Deskripsi Singkat Kota Surakarta
1. Deskripsi Singkat Kota Surakarta
a) Letak Geografis Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di provinsi Jawa Tengah. Terletak di tengah antara kota/kabupaten di eks karesidenan Surakarta. Wilayah kota Surakarta Atau lebih dikenal dengan “Kota Solo” merupakan dataran rendah dengan ketinggian kurang lebih 92 m dari permukaan air laut, berada antara pertemuan sungai Pepe, Jenes, dan Bengawan Solo. Serta terletak antara:
110° 45’15” - 110°45’ 35” Bujur Timur 7° 36’ 00” - 7° 56’ 00” Lintang Selatan Kota Surakarta Merupakan daerah yang sangat Strategis,
karena merupakan pusat perdagangan bagi daerah-daerah di sekitarnya. Hal ini Karena Kota Surakarta dibatasi oleh beberapa daerah yaitu: Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Sokoharjo dan Kabupaten Karanganyar
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo
commit to user
Kabupaten Karangnayar
b) Keadaan Iklim Suhu udara rata-rata di Kota Surakarta Berkisar antara 24,7° C sampai dengan 27,9° C. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara
64 persen sampai dengan 85 persen. Hari hujan terbanyak jatuh pada bulan februari dengan jumlah hari hujan sebanyak 25. Sedangkan curah hujan terbanyak sebesar 699 mm jatuh pada bulan oktober. Sementara itu, rata-rata curah hujan saat hari hujan terbesar juga jatuh pada bulan Januari sebesar 33,1 mm per hari hujan.
c) Luas Wilayah Luas wilayah Kota Surakarta adalah sebesar 44.04 km². Terbagi menjadi 5 (lima) Kecamatan, yaitu Kecamatan Laweyan, Kecamatan Serengan, Kecamatan Pasarkliwon, Kecamatan Jebres, dan Kecamatan Banjarsari. Luas Kecamatan terluas ditempati oleh Kecamatan Banjarsari dengan luas mencapai 33.63% dari luas Kota Surakarta. Seperti halnya dengan dengan kota-kota besar lainnya, luas lahan terluas terutama merupakan lahan perumahan/pemukiman. Lahan yang digunakan untuk pemukiman mencapai 62.01% dari luas Kota Surakarta. Sebagai daerah perdagangan, industri, dan jasa maka luas lahan untuk kegiatan ekonomi pada sector tersebut jauh lebih luas
commit to user
Kecamatan Serengan sudah tidak ada lagi lahan pertanian. Sebesar 20% dari seluruh luas tanah di Kota Surakarta dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi, sebagai usaha di sektor non pertanian.
d) Keadaan Penduduk Berdasarkan data dari Kantor Statistik (Susenas 2007), jumlah penduduk Kota Surakarta sebesar 522,935 jiwa. Terdiri dari 247,245 jiwa penduduk laki-laki (47.49%) dan 275,690 jiwa penduduk perempuan (52.21%).
Bila dibandingkan jumlah penduduk tahun 2008 (515,372 jiwa), maka terjadi kenaikan jumlah penduduk. Jumlah penduduk terbanyak ada di kecamatan Banjarsari sebesar 163,759 jiwa dan penduduk terkecil ada di kecamatan Serengan dengan 50,137 jiwa.
Dengan luas wilayah 44.04 km² dan jumlah penduduk sebanyak 522,935 jiwa, maka diperoleh kepadatan penduduk sebesar 11,874 jiwa per km². apabila dibandingkan dengan kepadatan pada tahun sebelumya sebesar 11,702 jiwa per km² , memgalami peningkatan. Kepadatan tertinggi ada pada Kecamatan Pasar Kliwon sebesar 16,447.10 jiwa per km², dan kepadatan terendah ada pada kecamatan Laweyan dengan 10,802.78 jiwa per km².
commit to user
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari angka sex ratio, yaitu perbandingan penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan. Angka sex ratio penduduk tahun 2009 sebesar 89,68%. Ini berarti bahwa setiap ada 100 orang perempuan maka terdapat 89 orang laki-laki. Dengan demikian jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki- laki. Ini merupakan bahan pemikiran khusunya dalam mengantisipasi resiko angka kelahiran dan perencanaan program pemberdayaan perempuan.(Profil Kesehatan Kota Surakarta Tahun 2010)
f) Angka ketergantungan Susunan penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel IV.1
Susunan Penduduk Menurut Golongan Umur
Dan Jenis Kelamin
Umur (tahun)
Laki-laki Perempuan
45-64
47.884
60.688
15-44
131.093
138.909
5-14
37.691
37.453
1-4
12.801
15.174
<1
4.740
2.608
Jumlah
247.245
275.690
Sumber: diolah dari profil kesehatan kota Surakarta 2010
commit to user
ketergantungan sebesar 38.13% ini berarti setiap 100 orang penduduk produktif menanggung 38 orang non produktif.