BAB I Pendahuluan Dari data impor Monopropilen Glikol, kebutuhan Monopropilen Glikol di
Indonesia tiap tahunnya mengalami kenaikan sesuai dengan persamaan garis lurus y = 1331,46 x +15208,75
dimana y adalah kebutuhan Monopropilen Glikol pada tahun tertentu dalam ton, sedangkan x adalah jumlah tahun yang dihitung dari
tahun 2004 sampai tahun yang akan dihitung. Dari persamaan tersebut, besarnya kebutuhan Monopropilen Glikol
Indonesia untuk tahun 2018 adalah sebesar 35180,65 ton, sehingga ditentukan kapasitas perancangan pabrik Monopropilen Glikol yang akan didirikan sebesar
50.000 ton tahun dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
disamping kelebihan produksinya diproyeksikan untuk ekspor.
1.3. PEMILIHAN LOKASI PABRIK
Lokasi suatu pabrik akan mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan dan penentuan kelangsungan produksinya. Penentuan lokasi pabrik
yang tepat, ekonomis dan menguntungkan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : 1.
Faktor Utama a.
Sumber bahan baku b.
Pemasaran c.
Penyediaan tenaga Listrik dan bahan bakar d.
Penyediaan air 2.
Faktor Khusus a.
jenis transportasi b.
kebutuhan tenaga kerja
BAB I Pendahuluan c.
tinggi rendahnya pajak d.
keadaan masyarakat e.
karakteristik lokasi f.
kebijaksanaan pemerintah Dengan pertimbanagan hal tersebut diatas, maka lokasi pabrik
direncanakan berdiri di Gresik, Jawa Timur. Pertimbangan – pertimbangan
dipilihnya lokasi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Sumber bahan baku Bahan baku Propilen Oksida yang masih diimpor dari Cina Jiangsu
Jinhaode International Trading Co., Ltd.. Agar kontinuitas bahan baku bisa terjaga, maka pabrik didirikan di kawasan industri Gresik yang terdapat
pelabuhan ekspor-impor. 2.
Letak pasar Produksi Monopropilen Glikol di gunakan untuk kebutuhan pabrik dalam
negeri yang sebagian berada di kawasan industri Gresik. Jadi pemasaran produk cukup dekat. Produksi juga dimaksudkan untuk ekspor dan untuk
pasar di Luar Jawa, sehingga pemilihan lokasi tepat karena dekat dengan pelabuhan untuk ekspor lewat laut.
3. Penyediaan tenaga listrik dan bahan bakar
Kebutuhan listrik pabrik ini sebagian dipenuhi dari PLN, sedangkan untuk menjamin kelancaran penyediaan tenaga listrik bagi kelangsungan produksi,
pabrik memiliki generator pembangkit tenaga listrik sendiri. Kebutuhan