21
Pbi : harga beli lembaga pemasaran ke i
Bji : biaya lembaga pemasaran ke i
Untuk mengetahui share biaya lembaga pemasaran ke i adalah :
Sbi =
�� ��
×
Di mana : Sbi
: share biaya lembaga pemasaran Bi
: biaya lembaga pemasaran Pr
: harga di tingkat konsumen.
4.5. Definisi Operasional dan Batasan Operasional
4.5.1. Definisi Operasional
1. Usaha tani adalah suatu usaha yang dilakukan produsenpetani untuk
memproduksi bunga potong krisan sampai dengan menghasilkan produksi. 2.
Pemasaran adalah proses penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen melalui saluran pemasaran.
3. Lembaga pemasaran adalah pihak atau badan yang menyelesaikan fungsi-
fungsi pemasaran. 4.
Harga jual adalah harga yang diterima petani masing-masing lembaga pemasaran selama melakukan fungsi-fungsi pemasaran.
5. Harga beli adalah harga yang dibayarkan masing-masing lembaga pemasaran
untuk mendapatkan suatu barang atau jasa.
22
6. Aktifitas pemasaran adalah segala tindakan atau kegiatan yang berhubungan
dengan saluran pemasaran. 7.
Saluran pemasaran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen.
8. Keuntungan adalah selisih antara harga jual dari lembaga pemasaran dengan
harga beli lembaga pemasaran dikurangi biaya yang dikeluarkan oleh masing- masing lembaga pemasaran.
9.
Share
adalah tiap-tiap bagian presentase bunga, biaya dan keuntungan masing-masing lembaga pemasaran terhadap harga akhir pada konsumen.
10. Margin pemasaran adalah selisih antara harga suatu produk yang dibayar oleh
konsumen dengan harga produk yang diterima produsen.
4.5.2 Batasan Operasional
1 Sampel adalah petani plasma dan PT Inggu Laut Abadi cabang Kota Batu
yang terletak di daerah penelitian praktek kerja lapang. 2
Bunga potong krisan sebagai fokus penelitian 3
Waktu penelitian praktek kerja lapang dilaksanakan pada tanggal 02 Februari sampai 28 Februari 2017.
4 Tempat penelitian praktek kerja lapang adalah Petani Plasma dengan PT
Inggu Laut Abadi Jalan Bukit Berbunga 120, Desa Sidomulyo Kecamatan Batu, Kota Batu Jawa Timur.
23
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PKL 5.1. Kondisi Petani
Seiring dengan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat maka permintaan akan tanaman hias, khususnya bunga potong juga mengalami
peningkatan. Bunga potong krisan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospek yang cukup baik. Bunga
krisan
Chrysanthemum morifolium ramat
. merupakan salah satu spesies yang sangat populer dan tumbuh sebagai penghias tanaman dan sebagai bunga pot atau
bunga potong. Menurut Wijayakusuma 2000, krisan dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan tanaman penghasil racun serangga alami.
Oleh karenanya banyak petani apel Kota Batu khususnya Desa Sidomulyo memilih beralih menanam bunga krisan sebab prospek bunga yang lebih bagus.
Tapi karena banyak petani yang beralih menanam bunga krisan membuat sebagian petani kesulitan menjaring konsumen. Sehingga tidak sedikit yang memilih
bermitra dengan perusahaan penyuplai bunga potong krisan. Seperti di PT Inggu Laut Abadi, terdapat 5 petani yang bermitra. Keuntungan yang diperoleh 5 petani
yang bermitra dengan PT Inggu Laut Abadi dapat menjual hasil panennya secara kontinu setiap minggu, tidak harus menunggu permintaan dari konsumen
langsung.
5.2. Pola Inti Plasma
Dalam suasana persaingan yang semakin kompetitif, keberadaan petani bunga dituntut untuk tetap dapat bersaing dengan petani bunga lainnya. Dalam
konteks ini, langkah kerjasama dalam bentuk kemitraan usaha merupakan suatu