Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Kesimpulan

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dimana pada penelitian ini dilakukan observasi data untuk menggambarkan tentang prevalensi faktor resiko mayor pada pasien sindroma koroner akut yang dirawat di unit rawat kardiovaskular RSUP. Haji Adam Malik berdasarkan data sekunder, yakni rekam medik pasien.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Lokasi ini dipilih karena rumah sakit ini telah memiliki unit rawat kardiovaskular dan merupakan rumah sakit rujukan. Waktu pengambilan dan pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Desember 2013.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi penelitian adalah seluruh pasien dengan diagnosis sindroma koroner akut yang dirawat di unit rawat kardiovaskular Rumah Sakit Haji Adam Malik selama periode Januari 2013 sampai Desember 2013.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang akan diambil. Besar sampel yang digunakan ialah dengan metode total sampling, dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua populasi yang sesuai dengan kriteria penelitian. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah seluruh pasien sindroma koroner akut dengan faktor resiko mayor yaitu merokok, hipertensi, Universitas Sumatera Utara hiperlipidemia dan diabetes mellitus yang tercatat dalam rekam medik, sementara kriteria eksklusi yang digunakan adalah pasien yang tidak mempunyai salah satu faktor resiko mayor dan juga bukan dalam kriteria sindroma koroner akut pada rekam medik.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Dari data sekunder tersebut kemudian dilakukan observasi untuk mengetahui faktor resiko mayor dan jenis sindroma koroner akut yang diderita oleh pasien tersebut.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisa data dibagi dalam beberapa tahap, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data, analisisinterpretasi data dan pengambilan kesimpulan. Dalam penelitian ini, setelah data dikumpulkan dan dicatat kemudian diolah menggunakan program komputer. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355MenkesSKVII 1990. RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502 Menkes IX 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5.1.2 Karakteristik Responden

Dari hasil analisis data faktor resiko mayor pada pasien SKA Periode Januari - Desember 2013 yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan diperoleh karakteristik responden sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2: Distribusi Karakteristik Responden No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase Jenis Kelamin 1 Laki-laki 132 83.5 2 Perempuan 26 16.5 Total 158 100.0 Umur 1 ≤50 Tahun 44 27.8 2 51-60 tahun 71 44.9 3 60 tahun 43 27.2 Total 158 100.0 Diagnosa 1 STEMI 104 65.8 2 NSTEMI 32 20.3 3 APTS 22 13.9 Total 158 100.0 Diabetes 1 Positif 40 25.3 2 Negatif 118 74.7 Total 158 100.0 Hiperlipidemia 1 Positif 34 21.5 2 Negatif 124 78.5 Total 158 100.0 Hipertensi 1 Positif 127 80.4 2 Negatif 31 19.6 Total 158 100.0 Merokok 1 Positif 96 60.8 Universitas Sumatera Utara No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase 2 Negatif 62 39.2 Total 158 100.0 Dari tabel 5.1 distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 132 orang 83,5 dan perempuan sebanyak 26 orang 16,5. Berdasarkan umur dapat diketahui bahwa responden kelompok umur ≤50 tahun sebanyak 44 orang 27,8, kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 71 orang 44,9, dan kelompok umur 60 tahun sebanyak 43 orang 27,2. Diagnosis STEMI sebanyak 104 orang 65,8, NSTEMI 32 orang 20,3 dan APTS sebanyak 22 orang 13,9, diabetes sebanyak 40 orang 25,3 dan non diabetes sebanyak 118 orang 74,7, hiperlipidemia sebanyak 34 orang 21,5 dan tidak ada hiperlipidemia sebanyak 124 orang 78,5, hipertensi sebanyak 127 orang 80,4 dan tidak ada hipertensi sebanyak 31 orang 26,6, pasien positif merokok sebanyak 96 orang 60,8 dan tidak merokok sebanyak 62 orang 39,2.

