Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2. Pembahasan

Kebisingan atau noise pollution sering disebut sebagai suara atau bunyi yang tidak di kehendaki, yang dapat menimbulkan gangguan psikologis maupun kurang rasa nyaman serta kurang konsentrasi. Sumber kebisingan yang di timbulkan berasal dari kendaraan bermotor, keret aapi, kawasan industri. Sekolah sebagai salah satu elemen dalam pembangunan dikota besar yang tidak luput dari ancaman kebisingan yang terjadi akibat aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor, dan konsentrasi belajar siswa di pengaruhi oleh lingkungannya Ibnu, Chandra, 2008. Menurut WHO tingkat kebisingan maksimal di sekolah. Intensitas kebisingan didalam ruang kelas 35 dB dengan waktu terpapar 0,6s dan intensitas kebisingan dilapangan, tempat bermain 55 dB. Pada penelitian ini membuktikan adanya pengaruh kebisingan lalulintas dengan konsentrasi belajar menunjuk kannilai yang signifikan p-value 0,001 dan termasuk dalam kategori sedikt terganggu pada Sekolah Menengah Atas di Medan Belawan. Dari penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa adanya hubungan antara efek dari kebisingan juga dapat mempengaruhi emosi anak dalam belajar, rasa kesal anak tinggi pada sekolah dengan intensitas kebisingan lebih tinggi atau melebihi batas normal dibandingankan anak yang sekolahnya tidak terpapar dengan kebisingan bridget, 2003. Penelitian lain juga menyebutkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kebisingan lalu lintas dan konsetrasi belajar terhadap perolehan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pada skor konsentrasi dan hasil belajar siswa berdasarkan letak tempat duduk siswa dalam kelas Ibnu Chandra, 2008, penelitian yang dilakukan Nermin, blunuz 2014 mengatakan bahwa intensitas kebisingan di ruang makan yakni 60 dB dan intensitas kebisingan pada ruang kelas, ruang belajar mengajar 70 dB. Ini menunjukkan bahwa tingkat kebisingan pada sekolah turki melebihi batas maksimum. Berdasarkan data penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pengaruh yang signifikan antara frekuensi kereta api yang melintas terhadap konsentrasi belajar mahasiswa dengan nilai p-value 0,001. Namun hal lain yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar selain kebisingan ialah asupan energi Universitas Sumatera Utara juga menjukkan nilai yang signifikan yaitu p-value 0,001 penelitian yang lainnya juga menyebutkan bahwa tidak hanya kebisingan yang mempengaruhi konsentrasi belajar, sarapan juga dapat berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa p-value 0,47 Isitianah, 2008. Universitas Sumatera Utara 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan mengenai pengaruh kebisingan terhadap konsentrasi belajar yang dinilai secara subjekti pada siswa Sekolah Menengah Atas di Medan Belawan tahun 2014 sebagai berikut : 1. Dari hasil pengukuran kebisingan di dua sekolah di dapatkan sekolah pertama SMA Swasta Hang Tuah Medan Belawan intensitas kebisinganya 70 dB dan sekolah kedua SMK Bahari Hang Tuah intensitas kebisingannya 50 dB. 2. Responden yang terganggu belajarnya karena kebisingan yakni yang Tidak Terganggu 42 15, Sedikit Terganggu 204 72,9 dan yang Sangat Terganggu 24 12,1. 3. Kebisingan mempunyai hubungan yang sangat signifikan dengan konsentrasi belajar p= 0,001.

3.2 Saran

1. Bagi siswa Bagi siswa yang sekolah terletak dekat dengan jalan raya, rel kereta api dan pemukiman warga di harapkan siswa harus terbiasa dengan suara kebisingin yang melebihi batas maksimum yang timbul dari luar lingkungan sekolah. Dan berusaha menanggulagi sendiri ketika suara bising timbul. Beberapa saran yakni :menutup jendela, berhenti belajar sejenak ketika bising berlangsung. 2. Bagi Sekolah Bagi pihak sekolah khususnya kepala yayasan maupun kepala sekolah harus melakukan penanggulangan kebisingan karena kondisi sekolah yang terletak dekat dengan jalan raya dan rel kereta api dengan Universitas Sumatera Utara