18
umum  usaha  bunga  potong  krisan  dan  informasi-informasi  lainnya  yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
2 Wawancara  adalah  percakapan  yang  dilakukan  oleh  pewawancara
interviewer
kepada  responden  guna  menggali  informasi  atau  data  yang digunakan  untuk  kebutuhan  penelitian  Suharsono,  2009:83.  Wawancara
dilakukan  kepada  petani  plasma  dan  penanggung  jawab  PT  Inggu  Laut Abadi cabang Batu.
3 Partisipasi  yang  dilakukan  yaitu  berperan  aktif  dalam  kegiatan  di    petani
plasma  dan  PT  Inggu  Laut  Abadi  yang  meliputi  :  pemeliharaan,  panen, packaging, grading dan lain-lain.
4 Dokumentasi adalah salah satu alat kelengkapan data yang bertujuan untuk
menunjang  informasi  yang  sudah  didapat  dilapang  sehingga  deskripsi  dan argumentasi  yang  dimunculkan  akan  semakin  optimal.  Dokumentasi  ini
dapat berupa foto kegiatan dan lain sebagainya.
4.2.2. Data Sekunder
Data  sekunder  diperoleh  dengan  cara  mengumpulkan  data  kepustakaan yang  berkaitan  dengan  penelitian  untuk  menjadi  referensi  dan  penunjang  dalam
penelitian seperti : buku, jurnal, makalah, internet dan analisis data lainnya.
4.3. Metode Pengambilan Data
Responden  dalam  hal  ini  bukan  petani  perseorangan,,  melainkan  petani plasma yang tergabung dalam lembaga pemasaran yaitu PT Inggu Laut Abadi.
Metode  pengambilan  sampel  dilakukan  dengan  menggunakan  metode snowball  sampling,  yaitu  penarikan  sampel  dimana  tingkat  pertama  atau  petani
ditentukan  secara
purposive  sampling
atau  sengaja,  dengan  mengambil  5  petani
19
plasma  yang  tergabung  dalam  PT  Inggu  Laut  Abadi.  Dari  petani  tersebut kemudian  ditelusuri  untuk  mendapatkan  data  dari  PT  Inggu  Laut  Abadi  hingga
konsumen.
4.4. Metode Analisis Data
Analisis  data  yang  digunakan  adalah  deskriptif,  yaitu  untuk  mengetahui gambaran  mengenai  saluran  pemasaran  dan  aktivitas  lembaga  pemasaran  bunga
potong  krisan  di  tempat  praktek  kerja  lapang.  Serta  untuk  mengetahui  besarnya margin dan distribusi margin dari masing-masing saluran pemasaran.
Menurut  Sudiono  2002,  untuk  mengetahui  margin  pemasaran  pada lembaga pemasaran dengan menggunakan perumusan sebagai berikut :
MP = Pr – Pf atau MP = BP + K
Di mana : MP = margin pemasaran
Pr = harga di tingkat konsumen Pf = harga di tingkat produsen
Atau MP = BP + K atau K = Bp
– Pr
Di mana : BP = biaya pemasaran
K = keuntungan pemasaran
20
Adapun distribusi margin keuntungan lembaga pemasaran ke i adalah :
DMKi =
�� ��
×
Sedangkan untuk distribusi margin biaya lembaga pemasaran ke i dan jenis biaya ke j adalah :
DMbi =
�� ��
×
Di mana : DM
: distribusi margin Ki
: keuntungan lembaga pemasaran ke i Bi
: biaya pemasaran dari lembaga pemasaran ke i Pr
: harga di tingkat konsumen Pf
: harga di tingkat produsen Sedangkan untuk menghitung share keuntungan lembaga pemasaran ke i adalah :
SKi =
�� ��
×
Ki = Pji – Pbi∑ Bji
Di mana : Ski
: share keuntungan lembaga pemasaran ke i Ki
: keuntungan lembaga pemasaran ke i Pji
: harga jual lembaga pemasaran ke i
21
Pbi : harga beli lembaga pemasaran ke i
Bji : biaya lembaga pemasaran ke i
Untuk mengetahui share biaya lembaga pemasaran ke i adalah :
Sbi =
�� ��
×
Di mana : Sbi
: share biaya lembaga pemasaran Bi
: biaya lembaga pemasaran Pr
: harga di tingkat konsumen.
4.5. Definisi Operasional dan Batasan Operasional