commit to user 36
Suharsimi Arikunto,2005 : 245 mengemukakan bahwa penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk
membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Suharsimi Arikunto 2005 : 6 mengemukakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan sengaja membangkitkan
timbulnya sesuatu kejadian kemudian diteliti akibatnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dari
front gear chain
Honda Supra X dan Dayang Super X serta mengetahui hasil perlakuan yang dilakukan pada
front gear chain
Dayang Super X yang meliputi sifat fisis dan mekanis. Untuk itu perlu dua metode penelitian yaitu deskriptif dan
eksperimen dimana penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang menghasilkan angka-angka.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian Populasi menurut Suharsimi Arikunto 1992: 115 menyatakan bahwa
”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam proyek penelitian adalah
front gear chain
yang digunakan pada sepeda motor. Sedangkan untuk penelitian ini adalah dikhususkan pada
front gear chain
Dayang dan Honda.
2. Sampel Penelitian Dalam penelitian ini sampel penelitiannya diambil dengan menggunakan
”
Purposive Random Sampling
” Yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sift-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang
erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Hadi Sudjana, 2000
pada proyek penelitian sampelnya adalah
front gear chain
Dayang Super X dan
front gear chain
Honda Supra X yang mengalami heat treatment.
commit to user 37
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data Dilakukan dengan cara pengujian
hardening
pada
front gear chain
motor Dayang Super X dan pengamatan observasi terhadap objek penelitian dan
dibandingkan dengan
front gear chain
motor Honda Supra X yang sebelumnya sudah diamati karakteristiknya.
2. Pelaksanaan Eksperimen
a. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1
Sebuah produk
Front Gear Chain
motor Dayang Super X dengan mata gigi 14 dan
front gear chain
Honda Supra X. 2
Resin + katalis 3
Autosol untuk poles 4
Alkohol 5
HNO
3
2,5 untuk etsa 6
Air garam 10 untuk
quenching
b. Alat Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1 Alat uji komposisi kimia spektrometer, merk Hilger, type E 2000Fe
milik laboralorium POLMAN Ceper, Klaten, Jawa Tengah 2
Gergaji tangan dan
meta cut machine
milik laboratorium
mechanic of material
tehnik mesin D3 UGM Yogyakarta. 3
Alat uji struktur mikro mikroskop optik milik laboratorium
mechanic of material
tehnik mesin D3 UGM Yogyakarta. 4
Alat uji distribusi kekerasan
Knoop Vickerss Microhardness Tester
model MXT 70 milik laboratorium
mechanic of material
fakultas teknik mesin S1 UNS Surakarta.
5 Alat
mounting
dan mesin poles milik fakultas Teknik Mesin UNS. 6
Furnace Machine
milik laboratorium
centre
MIPA UNS.
commit to user 38
3. Desain Penelitian a. Tahap Eksperimen
Start
Front Gear Chain
Dayang Super X
Front Gear Chain
Honda Supra X
Uji Metalografi
Uji Metalografi
Uji Kekerasan Hasil
Rocwell Mikro Vikers
Uji Metalografi
Uji Komposisi
Heat treatment hardening
Uji Kekerasan Hasil
Rocwell Mikro
Vikers
Hasil
Hardening
Analisa data Kesimpulan
Uji Komposisi
Uji Kekerasan Hasil
Rocwell Mikro Vikers
Hasil
Raw material
Analisis dan kesimpulan awal
Variasi
holding time hardening
Baja karbon rendah 5-15 menit
Baja karbon sedang 15-25 menit
Gambar 12. Desain Penelitian Finish
commit to user 39
Dalam penelitian ini langkah-langkahnya meliputi pengadaan
Front Gear Chain sproket
Motor Dayang Super X dengan mata gigi 14, Sebelum proses
heat treatment
dilakukan, terlebih dahulu benda uji dilakukan uji komposisi dan uji kekerasan. Hal ini dimaksudkan agar peneliti mengetahui
front gear chain
yang mempunyai nilai kekerasan yang tinggi. Jika nilai kekerasan
front gear chain
dayang Super X lebih kecil maka dapat dilakukan proses perlakuan panas
hardening.
