tenaga Kerja

Kelompok Umur (tahun)

57 ke atas

100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa di kelurahan Ngampilan jumlah usia tenaga kerja terbanyak terdapat pada usia 27-40 th, yaitu 4.023 jiwa.

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kelurahan Ngampilan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Umum

Tingkat Pendidikan

SMP / SLTP

SMA / SLTA

Akademi / D1-D3

Sarjana / S1

100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Ngampilan sudah memperoleh pendidikan yang cukup dan angka tertinggi terletak pada tingkatan pendidikan umum Akademi atau D1-D3, yaitu 4.203 jiwa dengan persentase sebesar 30,31% sehingga sebagian besar penduduk di Kelurahan Ngampilan sudah mempunyai potensi yang mencukui untuk bekerja .

Jumlah penduduk kelurahan Ngampilan menurut mata pencaharian secara terperinci dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 4.6

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Mata Pencaharian

TNI / Polri

Pegawai Swasta

Wiraswasta/Pedagang

Buruh Tani

100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa angka besar mata pencaharian penduduk adalah pada profesi pegawai swasta, yaitu sebanyak 6.823 jiwa dengan persentase sebesar 49,21% dan penduduk dengan profesi atau mata pencaharian wiraswasta atau pedagang sebesar 2.594 jiwa dengan persentase sebesar 36,67%.

3. Kondisi Perekonomian Kelurahan Ngampilan

Dalam bidang perekonomian, wilayah kelurahan Ngampilan dapat dibilang cukup maju dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan cukup banyaknya fasilitas-fasilitas perekonomian yang dibangun dengan baik guna kelancaran sirkulasi perekonomian. Dalam bidang perdagangan dan jasa, di wilayah kelurahan Ngampilan ini terdapat cukup sarana dan prasarana penunjang. Sarana dan Prasarana tersebut terdiri dari sarana dan prasarana perdagangan, sarana dan prasarana jasa, serta sarana dan prasarana perkoperasian. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini :

Tabel 4.7

Tabel Sarana dan Prasarana Perdagangan

di Kelurahan Ngampilan

No

Jenis Sarana dan Prasarana Perdagangan

Jumlah

Persentase

1 Pasar Lingkungan

2 Pasar Kota

5 Kaki Lima

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Tabel 4.8

Tabel Sarana dan Prasana Jasa di Kelurahan Ngampilan No

Jenis Sarana dan Prasarana

Jumlah Persentase

1 Bank

2 Travel Biro

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Tabel 4.9

Tabel Sarana dan Prasarana Perkoperasian

No

Jenis Sarana dan Prasarana Perkoperasian

Jumlah Persentase

1 Koperasi Simpan Pinjam

2 Badan-badan Kredit

3 Usaha-usaha Ekonomi Desa

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Selain itu guna usaha memperlancar dan meningkatkan perekonomian serta kegiatan-kegiatan lainnya di wilayah kelurahan Ngampilan, bidang transportasi dan komunikasi juga mendapatkan perhatian khusus. Kelurahan Ngampilan terdapat jalan lingkungan, jalan desa, jalan protokol maupun jalan propinsi yang dilalui oleh beberapa angkutan umum maupun angkutan-angkutan lainnya. Dan di kelurahan Ngampilan ini terdapat beberapa wartel, satu kantor pos pembantu, stasiun radio maupun sarana komunikasi lainnya sebagai penunjang kelancaran komunikasi. Pada sektor industri, di wilayah kelurahan Ngampilan terdapat beberapa industri yang berkembang dalam masyarakat. Industri- industri tersebut digolongkan menurut jenis industri rumah tangga, industri kecil, industri sedang, industri besar. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Tabel Jenis Industri Masyarakat Kelurahan Ngampilan No

Jenis Industri

Jumlah

Persentase

1 Industri Besar

2 Industri Sedang

3 Industri Kecil

4 Industri Rumah Tangga

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Dilihat dari sektor tingkat ekonomi, penduduk kelurahan Ngampilan secara umum dapat dikatakan memiliki tingkat ekonomi yang cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari sebagian penduduk yang telah memiliki rumah permanen lengkap dengan segala fasilitasnya. Namun meskipun demikian masih terdapat penduduk yang dapat dikategorikan ke dalam golongan ekonomi lemah. Mereka pada umumnya adalah penduduk yang mempunyai profesi atau pekerjaan di sektor informal dengan penghasilan yang rendah dan menempati rumah serta tanah dengan cara menyewa.

