Saluran Pemasaran GAMBARAN UMUM LOKASI PKL 5.1. Kondisi Petani

29 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Saluran Pemasaran

Menurut Warren J. Keegan 2003, Saluran Pemasaran adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Penyaluran hasil produksi dari produsen sampai ke konsumen dapat melalui lebih dari satu saluran pemasaran, dimana masing-masing saluran pemasaran memiliki atau melibatkan lembaga- lembaga pemasaran yang tidaklah sama. Ada saluran pemasaran yang melibatkan banyak lembaga pemasaran, sehingga saluran pemasaran yang terjadi sangat panjang. Ada juga saluran pemasaran yang melibatkan sedikit lembaga pemasaran sehingga saluran pemasaran menjadi pendek. Berdasarkan hasil penelitian, saluran pemasaran bunga potong krisan di PT Inggu Laut Abadi melibatkan produsen dan pedagang luar kota. Lembaga pemasaran yang ada dalam saluran pemasaran bunga potong krisan harus melakukan fungsi pemasaran. Fungsi-fungsi pemasaran dapat dapat mempermudah konsumen untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Saluran pemasaran bunga potong krisan di PT Inggu Laut abadi dibagi menjadi 3, yaitu :  Salu ran I : Petani → Konsumen  Saluran II : Petani → PT Inggu Laut Abadi → Konsumen  Saluran III : Petani → PT Inggu Laut Abadi → Pedagang Luar Kota 30 Secara lengkap saluran pemasaran bunga potong krisan di PT Inggu laut Abadi dapat dilihat pada gambar berikut ini : Gambar 3. Secara Lengkap Saluran Pemasaran Bunga Potong Krisan. 1. Petani → Konsumen Penjualan bunga potong krisan di PT Inggu Laut Abadi juga menggunakan saluran nol tingkat, dimana konsumen langsung datang membeli bunga krisan pada petani. Hasil menunjukkan, bahwa dari 5 petani plasma yang bermitra dengan PT Inggu Laut abadi tidak hanya menyuplai bunga potong krisan ke perusahaan akan tetapi juga menjual ke konsumen yang datang langsung di kebun. Konsumen yang datang langsung membeli ke petani yaitu konsumen dari teman atau kerabat petani itu sendiri. Harga yang diberikan petani pada konsumen yaitu Rp 10.000ikat. Dalam satu ikat terdiri dari 10 tangkai bunga potong krisan. Namun penjualan tidak begitu banyak, hanya berkisar 4,76 atau 60 ikat per minggu. Hal ini dikarenakan kebanyakan konsumen lebih memilih membeli bunga potong krisan ke perusahaan daripada ke petani langsung, dengan alasan bunga potong krisan sudah dikemas. Sehingga konsumen mudah untuk menata atau merangkai bunga potong krisan. Petani Plasma 1260 ikat PT Inggu Laut Abadi 1200 ikat Pedagang Luar Kota Konsumen Saluran II Saluran I Saluran III 4,76 60 ikat 15,87 200 ikat 79,36 1000 ikat 31 2. Petani → PT Inggu Laut Abadi → Konsumen Saluran pemasaran bunga krisan di PT Inggu laut Abadi menggunakan saluran pemasaran satu tingkat, dimana petani bunga potong krisan yang bermitra dengan PT Inggu Laut Abadi menjual bunga potong krisan pada perusahaan. PT Inggu Laut abadi membeli bunga potong krisan dari petani sebesar Rp 10.000ikat. Dalam satu ikat terdiri dari 10 tangkai bunga potong krisan. Kemudian PT Inggu Laut Abadi menjual ke konsumen sebesar Rp 11.500ikat. Dalam hal ini petani yang mengantarkan bunga potong krisan kepada PT Inggu laut Abadi sehingga biaya transportasi ditanggung oleh petani. Penjualan dari PT Inggu Laut Abadi ke konsumen langsung sekitar 15,87 atau 200 ikat per minggu. 3. Petani → PT Inggu Laut Abadi → Pedagang Luar Kota Saluran pemasaran bunga krisan di PT Inggu laut Abadi menggunakan saluran dua tingkat. Petani menjual bunga potong krisan kepada PT inggu laut Abadi sebesar Rp 10.000ikat, yang terdiri dari 10 tangkai bunga potong. Pedagang luar kota membeli bunga potong krisan kepada PT Inggu Laut Abadi sebesar Rp 13.500ikat. Biaya transportasi untuk mengirim bunga potong dari PT Inggu Laut Abadi ke pedagang luar kota ditanggung oleh pedagang luar kota. Setelah itu pedagang luar kota menjual kepada konsumen dengan harga Rp 18.000ikat. Dengan penjualan rata-rata 79,36 atau 1000 ikat per minggu. 32

6.2. Cara Penjualan