Dilanjutkan dengan preparasi bahan dengan cara memotong bahan dengan peralatan yang telah disediakan. Setelah bahan siap
maka dapat dilakukan proses
hardening
, dan selanjutnya hasil dari bahan yang telah di
hardening
dapat dikarakterisasi yang meliputi distribusi kekerasan, dan pengujian struktur mikro. Hasil dari karakterisasi tersebut dapat dibandingkan
dengan hasil kekerasan dan struktur mikro
front gear chain
motor Honda Supra X non
heatratment.
Lokasi yang akan diperiksa adanya gradasi kekerasan adalah dari permukaan menuju ke daerah dalam. Oleh karena itu, dipilih lokasi sampling
seperti pada gambar. Hasil pengujian kekerasan dan komposisi tersebut juga harus dibandingkan dengan struktur mikronya pada lokasi yang bersangkutan.
Gambar 13. Lokasi Pengambilan Sampel
Pengambilan titik
pengujian kekerasan
dengan mengetahui distribusi kekerasan yang menggunakan
pengujian kekerasan Makro Rockwell dan mikro Vickers 1. Pengujian Makro Rockwell diambil di 6 daerah
dengan 3 titik di tiap daerahnya pada jarak 1 mm dari tepi dan dengan jarak antara 2 mm.
2. Pengujian mikro Vickers diambil dari tepi dengan jarak 0.1 mm. Tiap daerah terdapat 3 titik dengan
jarak 0,4 mm dari tepi
commit to user 40
b. Penyiapan Bahan Dalam penelitian ini langkah-langkahnya meliputi pengadaan
front gear chain
Honda Supra X dan Dayang Super X yang dilanjutkan karakterisasi yang tediri dari pengujian komposisi, distribusi kekerasan, dan pengujian struktur
mikro. Pemotongan spesimen dilakukan dengan membelahnya menjadi
beberapa bagian yang tiap bagiannya memiliki 3 mata gear. Pemotongan pada
front gear chain
dengan menggunakan pemotong gergaji tangan dan
meta cut
D3 fakultas teknik UGM. Untuk langkah persiapan spesimen uji komposisi kimia
adalah cukup dengan pemolesan permukaan
front gear chain
sehingga benar- benar halus dan rata.
Gambar 14. Pemotongan Spesimen Dayang Super X persiapan
heat treatment
Gambar 15. Spesimen
front gear chain
Honda Supra X dan Dayang Super X Uji Komposisi Kimia
commit to user 41
Untuk persiapan pengujian Sturuktur mikro dan mikro vickers Langkah- langkah Persiapan Spesimen berikut:
Memotong melintang supaya dihasilkan bagian mata gigi. 1 Pemotongan dimaksudkan agar didapatkan potongan yang mudah untuk
diuji. 2 Membuat cetakan
mounting
untuk setiap baja yang telah dipotong melintang menggunakan campuran antara resin dan katalis dalam cetakan
karet. 3 Mengamplas menggunakan mesin poles menggunakan kertas amplas dari
grid 400, 600, 800, 1000 dan 1500. 4 Memoles menggunakan kain bludru dan pasta poles autosol.
5 Membersihkan spesimen dengan sabun cuci. 6 Mengeringkan spesimen menggunakan hair drier.
7 Membersihkan permukaan spesimen dengan alkohol. 8 Menyimpan spesimen dalam desikator.
Gambar 16. Spesimen Uji Kekerasan Mikro Vickers dan Uji Stuktur Mikro pada
raw material front gear chain
Honda Supra X dan Dayang Super X
commit to user 42
Sedang untuk persiapan pengujian kekerasan makro Rockwell memiliki langkah-langkah berikut
1 Menghilangkah permukaan gear yang tidak rata agar didapatkan permukaan yang rata sehingga didapatkan permukaan sisi atas dan bawah
yang rata 2 Pengamplasan benda agar didapatkan benda kerja yang benar-benar rata
dengan amplas ukuran 1000
Gambar 17. Spesimen Uji Kekerasan makro Rocwell c. Pengujian Komposisi
Tujuan pengujian komposisi kimia adalah untuk mengetahui kadar unsur-unsur yang terkandung di dalam
front gear chain
, sehingga dapat diketahui spesifikasi baja
front gear chain
dan selanjutnya dapat dirumuskan proses pembuatannya. Pengujian komposisi kimia dilakukan menggunakan alat uji
komposisi kimia spektrometer, merk Hilger, type E 2000Fe milik laboratorium POLMAN, Ceper , Klaten.
