Perancangan tempat wudhu

3.4 Perancangan tempat wudhu

Pada tahap perancangan tempat wudhu akan dilakukan penentuan spesifikasi desain tempat wudhu yang terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu:

3.4.1 Anthropometri

Dari penjelasan solusi yang telah dibuat sebelumnya dapat diketahui bahwa dimensi tiap komponen harus disesuaikan dengan anthropometri lansia pengguna tempat wudhu. Hal ini yang menyebabkan diperlukannya pengukuran data anthropometri lansia pengguna tempat wudhu di Panti Wredha Dharma Bakti Surakarta. Sehingga dalam penentuan ukuran atau dimensi masing-masing komponen maupun ukuran penempatannya, disesuaikan dengan ukuran anggota tubuh lansia yang terkait. Hal ini sesuai dengan prinsip human centered design yang menyatakan bahwa manusia merupakan objek dasar dalam melakukan perancangan, manusia tidak menyesuaikan dirinya dengan alat yang dioperasikan (the man fits to the design), melainkan sebaliknya yaitu alat yang dirancang terlebih dahulu memperhatikan kelebihan dan keterbatasan manusia yang mengoperasikannya (the design fits to the man) (Wignjosoebroto, 2000).

Langkah – langkah pada tahap ini, meliputi:

1. Identifikasi jenis anggota tubuh yang sesuai dengan rancangan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi data antropometri yang dibutuhkan sesuai dengan rancangan tempat wudhu yang akan dibuat beserta ukuran penempatan antar komponennya.

2. Pengukuran data antropometri lansia pengguna tempat wudhu Setelah mengetahui jenis anggota tubuh yang sesuai dalam melakukan perancangan ulang tempat wudhu, langkah selanjutnya adalah mengukur dimensi tubuh lansia pengguna tempat wudhu sesuai dengan jenis anggota tubuh yang dibutuhkan. Alat yang digunakan berupa meteran dan penggaris. Pengukuran dilakukan kepada 50 lansia yang tidak memakai alat bantu untuk berjalan (misal kursi roda dan tongkat) dan sehat mental. Pengambilan dimensi anthropometri unuk lansia berbeda dengan anthropometri untuk manusia normal, karena ukuran tubuh lansia baik pria maupun wanita terjadi penyusutan ukuran tinggi badan lebih kurang 5% dibanding sewaktu berumur

20 tahun (Tarwaka, 2004). Perlu diketahui bahwa data anthropometri yang diperoleh nantinya tidak dilakukan pengujian data seperti uji kecukupan data dan uji keseragaman data. Hal ini dikarenakan peneliti menganggap 50 orang lansia pengguna tempat wudhu yang diukur antropometrinya merupakan sekumpulan populasi.

3. Perhitungan presentil Perhitungan persentil dilakukan untuk mendapatkan batas ukuran yang diperlukan. Persentil yang digunakan pada perancangan ulang tempat wudhu ini yaitu persentil 5, 50 dan 95. Penentuan persentil ini ditentukan dengan pertimbangan bahwa persentil ini dapat mengakomodasi data persentil ke 5 atau 95, sehingga populasi dapat terlayani (Zelnik dan Panero, 2003). Perhitungan persentil yang digunakan, sebagai berikut:

§ Persentil 95 = x - 1 . 645 s x

§ Persentil 50 = x

§ Persentil 95 = x + 1 . 645 s x

4. Perhitungan dimensi tempat wudhu Tahap perhitungan dimensi tempat wudhu akan dilakukan perhitungan ukuran komponen dari hasil perancangan tempat wudhu yang bertujuan agar rancangan tempat wudhu yang dihasilkan dapat digunakan dengan baik dan disesuaikan atau paling tidak mendekati karakteristik penggunanya.

3.4.2 Penentuan Komponen

Penentuan komponen penyusun bangunan pada usulan perancangan tempat wudhu di panti wredha Dharma Bakti bertujuan untuk menetapkan komponen yang akan digunakan sesuai dengan tahap penjelasan solusi.

3.4.3 Perancangan Sistem Pencahayaan

Pada tahap ini dilakukan perhitungan tentang rancangan sistem pencahayaan pada tempat wudhu yang meliputi kebutuhan jumlah lampu dan posisi lampu pada tempat wudhu sesuai dengan tahapan yang direkomendasikan oleh UNEP (United Nations Environment Programme), yang nantinya akan dihasilkan sistem pencahayaan yang sesuai bagi lansia yang telah mengalami Pada tahap ini dilakukan perhitungan tentang rancangan sistem pencahayaan pada tempat wudhu yang meliputi kebutuhan jumlah lampu dan posisi lampu pada tempat wudhu sesuai dengan tahapan yang direkomendasikan oleh UNEP (United Nations Environment Programme), yang nantinya akan dihasilkan sistem pencahayaan yang sesuai bagi lansia yang telah mengalami

3.4.4 Pembuatan Gambar Desain Tempat Wudhu (2D dan 3D)

Permodelan hasil perancangan dengan gambar dibutuhkan untuk memodelkan hasil rancangan tempat wudhu secara 2 dimensi dan 3 dimensi, dengan menggunakan software autocad dan 3d max 8.0.