4. Bakpia Pathok

a. Sejarah dan Perkembangan Industri Bakpia Pathok

Souvenir atau oleh-oleh selalu tidak pernah ketinggalan dibawa jika pulang dari luar kota, dan setiap kota selalu memiliki beragam jenis oleh-oleh yang bisa dipilih sesuai dengan keinginan para pengunjung. Sepulang dari kota Yogyakarta, Bakpia Pathok tentu saja menjadi oleh-oleh wajib bagi siapa saja yang singgah di kota yang memiliki predikat sebagai Daerah Istimewa ini. Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Pada tahun 1948, ada keluarga keturunan Tionghoa bernama Goei Gee Oe yang mencoba membuat

dijual di toko melainkan dijajakan secara eceran, dari rumah ke rumah. Bakpia buatan Goei Gee Oe itu juga belum dikemas dan diberi label seperti saat ini, melainkan hanya dimasukkan dalam besek (wadah makanan berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu) dan peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlanjut hingga mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan. Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah, diikuti munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya perkembangan kue oleh-oleh itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992. Menurut sejarahnya, Bakpia Pathok bukan merupakan warisan kuliner Indonesia. Dilihat dari namanya, bakpia yang berasal dari kata bak (babi) dan pia (kue pia), bakpia merupakan kue pia yang mengandung bak (babi) dan berasal dari Cina. Namun seiring berjalannya waktu dan percampuran budaya, kini bakpia yang dikenal di daerah Jogjakarta identik dengan isi kacang hijau tanpa campuran babi tentunya.

Sedangkan nama Bakpia Pathok (Bakpia Patuk), berasal dari nama kue yang digabungkan dengan nama tempat dimana kue tersebut diproduksi dan mulai dikenal. Pada masa sekarang ini, Jalan Pathok sudah berganti nama menjadi Jl. KS. Tubun. Selain itu, di kawasan ini ada puluhan home industry bakpia dengan berbagai merk yang bisa ditemukan. Namun bakpia pathok yang tertua dan menjadi pelopornya

Patuk 75 terletak di Jl. KS. Tubun no. 75 sebagai pusatnya.

b. Bahan Baku dan Proses Pembuatan Bakpia Pathok Bahan:

Bahan Untuk Kulit Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) 100 gr tepung terigu

2) garam secukupnya

3) minyak kelapa secukupnya Bahan Untuk Isi Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) 1,5 kg kacang hijau tanpa kulit

2) 800 gr gula pasir

3) garam secukupnya Cara Membuat Kulit Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) Campur terigu, garam dan minyak. Uleni sampai menjadi adonan yang lembut, tidak lengket di tangan dan mudah dibentuk

2) Ambil sedikit adonan (kurleb sebesar ukuran kelereng)

3) Lebarkan tipis eperti membuat kulit martabak telur Cara Membuat isi Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) Rendam kacang hijau tanpa kulit selama 3 jam. kemudian tiriskan

2) Rebus kacang hijau tanpa kulit tersebut sampai empuk.Buang airnya.

3) Haluskan kacang hijau tanpa kulit beserta gula pasir dan garam dengan menggunakan blender

4) Ambil sedikit adonan isi, bentuk bulat-bulat.

1) Ambil selembar kulit yang sudah dilebarkan tipis

2) Isi dengan adonan isi

3) Tutup dan bentuk menjadi bulat agak gepeng, pastikan semua adonan isi telah tertutup dengan kulit.

4) Tata di loyang yang telah dioles margarin tipis.

5) Panggang sampai berwarna kuning kecoklatan dan matang