Adapun Langkah pengujian komposisi kimia adalah sebagai berikut: 1 Menyiapkan alat uji komposisi kimia,
Spectrometer
. 2 Memasang benda uji diatas landasan. Benda uji harus menutupi lubang
pada alat uji minimal diameter 14 mm, bila terjadi kebocoran maka mesin
commit to user 43
uji tidak bekerja dengan benar, karena pada waktu penembakan gas argon akan terjadi kebocoran.
3 Menghidupkan mesin. Pada tahap ini terjadi penyemburan gas berupa gas argon dengan temperatur 4000°C - 8000° C selama kurang dari 30 detik.
4 Hasil pembakaran berupa cahaya yang berwarna yang kemudian menuju optik dan dibiaskan berupa warna unsur dan ditangkap oleh detektor dalam
jumlah persen. 5 Melihat pada layar komputer hasil dari penembakan dan bisa dicetak pada
kertas yang sudah disediakan. d. Pengujian Kekerasan
Pengujian kekerasan dilakukan pada
front gear chain
Motor Dayang Super X yang sebelum dan sesudah proses
heatreatmnt hardening
yang juga dilakukan pada
front gear chain
Honda Supra X. Spesimen dipotong melintang untuk mendapatkan permukaan gigi serta bagian-bagian yang lain dipermukaan
yang telah disebutkan. Setelah melalui tahap persiapan spesimen. Pengujian kekerasan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kekerasan yang harus dimiliki
oleh
front gear chain
motor Dayang Super X yang telah mengalami proses
hardening
, distribusi kekerasan dilakukan untuk mengetahui kemungkinan perbedaan tingkat kekerasan di bagian permukaan.
Alat uji kekerasan yang digunakan adalah pengujian kekerasan
Rockwell
model HR-150 A yang disetel pada skala A dan pengujian kekerasan mikro
vikerss yang digunakan telah diuji kelayakanya dan telah dikalibrasi dan diset sesuai dengan prosedur yang berlaku. Alat yang digunakan sama. Alat uji
kekerasan yang ada di S1 Fakultas Teknik Mesin UNS, sehingga alat tersebut yang digunakan. Untuk pengujian makro Rockwell benda yang digunakan tidak
harus diresein terlebih dahulu karena resin yang kurang cocok dengan kriteria akan mengalami deformasi pada permukaan resin sehingga akan sulit sekali
menemukan kekerasan yang cocok. Untuk pengujian mikro vickers menggunakan mesin model HWMMT-X7 S1 Fakultas Teknik Mesin UNS, namun untuk
pengujian ini harus diresin dahulu agar benda yang diuji bisa di geser-geser.
commit to user 44
Langkah-langkah pada pengujian makro Rocwell dilakukan dengan cara berikut:
1 Memasang identor untuk pengujian spesimen ini yaitu identor berbentuk kerucut intan 120
,
serta memasang alas pengujian yang rata. 2 Memasang beban yang diseting pada beban 60 kg
3 Menentukan titik untuk pengujian dengan menempelkan
indentor
pada spesimen tersebut dengan cara memutar ragum agar menempel persis.
4 Menyeting
dial gage
pada posisi nol dan menarik tuas
crank handle
untuk memulai penekanan indentor.
5 Mendorong
reset motor
agar
dial gage
menunjukkan angka sebenarnya dari pengujian kekerasan rocwell terebut.
Langkah-langkah pengujian kekerasan mikro
front gear chain
: 1 Memasang identor piramida intan dengan beban 10 gf dan memilih waktu
uji 10 detik dengan cara menekan tombol ’
enl
’. Melepaskan identor dengan menekan tombol ’
cl
’. 2 Mengganti identor dengan lensa obyektif yang mempunyai perbesaran 10
kali, sehingga perbesaran totalnya 450 kali. 3 Mengamati jejak menggunakan mikroskop dan menetapkan posisi dua
buah garis sejajar pada ujung-ujung diagonal jejak. 4
Menekan tombol ’read’ untuk menampilkan angka kekerasan 5 Menekan tombol
load
untuk membersihkan data sebelumnya a
b
Gambar 18. Mesin uji kekerasan. a Uji kekerasan Rockwell, b Micro Vickers
commit to user 45
e. Pengujian Struktur Mikro Pengujian struktur mikro dilakukan untuk mengetahui struktur mikro
front gear chain raw
material Honda Supra X dan Dayang Super X serta hasil
perlakuanya, korelasinya dengan komposisi kimia serta kemungkinan proses
heat treatment
yang dilakukan. Pengujian struktur mikro dilakukan menggunakan mikroskop optik dengan berbagai perbesaran yang dilakukan di Laboratorium D3
fakultas teknik UGM. Langkah-langkah pengujian stuktur mikro adalah sebagai berikut :
1 Persiapan semua spesimen. 2 Menghidupkan power alat uji stuktur mikro.
3 Mempersiapkan mikroskop optik yang dilengkapi dengan kamera. 4 Meletakkan spesimen uji pada meja uji
anvil
dan tegak lurus dengan lensa. Melihat hasil gambar struktur spesimen uji pada monitor alat uji.