5.1.3 Hasil Analisis Data

Faktor resiko mayor pada pasien SKA Periode Januari - Desember 2013 yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabulasi silang di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 3: Prevalensi Faktor Resiko Mayor pada SKA berdasarkan Jenis Kelamin No SKA Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan N N N 1 STEMI 87 55,1 17 10,8 104 65,8 2 NSTEMI 27 17,1 5 3,2 32 20,3 3 APTS 18 11,4 4 2,5 22 13,9 Jumlah 132 83,5 26 16,5 158 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan jenis kelamin dari 104 pasien SKA dengan STEMI ada 87 55,1 pasien laki-laki dan 17 10,8 pasien perempuan. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI ada 27 orang 17,1 pasien laki-laki dan 5 orang 3,2 pasien perempuan. Dari 22 pasien SKA dengan APTS ada 18 11,4 pasien laki-laki dan hanya 4 orang 2,5 pasien perempuan. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI dengan jenis kelamin laki-laki. Universitas Sumatera Utara Tabel 4: Prevalensi Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Umur No SKA Umur Jumlah ≤50 Tahun 51-60 tahun 60 tahun N N N 1 STEMI 26 16,5 52 32,9 26 16,5 104 65,8 2 NSTEMI 10 6,3 12 7,6 10 6,3 32 20,3 3 APTS 8 5,1 7 4,4 7 4,4 22 13,9 Jumlah 44 27,8 71 44,9 43 27,2 158 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan umur dari 104 pasien SKA dengan STEMI sebanyak 26 pasien 16,5 umur ≤50 Tahun, Pada umur 51-60 tahun terdapat 52 pasien 32,9 dan sebanyak 26 pasien 16,5 umur 60 tahun. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI sebanyak 10 pasien 6,3 umur ≤50 Tahun, 12 pasien 7,6 umur 51-60 tahun dan 10 pasien 6,3 umur 60 tahun. Dari 22 pasien SKA dengan APTS ada 8 pasien 5,1 umur ≤50 Tahun, 7 pasien 4,4 umur 51-60 tahun dan 7 pasien 4,4 umur 60 tahun. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI umur 51-60 tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 5: Prevalensi Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan DM No SKA Diabetes Jumlah DM Positif DM Negatif N N N 1 STEMI 33 20,9 71 44,9 104 65,8 2 NSTEMI 6 3,8 26 16,5 32 20,3 3 APTS 1 0,6 21 13,3 22 13,9 Jumlah 40 25,3 118 74,7 158 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan diagnosa DM dari 104 pasien SKA dengan STEMI ada 33 pasien 20,9 DM positif dan 71 pasien 44,9 DM negatif. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI ada 6 pasien 3,8 DM positif dan 26 pasien 16,5 DM negatif. Dari 22 pasien SKA dengan APTS hanya 1 pasien 0,6 DM positif dan sebanyak 21 pasien 13,3 DM negatif. Universitas Sumatera Utara Tabel 6: Prevalensi Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Hiperlipidemia No SKA Hiperlipidemia Jumlah Positif Negatif N N N 1 STEMI 27 17,1 77 48,7 104 65,8 2 NSTEMI 5 3,2 27 17,1 32 20,3 3 APTS 2 1,3 20 12,7 22 13,9 Jumlah 34 21,5 124 78,5 158 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan hiperlipidemia dari 104 pasien SKA dengan STEMI ada 27 pasien 17,1 positif hiperlipidemia dan sebanyak 77 pasien 48,7 negatif hiperlipidemia. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI ada 5 pasien 3,2 positif hiperlipidemia dan sebanyak sebanyak 27 pasien 17,1 negatif hiperlipidemia. Dari 22 pasien SKA dengan APTS ada 2 pasien 1,3 positif hiperlipidemia dan sebanyak 20 pasien 12,7 negatif hiperlipidemia. Universitas Sumatera Utara Tabel 7: Prevalensi Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Hipertensi No SKA Hipertensi Jumlah Positif Negatif N N N 1 STEMI 80 50,6 24 15,2 104 65,8 2 NSTEMI 29 18,9 3 1,9 32 20,3 3 APTS 18 11,4 4 2,5 22 13,9 Jumlah 127 80,4 31 19,6 158 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan hipertensi dari 104 pasien SKA dengan STEMI sebanyak 80 pasien 50,6 positif hipertensi dan sebanyak 24 pasien 15,2 hipertensi negatif. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI sebanyak 29 pasien 18,9 positif hipertensi dan sebanyak 3 pasien 1,9 negatif hipertensi. Dari 22 pasien SKA dengan APTS sebanyak 18 pasien 11,4 positif hipertensi dan hanya 4 pasien 2,5 negatif hipertensi. Universitas Sumatera Utara Tabel 8: Prevalensi Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Merokok No SKA Merokok Jumlah Positif Negatif N N N 1 STEMI 63 39,9 41 25,9 104 65,8 2 NSTEMI 19 12 13 8,2 32 20,3 3 APTS 14 8,9 8 5,1 22 13,9 Jumlah 96 60,8 62 39,2 158 100 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan pasien merokok, dari 104 pasien SKA dengan STEMI sebanyak 63 pasien 39,9 positif merokok dan sebanyak 41 pasien 25,9 tidak merokok. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI sebanyak 19 pasien 12 positif merokok dan sebanyak 13 pasien 8,2 tidak merokok. Dari 22 pasien SKA dengan APTS sebanyak 14 pasien 8,9 positif merokok dan sebanyak 8 pasien 5,1 tidak merokok.

