Keterkaitan Antar Unsur Struktural

lxxiii pemuda Indonesia. Siang dan malam masyarakat dicekam rasa ketakutan karena pada waktu itu Belanda terus melakukan patrol tanpa henti untuk membuktikan otoritas dan juga kekuatannya kepada bangsa Indonesia. Bagi siapa saja yang terbukti membantu para pemuda maka akan langsung ditangkap. Hal ini terlihat dalam kutipan berikut: ,,Pakewuh, kangmas. Marga kaanane kutha saiki, panjenengan midhanget piyambak, saben dina Landa nganaake pembersihan. Wong lanang si katon sajak sentosa, ora kakehan rembug, terus digawa menyang Beteng, ditawan,“ wangsulane Wiranta. hal 5: 3 Terjemahan: ,,Tidak enak hati, mas. Karena keadaan kota saat ini, kamu mendengar sendiri, setiap hari Belanda mengadakan pembersihan. Laki-laki yang terlihat hidup, tanpa kompromi, langsung dibawa ke Beteng, ditawan,” jawab Wiranta. Penggambaran latar sosial mengenai keadaan kota Solo pada waktu itu sungguh terlihat nyata. Solo benar-benar kacau akibat pendudukan dan kebijakan yang di lakukan oleh Belanda karena sangat memberatkan masyarakat Pribumi. Di lihat dari segi ekonomi terjadi penurunan drastis karena uang ORI tidak laku lagi atau tidak di ijinkan untuk transaksi. Korbannya jelas Masyarakat kalangan bawah. Banyak masyarakat Indonesia yang terpaksa makan seadanya karena tidak mampu membeli bahan makanan yang dibutuhkan. Sebagai dampaknya terjadi penurunan kesehatan yang menyebabkan terjadinya wabah desentri terutama di daerah Bekonang, markas para pejuang.

5. Keterkaitan Antar Unsur Struktural

Karya sastra yang berbentuk novel memiliki unsur-unsur yang membangun cerita, yang terjalin dari sudut penokohan, tema, alur dan latar. lxxiv Tema yang diangkat oleh pengarang di dalam novel tersebut secara keseluruhan adalah tentang perjuangan para pemuda bangsa Indonesia. Novel LLKR menampilkan tokoh-tokoh yang berbeda latar belakangnya namun mereka menunjukan semangat patriotisme mereka dan bersatu melawan Belanda. Secara umum tokoh yang ditampilkan dalam novel LLKR tersebut merupakan tokoh kompleks, yaitu tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan perubahan alurplot yang dikisahkan. Dalam hal ini adalah perubahan sikap pemuda yang begitu membenci Belanda karena semena-mena atas tindakan mereka yang tanpa belas kasihan kepada bangsa Indonesia. Tokoh digambarkan secara aktif berinteraksi dengan settinglatar yang menjadi pijakan cerita, yaitu pada masa pergolakan. Bagaimana seluruh lapisan masyarakat merasakannya, baik lingkungan sosial alam dan hubungan antar manusia. Terjadi perubahan terhadap semua aspek kehidupan tokoh- tokohnya. Kesemuanya telah berpengaruh terhadap sikap, watak dan tingkah laku. Tokoh yang bersifat kompleks tersebut memungkinkan alur cerita mengalami sebuah kejutan seiring dengan penokohan yang berkembang. Latar Setting yang ditampilkan oleh pengarang sepenuhnya merupakan latar setting yang berpijak pada masyarakat kelas bawah. Bagaimana keadaan masyarakat bawah dan kehidupannya saat berada di bawah pemerintahan Belanda. Masyarakat Indonesia dipaksa mengikuti kebijakan-kebijakan Belanda yang memberatkan terutama bagi masyarakat kalangan bawah seperti tidak berlakunya lagi uang ORI. Kekejaman Belanda yang tanpa ampun memaksa terjadinya perubahan dan perkembangan tokoh- lxxv tokoh dalam novel tersebut. Para pemuda Indonesia mengangkat senjata dan berjuang bersama di desa Bekonang. Namun ironisnya, pengarang menjelaskan kenyataan bahwa tidak semua pemuda Indonesia melawan Belanda dan banyak juga yang memilih bergabung dengan Belanda, hal ini disampaikan secara tersirat di dalam novel tersebut. Secara keseluruhan Suparto Brata dalam menampilkan novel LLKR memiliki pandangan yang cukup luas mengenai kehidupan. Aspek-aspek yang ditampilkan oleh pengarang di dalam novel LLKR yang terdiri dari tema, alur, penokohan dan setting, masing-masing memiliki keunikan dan keterkaitan yang saling menunjang. Secara umum cerita dalam novel ini merupakan novel yang harus masuk daftar wajib baca. Terutama bagi anak muda jaman sekarang. Sehingga bisa mengerti lara lapane kesusahan dan beratnya hidup sewaktu jaman pergolakan kemerdekaan dahulu dan diharapkan dapat mengilhami jiwa patriotisme pejuang saat itu. Novel yang luar biasa

C. NILAI-NILAI PATRIOTISME