5 Mengatur fokus sampai kelihatan permukaan yang paling jelas, kemudian langkah-langkah pemotretan dengan memfokus tepat pada spesimen uji
melalui
olypus metallurgical microscope
dan
olympus photomicrographic system
. 6 Setelah pemotretan selesai dilakukan, film dicuci cetak dan dapat dilihat
hasil foto stuktur mikro spesimen uji
front gear chain
.
Gambar 19. Mesin Struktur Mikro
commit to user 46
f. Pelaksanaan Proses Heatreatment Sebelum dilakukan proses
heat treatment hardening
maka terlebih dahulu diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi proses perlakukan panas
tersebut. diataranya adalah: 1 Suhu Pemanasan
Penentuan Suhu pemanasan untuk Proses hardening baja
front gear chain
dayang super X yang dikontrol terus menerus dengan menggunakan diagram fasa Fe- C gambar 5 yang ditarik dari garis carbon menuju garis A3.
2 Lama Waktu Pemanasan Waktu pemanasan dapat diatur dengan menggunakan
stopwatch.
Untuk proses
hardening
baja karbon sedang waktu pemanasan bisa ditentukan yaitu 15, 20 dan 25 Menit. Untuk baja karbon rendah 5, 10 dan 15 menit. Untuk baja
front gear chain
tidak tergantung pada tebal benda kerja karena baja ini termasuk baja yang tidak besar.
3 Media Pendingin Media Pendingin yang digunakan untuk mendinginkan proses
heat treatment hardening
baja
front gear chain
Dayang Super X adalah air atau air garam untuk didapatkan hasil kekerasan yang maksimal dan mengandung ± 99
martensit agar dihasilkan nilai kekerasan yang mendekati
raw material front gear chain
Honda Supra X. Untuk proses
hardening
pada
front gear chain
Dayang Super X maka dilakukan beberapa proses, yaitu:
a. persiapan 1 menyiapkan 1 buah benda uji yang tidak dihardening
2 menyiapkan 10 buah benda uji, dimasukkan ke dalam dapur pemanas, saat sebelum saklar dapur dinyalakan
3 menyiapkan media pendingin yaitu air garam beserta wadahnya. 4 Menyiapkan alat pelindung berupa
masker
topeng serta sarung tangan 5 Menyiapkan tang penjepit spesimen
6 Meyiapkan stop watch pada posisi nol.
commit to user 47
b. Proses
hardening
1 Buka pintu dapur pemanas dan letakkan benda uji di atas batu tahan api yang tersedia di dalam dapur pemanas.
2 Hidupkan dapur pemanas dengan terlebih dahulu menutup pintu dapur pemanas.
3 Atur suhu pemanasan dan naikkan suhu peanasan pada suhu pemanasan awal
pre-heating
yaitu 700° C kemudian tahan selama ± 30 menit. Hal itu dilakukan untuk mengurangi dan menghilangkan
adanya rengatan pada baja. 4 Naikan kembali suhu pemanasan pada suhu pemanasan
hardening
yang dikehendaki yaitu 780°C untuk baja karbon sedang 0,45 C gambar 5, pertahankan pada waktu penahanan yang ditentukan yaitu
5-15 menit untuk baja karbon rendah dan 15-25 menit untuk baja karbon sedang.
5 Ambilah benda uji yang telah mengalami perlakuan dengan menggunakan tang penjepit spesimen dengan terlebih dahulu
mematikan saklar dapur peanas untuk sesaat, jangan lupa untuk memakai alat pelindung diri ketika mengabil benda uji.
6 Celupkan benda uji ke dalam wadah yang berisi air garam. 7 Biarkan benda uji menjadi dingin di dalam wadah yang pendingin
tersebut, demikian seterusnya untuk perlakuan benda uji berikutnya.
E. Teknik Analisis Data