5.2. Pembahasan

Dari hasil analisis data berdasarkan karakteristik responden tabel 5.1 diperoleh hasil berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 132 orang 83,5 dan perempuan sebanyak 26 orang 16,5. Berdasarkan umur dapat diketahui bahwa responden kelompok umur ≤50 tahun sebanyak 44 orang 27,8, kelompok umur 51-60 tahun sebanyak 71 orang 44,9, dan kelompok umur 60 tahun sebanyak 43 orang 27,2. Diagnosis STEMI sebanyak 104 orang 65,8, NSTEMI 32 orang 20,3 dan APTS sebanyak 22 orang 13,9, diabetes sebanyak 40 orang 25,3 dan non diabetes sebanyak 118 orang 74,7, hiperlipidemia sebanyak 34 orang 21,5 dan tidak ada hiperlipidemia sebanyak 124 orang 78,5, hipertensi sebanyak 127 orang 80,4 dan Universitas Sumatera Utara tidak ada hipertensi sebanyak 42 orang 26,6, pasien positif merokok sebanyak 96 orang 60,8 dan tidak merokok sebanyak 62 orang 39,2.

5.2.1 Faktor Resiko Mayor pada SKA berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan jenis kelamin dari 104 pasien SKA dengan STEMI ada 87 55,1 pasien laki-laki dan 17 10,8 pasien perempuan. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI ada 27 orang 17,1 pasien laki-laki dan 5 orang 3,2 pasien perempuan. Dari 22 pasien SKA dengan APTS ada 18 11,4 pasien laki-laki dan hanya 4 orang 2,5 pasien perempuan. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI dengan jenis kelamin laki-laki. Menurut Government of Western Australia Department of Health, dana yang dikeluarkan untuk pasien-pasien SKA lebih pada laki-laki dari perempuan. Ini karena pasien laki-laki lebih cenderung untuk mempunyai SKA.

5.2.2. Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Umur

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan umur dari 104 pasien SKA dengan STEMI sebanyak 26 pasien 16,5 umur ≤50 Tahun, 52 pasien 32,9 umur 51-60 tahun dan sebanyak 10 pasien 6,3 umur 60 tahun. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI sebanyak 10 pasien 6,3 umur ≤50 Tahun, 12 pasien 7,6 umur 51-60 tahun dan 10 pasien 6,3 umur 60 tahun. Dari 22 pasien SKA dengan APTS ada 8 pasien 5,1 umur ≤50 Tahun, 7 pasien 4,4 umur 51-60 tahun dan 7 pasien 4,4 umur 60 tahun. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI umur 51-60 tahun. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bhalli 2011 yang menyatakan bahwa pasien SKA paling banyak terdapat dalam kelompok usia 51-60 tahun.

5.2.3 Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan DM

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan diagnosa DM dari 104 pasien SKA dengan STEMI ada 33 pasien 20,9 DM positif dan 71 pasien 44,9 DM negatif. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI ada 6 pasien 3,8 DM positif dan 26 pasien 16,5 DM negatif. Dari 22 pasien SKA dengan APTS hanya 1 pasien 0,6 DM positif dan sebanyak 21 pasien 13,3 DM negatif. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI dengan DM positif. Menurut Hashmi A.T et al, DM merupakan salah satu faktor resiko mayor pada SKA dan juga untuk Ischemic Heart Disease. Dari hasil studinya lebih dari 80 dari populasi umum mempunyai salah satu dari faktor resiko mayor untuk SKA.

