19
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua Sekolah Menegah Atas yang terletak di Kecamatan Medan Belawan Kota Medan yakni sekolah SMA Swasta Hang Tuah
Medan Belawan dan SMK Bahari Hanh Tuah Medan Belawan. Dimana lokasi SMA Swasta Hang Tuah terletak diantara kota, hunian masyarakat dan tepat disisi
kiri terdapat rel Kereta Api dan tepat pada bagian pojok belakang terdapat PT.PERTAMINA yang terletak di Jl. Raden Sulian Belawan No. 1 Kecamatan
Medan Belawan. Sedangkan lokasi SMK Bahari Hang Tuah terletak di hunian masyarakat, pada bagian kanan, belakang, dan samping kiri sekolah terdapat
kantor Angkatan Laut yang terletak di Jl. Serma Hanafiah No.5 Kec. Medan Belawan.
5.1.2. KarakteristikResponden
Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah siswa siswi SMA Swasta Hang Tuah dan SMK Bahari Hang Tuah Medan Belawan. Penelitian
ini menggunakan cara Probability Propotional To Size kemudian diikuti dengan teknik Simple Random Sampling yang dilakukan pada bulan September 2014
hingga selesai di dua Sekolah Menengah Atas di Kota Medan. Sebanyak 140 responden di tiap sekolah yang memenuhi criteria inklusi dan ekslusi yang di
jadikan sampel penelitian.Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Distribusi
Frekuensi Konsentrasi Belajar Berdasarkan
Karakteristik Responden Karakteristik Responden
n Usia
14 tahun 15-20 tahun
17 263
6,1 93,9
Jenis Kelamin Laki-laki
perempuan
160 120
57,1 42,9
Intensitas Kebisingan Tidak Bising
Bising
140 140
50 50
Konsentrasi Belajar Tidak Terganggu
Terganggu Sedikit Sangat Terganggu
42 204
34 15,0
72,9 12,1
Dari tabel diatas sejumlah respon yang berdasarkan usia 14 tahun
persentase 6,1 dan umur 15-20 lebih banyak dari 14 tahun dengan persentase
93,9. Rentang jenis kelamin responden pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan persentase yakni 57,1 sedangkan persentase perempuan yakni
42,9. Intensitas kebisingan memeliki persentase yang bising dengan yang tidak bising sama nilai persentase yang sama yakni 50 dengan konsentrasi belajar
yang tidak terganggu memiliki persentase 15,0 dan persentase terganggu sedikit lebih banyak daripada yang sangat terganggu yakni 72,9 sedangkan sangat
terganggu persentasenya hanya 12,1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Konsentrasi Belajar Berdasarkan Tingkat Kebisingan
Intensitas Kebisingan
Konsentrasi Belajar Nilai p
Tidak Terganggu
Sedikit Terganggu
Sangat Terganggu
n n n 0,001
Tidak Bising
50 dB
30 24,3
98 70,0
8 57
Bising 55 dB
8 5,7
106 75,7
26 18,6
Total 42
15 204
72,9 34
12,1 Keterangan : signifikan
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan hasil analisis untuk melihat adanya hubungan variable dependen dengan variable independen pada penelitian ini. Ini
menunjukkan bahwa sekolah yang intensitas kebisingan dikategorikan tidak bising
50 dB dengan jumlah siswa sebanyak 30 responden dengan persentase 24,3 konsentrasi belajarnya terganggu sedikit, sebanyak 98 responden memiliki
persentase 70,0 yang konsentrasi belajar responden terganggu sedikit, dan hanya sebanyak 8 responden memiliki persentase 57 yang mengalami konsentrasi
belajar responden yang sangat terganggu. Untuk sekolah yang intesitas kebisingannya sangat bising memiliki 8 responden dengan persentase 5,7
konsentrasi belajar responden terganggu sedikit, responden yang konsentrasi belajarnya terganggu sedikit sebanyak 106 responden dengan persentase 72,9,
sedangkan pada siswa yang konsentrasi belajarnya sangat terganggu karena kebisingan sebanyak 26 responden dengan persentase 18,6. Dan total dari
seluruh responden yang terganggu sedikit sebanyak 42 responden dengan persentase 15, terganggu sedikit 204 responden dengan persentase 72,9
sedangkan yang konsentrasinya sangat terganggu memiliki 34 responden dengan persentase 12,1. Analisis Pearson Chi-Square memberikan nilai 0,001, itu
menunjukkan bahwasanya ada hubungan yang signifikan antara hubungan intensitas kebisingan dengan konsentrasi belajar pada Sekolah Menengah Atas di
Medan Belawan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Kebisingan Berdasarkan Faktor-Faktor Resiko di SMA dan SMK di Medan Belawan
Level suara dB
Tipe
sekolah
≥ 55 dB ≤ 50 dB
PR p
IK95 n n
Min Maks
Tidak terpapar
bising
Konsentrasi belajar Tidak
Terganggu 8
7,0 34
25,8 4,59
0,001 2,03
10, 41 Sedikit
Terganggu 106 93,0 98 74,2
Terpapar
bising
Konsentrasi belajar 8
23,5 34
81,0 13,81
0,001 4,58
41,70 Tidak
Terganggu Sangat
Terganggu 26 76,5
8 19,0
Dari Tabel 5.3 menunjukkan hasil analis untuk melihat distribusi frekuensi variable konsentrasi belajar berdasarkan paparan bising. Konsentrasi belajar tidak
terganggu adalah sebesar 7,0 pada sekolah yang bising sedangkan pada sekolah yang tidak bising 25,8. Untuk variable konsentrasi belajar sedikit terganggu
adalah sebesar 93,0 sedangkan pada sekolah yang tidak bising 74,2. Analisis Pearson Chi-Square
memberikan nilai p-value 0,001 yang memiliki makna adanya hubungan yang signifikan antara pengaruh kebisingan dengan konsentrasi
belajar siswa-siswi secara subjektif disekolah Medan Belawan. Konsentrasi belajar tidak terganggu adalah sebesar 23,5 pada sekolah
yang bising sedangkan untuk sekolah yang tidak bising adalah 81,0. Konsetrasi belajar yang sangat terganggu untuk sekolah yang bising persentasenya adalah
76,5 dan untuk sekolah yang tidak bising persentasenya adalah 19,0. Analisi Pearson Chi-Square
memberikan nilai p-value 0,001 yang memiliki makna adanya hubungan yang sangat signifikan antara pengaruh kebisingan terhadap
konsentrasi belajar pada siswa-siswi secara subjektif disekolah Medan Belawan. Tabel 5.3 menunjukkan bahwa nilai prevalence rate bertambah seiring
dengan meningktnya paparan bising, masing-masing dengan nilai 4,59 dan 13,81.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pembahasan