KONDISI OPERASI KONSEP PROSES .1. DASAR REAKSI
BAB II Deskripsi Proses pembentukan produk utama Monopropilen Glikol optimal dan untuk
mempertahankan fase Propilen Oksida dalam fase cair, yang sebelumnya ditambahan ethanol sebagai pelarut propilen oksida Fogler
,
1957. Reaksi dijalankan dalam kondisi isotermal sehingga suhu dalam reaktor
harus selalu konstan 52 C maka digunakan reaktor jenis RATB karena ada pengadukan. Selain itu fase reaktan adalah cair sehingga memungkinkan
penggunaan reaktor RATB. Reaksi samping yang menghasilkan Dipropilen Glikol ini tidak dapat
dihindari namun dapat ditekan dengan melakukan penggunaan air dalam jumlah besar sebagai reaktan berlebih. Artinya mol rasio reaktan antara PO dan air harus
besar yaitu 1 : 20, agar Monopropilen Glikol, produk reaktor, bisa tinggi dengan konversi 85 mol Propilen Oksida yang terdiri dari Monopropilen Glikol 90
dan Dipropilen Glikol 10 Kirk Othmer ,1983 . Reaksi yang terjadi pada kondisi non adiabatis dan isotermal. Katalis yang
digunakan adalah larutan H
2
SO
4
dengan kadar 98 berat sebanyak 0,1 berat dari jumlah H
2
O yang digunakan dalam reaksi. Tujuan penggunaan katalis asam adalah untuk meningkatkan kecepatan reaksi maupun selektivitas produk.