5.2.4 Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Hiperlipidemia

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan hiperlipidemia dari 104 pasien SKA dengan STEMI ada 27 pasien 17,1 positif hiperlipidemia dan sebanyak 77 pasien 48,7 negatif hiperlipidemia. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI ada 5 pasien 3,2 positif hiperlipidemia dan sebanyak sebanyak 27 pasien 17,1 negatif hiperlipidemia. Dari 22 pasien SKA dengan APTS ada 2 pasien 1,3 positif hiperlipidemia dan sebanyak 20 pasien 12,7 negatif hiperlipidemia. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI dengan positif hiperlipidemia. Menurut penelitian Juli Heitman 2013, hiperlipidemia merupakan salah satu faktor resiko mayor pada SKA. Hiperlipidemia dapat dibahagi Universitas Sumatera Utara kepada dua macam yaitu LDL dan HDL. LDL merupakan kolesterol buruk yang akan menyebabkan sebuah plak dalam arteri koroner. Manakala HDL merupakan kolesterol yang baik dan dikenali sebagai cardioprotective yang bisa menyingkirkan LDL dari arteri koroner.

5.2.5 Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Hipertensi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan hipertensi dari 104 pasien SKA dengan STEMI sebanyak 80 pasien 50,6 positif hipertensi dan sebanyak 24 pasien 15,2 hipertensi negatif. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI sebanyak 29 pasien 18,9 positif hipertensi dan sebanyak 3 pasien 1,9 negatif hipertensi. Dari 22 pasien SKA dengan APTS sebanyak 18 pasien 11,4 positif hipertensi dan hanya 4 pasien 2,5 negatif hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI dengan positif hipertensi. Menurut penelitian Paul Erne 2012, pada pasien SKA yang mempunyai faktor resiko hipertensi adalah paling terbanyak antara faktor resiko mayor yang lain. Pada penelitian Juli Heitman 2013 menyatakan bahwa hipertensi bisa menyebabkan arteri koroner rusak. Hipertensi dan MI mempunyai suatu hubungan yang kuat sehingga di United States 69 orang yang mengalami nyeri dada pertama mempunyai tekanan darah yang tinggi.

5.2.6 Faktor Resiko Mayor pada SKA Berdasarkan Merokok

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui prevalensi faktor resiko mayor pada SKA berdasarkan pasien merokok, dari 104 pasien SKA dengan STEMI sebanyak 63 pasien 39,9 positif merokok dan sebanyak 41 pasien 25,9 tidak merokok. Dari 32 pasien SKA dengan NSTEMI sebanyak 19 pasien 12 positif merokok dan sebanyak 13 pasien 8,2 tidak merokok. Dari 22 pasien SKA dengan APTS sebanyak Universitas Sumatera Utara 14 pasien 8,9 positif merokok dan sebanyak 8 pasien 5,1 tidak merokok. Dapat disimpulkan bahwa pasien dengan faktor resiko mayor pada SKA paling banyak terdapat pada STEMI dengan positif merokok. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian PS Singh 2013 yang menyatakan bahwa rokok adalah salah satu faktor resiko mayor pada SKA. Dalam penelitiannya 130 orang 65 yang mempunyai riwayat merokok. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian faktor resiko mayor pada pasien SKA Periode Januari - Desember 2013 yang dirawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Prevalensi faktor resiko mayor pada pasien STEMI sebesar 104 orang 65,8, NSTEMI sebesar 32 orang 20,3 dan APTS sebesar 22 orang 13,9. 2. Prevalensi faktor resiko mayor yang terbanyak pada pasien STEMI adalah hipertensi dengan sebesar 80 orang 50,6. 3. Prevalensi faktor resiko mayor yang terbanyak pada pasien NSTEMI adalah hipertensi dengan sebesar 29 orang 18,9. 4. Prevalensi faktor resiko mayor yang terbanyak pada pasien APTS adalah hipertensi dengan sebesar 18 orang 11,4. 5. Faktor resiko mayor pada pasien SKA paling banyak terdapat pada pasien laki-laki dengan hipertensi sebesar 127 orang 80,4.

6.2 Saran

Dokumen yang terkait

Faktor Prognostik Yang Mempengaruhi Mortalitas Dan Morbiditas Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari 2011 – Desember 2011 Di RSUP. H. Adam Malik Medan

1 48 90

Hubungan Diabetes Mellitus Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Dengan Masa Perawatan Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Periode Januari Sampai Dengan Desember 2013

0 4 72

Hubungan Diabetes Mellitus Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Dengan Masa Perawatan Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Periode Januari Sampai Dengan Desember 2013

0 0 13

Hubungan Diabetes Mellitus Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Dengan Masa Perawatan Di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Periode Januari Sampai Dengan Desember 2013

0 0 2

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 11

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 2

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 4

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 1 16

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 3

Prevalensi Faktor Resiko Mayor Pada Pasien Sindroma Koroner Akut Periode Januari hingga Desember 2013 Yang Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik

0 0 2