1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan berbagai jenis produk pertanian. pertumbuhan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari pertumbuhan
produktivitas dibidang pertanian. sebagian besar penerimaan negara berasal dari sektor pertanian. Sektor pertanian terdiri dari berbagai sub sektor yang meliputi
tanaman hortikultura, florikultura, perikanan dan kehutanan. Bidang pertanian harus dikembangkan agar dapat menopang perekonomian negara. Cara alami
maupun rekayasa, banyak tanaman yang mampu tumbuh dan berkembang dengan baik pada daerah manapun di Indonesia. Perkembangan jenis tanaman pun kini
semakin pesat. Harapan yang tertumpu pada sektor pertanian selain mampu tumbuh dan
berkembang dengan laju yang tinggi diarahkan untuk menyelesaikan bahan baku industri, peningkatan devisa, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan
pendapatan masyarakat petani dan sekaligus menanggulangi kemiskinan Anonymous, 1999.
Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek agribisnis yang cukup besar di Indonesia. Salah satu dari
tanaman hias tersebut adalah tanaman krisan. Krisan
Chrysanthemum morifolium ramat
termasuk salah satu jenis tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat karena mempunyai warna, ukuran, dan bentuk bunga menarik, serta
tanaman krisan dapat bertahan kurang lebih 14 hari. Tanaman Krisan merupakan tanaman tahunan dan akan berbunga terus menerus, tetapi dibudidayakan sebagai
2
tanaman semusim. Krisan dapat tumbuh pada semua jenis tanah, bila dikelola dengan baik Kofranek, 1980.
Chrysanthymum morifolium
sebagai bunga potong sangat disenangi konsumen di Indonesia, karena memiliki keistimewaan keindahannya dan
termasuk salah satu komoditi utama tanaman hias Rukmana dan Mulyana, 1997. Di Indonesia, permintaan terhadap bunga Krisan meningkat 25 per tahun,
bahkan menjelang tahun 2003 permintaan pasarnya meningkat 31,62. Ekspor bunga Krisan ke luar negeri seperti Belanda, Brunei, Singapura, Jepang, dan UEA
mencapai 1,44 juta tangkai Stasiun Karantina Tumbuhan Soekarno Hatta 2003. Permintaan pasar yang tinggi tersebut menjadikan tanaman Krisan mempunyai
prospek yang cerah untuk dikembangkan baik pada saat ini maupun yang akan datang Balai Penelitian Tanaman Hias 2000.
PT Inggu Laut Abadi merupakan salah satu perusahaan yang menyuplai bunga potong krisan di pasaran. Awalnya PT Inggu Laut Abadi adalah perusahaan
yang besar, namun karena letak lahan yang kurang strategis untuk memproduksi bunga krisan akhirnya PT Inggu Laut Abadi menjual kebunnya yang berada di
Jalan Sumber Brantas, Desa Junggo Kota batu. Sekarang PT Inggu Laut Abadi berpindah ke Jalan Bukit Berbunga No 120, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu,
Kota Batu yang bermitra dengan 5 petani plasma. Karena PT Inggu Laut Abadi masih dalam tahap berkembang setelah mengalami kebrangkrutan, pemasaran
hasil bunga potong krisanpun hanya disuplai ke konsumen langsung dan pedagang luar kota saja. PT Inggu Laut Abadi juga masih sangat bergantung pada harga dan
sifat produk untuk mempertahankan pelanggan. Sehingga keuntungan yang diterima PT Inggu Laut Abadi dan petani plasma juga masih rendah. Hal ini juga
3
disebabkan harga jual bunga potong krisan di petani plasma yang masih sangat rendah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya yaitu :
1. Bagaimana pola saluran pemasaran bunga potong krisan di petani plasma
dengan PT Inggu Laut Abadi Kota Batu ? 2.
Berapa besaran Margin dan Distribusi Margin dari masing-masing lembaga pemasaran bunga potong krisan ?
1.3. Tujuan Praktek Kerja Lapang
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan praktek kerja lapang adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana pola saluran pemasaran bunga potong krisan di
petani plasma dengan PT Inggu Laut Abadi Kota Batu. 2.
Mengetahui Margin dan Distribusi Margin dari masing-masing lembaga pemasaran bunga potong krisan.
1.4. Kegunaan Praktek Kerja Lapang
Adapun kegunaan praktek kerja lapang ini adalah sebagai berikut : 1.
Sebagai bahan informasi bagi PT Inggu Laut Abadi agar memeperhatikan saluran pemasaran sehingga lebih menguntungkan.
2. Sebagai bahan pustaka bagi kalangan akademis lain yang ingin meneliti
lebih lanjut hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran bunga potong krisan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu