Pengertian dan Latar Belakang Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN

21

BAB II PERDAGANGAN BEBAS SEKTOR JASA DALAM

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

A. Pengertian dan Latar Belakang Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Asociation of South East Asian Nations atau disingkat ASEAN, yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. ASEAN merupakan organisasi regional kawasan yang dibentuk oleh pemerintah lima negara pendiri utama di kawasan Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand dengan penandatanganan Deklarasi ASEAN atau sering juga disebut Deklarasi Bangkok oleh kelima menteri luar negeri masing-masing negara tersebut pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Tanggal itu juga diperingati sebagai hari lahirnya ASEAN. 14 Kerjasama ASEAN dimulai dengan disahkannya Deklarasi Bangkok pada tahun 1967 yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.Dalam dinamika perkembangannya, kerjasama Ekonomi ASEAN diarahkan pada pembentukan MEA ASEAN Economic Community yang pelaksanaannya berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan kerjasama dibidang politik-keamanan dan sosial budaya. 14 Sekretariat Nasional ASEAN Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, ASEAN Selayang Pandang Jakarta: 1992, hlm. 1. Universitas Sumatera Utara 22 Sebelum ASEAN terbentuk, negara-negara Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk menggalang kerjasama regional baik yang bersifat intra maupun ekstra kawasan seperti Association of South East AsiaASA, Malaysia, Phillipina, Indonesia MAPHILINDO, South East Asian Ministers of Education Organization SEAMEO, South East Asia Treaty Organization SEATO dan Asia and Pacific Council ASPAC.Namun organisasi-organisasi tersebut dianggap kurang memadai untuk meningkatkan integrasi kawasan. Maksud dan tujuan dibentuknya ASEAN yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah: 15 1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai. 2. Untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum didalam hubungan antara negara- negara dikawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. 3. Untuk meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama dibidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi. 15 Ibid.,hlm. 2. Universitas Sumatera Utara 23 4. Untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi. 5. Untuk bekerjasama dengan lebih efektif guna peningkatan pemanfaatan pertanian dan industri mereka, perluasan perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internasional. Perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan taraf hidup rakyat-rakyat mereka. 6. Untuk memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara. 7. Untuk memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan organisasi- organisasi internasional dan regional dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat diantara mereka sendiri. Sejak awal pembentukannya, ASEAN secara intensif menyepakati berbagai kesepakatan dalam bidang ekonomi.Diawali dengan kesepakatan Preferential Tariff Arrangement PTA pada tahun 1977.PTA Merupakan kelompok perdagangan yang memberikan preferensi keringanan terhadap jenis produk tertentu kepada negara-negara anggota, dilaksanakan dengan cara mengurangi tarif tidak menghapuskan tarif sampai menjadi nol. PTA dapat muncul melalui perjanjian kesepakatan dagang, dimana pada umumnya PTA mengarah ke Free Trade AreaFTA sesuai dengan General Agreement on Tariffs and Trade GATT. Kesepakatan yang cukup menonjol dan menjadi cikal bakal visi pembentukan ASEAN Economy Community AEC pada tahun 2015 adalah Universitas Sumatera Utara 24 disepakatinya Common Effective Preferential Tariff - ASEAN Free Trade Area CEPT-AFTA pada tahun 1992 dengan target implementasi semula pada tahun 2008, kemudian dipercepat menjadi tahun 2003 dan 2002 untuk ASEAN-6. Common Effective Preferential Tarif Scheme CEPT adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam melakukan pedagangan sesama anggota biaya operasional mampu ditekan sehingga akan menguntungkan. 16 ASEAN merupakan organisasi regional di kawasan Asia Tenggara yang salah satu tujuannya adalah untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.Upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut, maka ASEAN membentuk ASEAN Free Trade Area AFTA dengan skema CEPT sebagai instrumennya.CEPT merupakan mekanisme untuk melaksanakan AFTA.AFTA melalui CEPT merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara anggota ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia. 17 Isi CEPT adalah merupakan aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh negara ASEAN dalam melaksanakan AFTA.Berdasarkan hasil pertemuan Menteri Perdagangan ASEAN-6 di Singapura tanggal 28 Januari 1992, telah disepakati bahwa untuk melaksanakan penurunan tarifbea masuk perdagangan antara ASEAN menjadi 0-15 . Pada KTT ke-4 telah diputuskan bahwa AFTA 16 Joshie Demak, ASEAN Free Trade Areahttp:www.scribd.comdoc116999672 diakses tanggal 11 Juni 2015 17 Ibid. Universitas Sumatera Utara 25 akan dicapai dalam waktu 15 lima belas tahun yaitu terhitung pada 1 Januari 1993-1 Januari 2008 dan hanya menyangkut produk manufaktur, kemudian dipercepat menjadi 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 2002. Produk manufaktur tersebut termasuk dalam barang-barang modal dan produk pertanian yang diproses, serta produk-produk. 18 Persyaratan suatu produk yang dapat diperdagangkan melalui program CEPT apabila produk tersebut memenuhi tiga kriteria yaitu: 19 1. Produk tersebut harus terdaftar dalam Inclusion List baik di negara pengekspor maupun pengimpor dan memiliki rentang tarif yang sama yaitu di atas 20 atau di bawah 20 . 2. Produk tersebut mempunyai program pengurangan tarif yang telah disetujui oleh Dewan AFTA. 3. Produk tersebut harus merupakan produk ASEAN yaitu harus memenuhi muatan lokal ASEAN sekurang-kurangnya 40 . Pada tahun 1995, ASEAN mulai memasukkan bidang jasa dalam kesepakatan kerjasama yang ditandai dengan ditandatanganinya ASEAN Framework Agreement on Services AFAS. AFAS ASEAN Framework Agreement on Services adalah persetujuan dan kerjasama dalam rangka liberalisasi perdagangan bidang jasa dalam forum ASEAN.Perjanjian antar negara ASEAN ini pada prinsipnya mencerminkan keinginan 18 Hendera Halwani, Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 246. 19 Ibid, hlm. 28. Universitas Sumatera Utara 26 agar sesama anggota ASEAN melakukan liberalisasi perdagangan jasa antar negara ASEAN secara lebih luas dan lebih mendalam dibandingkan dengan liberalisasi yang ditempuh dalam rangka GATS WTO General Agreement on Trade in Services World Trade Organization. 20 AFAS dipayungi dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN yang dituangkan dalam Bangkok Summit Declaration of 1995, mengenai trade in services yang menegaskan hal-hal sebagai berikut: 21 1. Sepakat untuk melakukan integrasi ekonomi. 2. ASEAN akan terus bergerak meningkatkan kerjasama perdagangan jasa yang lebih terbuka melalui pelaksanaan ASEAN Framework Agreement on Services AFAS. 3. Anggota ASEAN akan melakukan negosiasi specific commitment on market access, national treatment dan additional commitments yang mencakup seluruh modes of supply sektor jasa. 4. Liberalisasi sektor jasa dilakukan secara bertahap sampai tercapai tingkat liberalisasi yang lebih tinggi. 5. Negara anggota ASEAN diberikan fleksibilitas dalam melakukan offer. Kerjasama dalam bidang Investasi juga disepakati pada tahun 1998 melalui ASEAN Investment Area AIA. AIA Council adalah dewan menteri ASEAN yang bertanggungjawab atas proses negosiasi dan implementasi komitmen di bidang investasi ASEAN. Pada umumnya, AIA Council mengadakan pertemuan tahunan dalam rangkaian dengan pertemuan MEA.AIA Council menerima laporan dari 20 AFAS ASEAN Framework Agreement On Services http:stiebanten.blogspot.com201106 diakses tanggal 11 Juni 2015. 21 Ibid. Universitas Sumatera Utara 27 pertemuan Coordinating Committee on Investment CCI dan membahas isu-isu yang masih pending di tingkat SEOM Senior Economic Official Meeting.Koordinator Indonesia untuk AIA Council adalah Kepala BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal yang didampingi oleh Menteri Perdagangan pada setiap pertemuan. Pada tahun 1995, ASEAN mulai memasukkan bidang jasa dalam kesepakatan kerjasama yang ditandai dengan ditandatanganinya ASEAN Framework Agreement on Services AFAS.Selanjutnya pada tahun 1998 disepakati pula kerjasama dalam bidang investasi ASEAN Investment Area AIA. Pada tahun 1997, kepala negara ASEAN menyepakati ASEAN Vision2020 yaitu mewujudkan kawasan yang stabil, makmur dan berdaya saing tinggi dengan pembangunan ekonomi yang merata yang ditandai dengan penurunan tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial ekonomi ASEAN Summit, Kuala Lumpur, Desember 1997. Kemudian pada tahun 2003, pada pertemuan para kepala negara ASEAN disepakati 3 pilar untuk mewujudkan ASEAN Vision 2020 yang dipercepat menjadi 2015 yaitu,ASEAN Economy Community, ASEAN Political- Security Community, ASEAN Socio-cultural Community ASEAN Summit, Bali Oktober 2003. 22 Pada tahun 2004, ASEAN mulai bekerjasama dengan negara diluar ASEAN dalam bidang ekonomi, yang pertama dengan China ASEAN-China FTA dalam sektor barang Goods. Pada tahun 2005, spirit integrasi ekonomi 22 Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Menuju ASEAN Economy Community 2015, hlm. 3. Universitas Sumatera Utara 28 ASEAN semakin ditingkatkan dengan menambah sektor prioritas Priority Integration Sector PISyaitu untuk secara agresif diliberalisasikan pada tahun 2010 dan jasa logistik pada tahun 2013. Pada tahun 2006, disepakati ASEAN- Korea FTA Goods.Pada bulan Januari 2007, para kepala negara sepakat mempercepat pencapaian AEC dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Pada tahun yang sama ditandatangani ASEAN Charter and AECBlueprint, ASEAN-China FTA services, dan ASEAN-Korea FTA Services. Selanjutnya pada tahun 2008, AEC Blueprint mulai diimplementasikan dan ASEAN Charter mulai berlaku 16 Desember 2008. Pada waktu yang sama, ASEAN-Japan CEPT mulai berlaku. Pada tahun 2009 ditandatangani ASEAN Trade In Goods Agreement ATIGA; ASEAN Comprehensive Investment Agreement ACIA, ASEAN-Australia-New Zealand FTA, ASEAN-India FTA Goods, ASEAN-Korea FTA Investment, ASEAN-china FTA investment dan AEC scorecard. 23 Dimulai dari seluruh negara ASEAN rangka menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan serta meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN, seluruh negara anggota ASEAN sepakat untuk segera mewujudkankan integrasi ekonomi yang lebih nyata dan meaningful yaitu ASEAN Economy Community AEC atau biasa disebut MEA. MEA adalah bentuk integrasi Ekonomi ASEAN 23 Ibid., hlm. 5. Universitas Sumatera Utara 29 yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015. Untuk mewujudkan MEA tersebut, para pemimpin negara ASEAN pada KTT ASEAN ke-13 pada bulan November 2007, di Singapura, menyepakati AEC Blueprint, sebagai acuan seluruh negara anggota dalam mengimplementasikan komitmen MEA. Pada tahun 2015 ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara negara ASEAN.Dengan terbentuknya pasar tunggal yang bebas tersebut maka akan terbuka peluang bagi indonesia untuk meningkatkan pangsa pasarnya di kawasan ASEAN. 24 Awalnya, pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN sepakat bahwa masyarakat ASEAN harus terbentuk pada tahun 2020.Namun pada tahun 2007, para pemimpin menegaskan komitmen kuat mereka untuk mewujudkan MEA dan mempercepat target waktunya menjadi tahun 2015. MEA terdiri dari tiga pilar yang terkait satu dengan yang lain: Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, MEA dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN.Dengan demikian, para pemimpin sepakat untuk mentranformasi ASEAN menjadi suatu kawasan yang ditandai oleh pergerakan barang bebas, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan arus modal yang lebih bebas. 25 ASEAN Economic Community AEC atau MEA merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration of ASEAN Concord II Bali Concord II, Bali, Oktober 2003.MEA merupakan salah satu pilar perwujudan ASEAN Vision 24 Arifin Sjamsul, dkk, Op.Cit., hlm. 247. 25 Kementrian Perdagangan, Informasi Umum: Masyarakat Ekonomi ASEAN, Op.Cit., hlm. 7. Universitas Sumatera Utara 30 2020, bersama-sama dengan ASEAN Security Community dan ASEAN Socio- Culturan Community. MEA merupakan tujuan akhir integritas ekonomi seperti dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020. Hal yang mendasar dari MEA adalah adanya sebuah keinginan dari para pemimpin ASEAN untuk mewujudkan pusat perdagangan kawasan terintegrasi sebagai wujud komitmen untuk menciptakan dan meningkatkan pembangunan komunitas ASEAN dalam menghadapi tantangan global. Konsep MEA ini dilandasi oleh empat pilar utama sebagai berikut: 26 1. Free Movement of Goods and Services. Konsep ini memungkinkan terjadinya pergerakan barang-barang dan jasa tanpa ada hambatan pajak bea masuk, tarif, quota, yang merupakan bentuk lanjut dari kawasan perdagangan bebas sebagaimana AFTA dengan menghilangkan segala bentuk hambatan perdagangan yang tersisa. 2. Freedom of Establishment and ProVision of Services and Mutual Recognition of Diplomas. Konsep ini menjamin setiap warga negara ASEAN akan bebas membuka praktek layanan kerja di setiap wilayah ASEAN tanpa ada diskriminasi kewarganegaraan. 3. Freedom of Movement for Skilled and Talented Labours. Konsep ini dimaksudkan untuk mendorong terjadinya mobilitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan pasar dan memberi kesempatan para pekerja untuk menemukn pekerjaan terbaik sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki. 26 http:www2.kompas.comkompascetak071123opini4017526.htm diakses pada tanggal 20 Oktober 2014. Universitas Sumatera Utara 31 4. Free Movement of Capital. Konsep ini akan menjamin bahwa modal atau kapital akan bisa berpindah secara leluasa diantara negara-negara ASEAN, yang secara teoritis memungkinkan terjadinya penanaman modal secara bebas dan efisien. Pembentukan MEA tak lepas dari semakin meningkatnya kerjasama ekonomi antar negara dalam ASEAN.Tercatat sejak tahun 2003 perdagangan intra-ASEAN telah mengalami kenaikan volume secara terus menerus.Hal ini menjadi pemicu integrasi ekonomi yang lebih erat diantara negara-negara ASEAN.Selain itu pembentukan MEA disebabkan adanya dinamika eksternal dan dinamika internal. Maksud dari dinamika eksternal dan dinamika internal adalah sebagai berikut: 27 1. Dinamika Eksternal a. Terdapat kecenderungan perubahan lingkungan strategis global yang menuntut negara-negara di dunia untuk senantiasa meningkatkan daya saingnya. b. Pada tataran regional, terdapat gerakan kearah pengintegrasikan kekuatan ekonomi yang berbasis pada pasar tunggal single market dan produksi tunggal yang terintegrasi simple production. c. Munculnya China dan India sebagai kekuatan ekonomi dunia yang merubah arsitektur perdagangan dunia, khususnya dikawasan Asia Timur. 27 Badan Pengkajian dan Kebijakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia BPPK Kemenlu-RI, AEC Blueprint: Tindaklanjut dan Kesiapan Indonesia Menuju Implementasi AEC 2015 Jakarta: Sekretariat BPPK, 2008. Universitas Sumatera Utara 32 2. Dinamika Internal a. Potensi pasar yang cukup besar. b. Pertumbuhan kerjasama ekonomi masih cukup rendah dibandingkan dengan potensi yang dimiliki. c. Implementasi AFTA, AFAS, ada AIA masih sangat rendah 30. Selanjutnya, dalam ASEAN submit pada bulan Januari tahun 2007 telah disepakati untuk mempercepat pembentukan MEA dari 2020 menjadi 2015. Beberapa pertimbangan yang mendasari hal tersebut adalah : 28 1. Potensi penurunan biaya produksi di ASEAN untuk barang konsumsi hingga 20 persen sebagai dampak integrasi ekonomi. 2. Peningkatan kemampuan kawasan dengan adanya implementasi standar dan praktek internasional serta penerapan intlectual property lights. 3. Peningkatan kualitas infrastruktur kawasan seiring dengan integrasi transportasi, telekomunikasi dan energi. 4. Peningkatan manfaat bagi sektor swasta ASEAN. Pencapaian keempat pilar dalam MEA akan dilakukan secara bertahap, dengan fokus saat ini pada pencapaian pilar pertama, yaitu terciptanya liberalisasi di perdagangan barang, jasa, dan investasi. Tercapainya pilar pertama akan menjadi dasar menuju pencapaian pilar-pilar selanjutya, sehingga pada akhirnya ASEAN akan siap untuk sepenuhnya berintegrasi dengan perekonomian global. 28 Wijoyo Santoso, dkk.,Intergritas Ekonomi ASEAN dan Prospek Perekonomian Nasional Jakarta: Outlook Ekonomi Indonesia, 2008, hlm. 21. Universitas Sumatera Utara 33 Harapan bahwa pada akhirnya dapat sepenuhnya berintegrasi dengan perekonomian global skaligus menunjukkan keyakinan ASEAN bahwa kerjasama regional dalam MEA merupakan building blocks menuju tercapainya perdagangan bebas multilateral. Kerjasama regional yang dilakukan akan mendorong terciptanya keunggulan komparatif bagi kawasan secara keseluruhan, sehingga pada akhirnya akan memperbesar kesempatan masing-masing negara dalam persaingan global. Selain itu, kerjasama regional yang dijalankan ASEAN juga bersifat terbuka, yang berarti bahwa bersamaan dengan penurunan tarif dan hambatan disesama negara anggota Prefential Liberalization, negara-negara ASEAN juga melakukan penurunan tarif dan hambatan perdagangan terhadap semua negara di dunia. 29 Perdagangan barang ASEAN sudah mencapai kemajuan cukup berarti dalam hal ASEAN Free Trade Area Common Effective Prefential Tariff AFTA CEPT. Sebagai gambaran, pada tahun 2006 rata-rata tariff CEPT untuk negara ASEAN-6 sudah tinggal 1,74, untuk Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam CLMV 4,65 dan untuk seluruh negara ASEAN-10 sebesar 2,82. Oleh karena itu, cetak biru MEA untuk perdagangan barang akan difokuskan pada hal-hal seperti pengurangan hambatan non-tarif, perbaikan sistem kepabeanan, dan penyeragaman dalam standar produksi. 30 Perdagangan jasa liberalisasi sektor jasa akan dilakukan dalam kerangka ASEAN Framework Agreement on Services AFAS yang sebenarnya telah 29 Hadi Soesastro, Kebijakan Persaingan, Daya Saing, Liberalisasi, Globalisasi, Regionalisasi Jakarta: CSIS Working Paper Series, 2004. 30 Ibid. Universitas Sumatera Utara 34 dideklarasikan sejak tahun 1995. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah mengkompilasi berbagai hambatan dalam pergerakan jasa antar negara, penyusunan MRA Mutual Recognition Agreement untuk jasa arsitektur, akuntansi, kualifikasi surveyor, tenaga kerja medis termasuk diantaranya dokter gigi ditargetkan selesai 2008, dilanjutkan MRA untuk jasa-jasa profesional lainnya selesai 2015, serta peningkatan partisipasi asing dalam 4 sektor jasa hingga 51 serta jasa logistik hingga 49 pada tahun 2008. 31 Bidang investasi, langkah-langkah yang dilakukan pada dasarnya memperkuat kerangka yang sudah ada yaitu Framework Agreement on the ASEAN Investment Area AIA yang sudah ditetapkan pada tahun 1998 menjadi suatu kerangka yang lebih komprehensif, yaitu ASEAN Chomprehensive Investment Agreement ACIA. Termasuk didalamnya adalah pencabutan semua resriksi dalam bidang investasi 2008-2009, peningkatan semua fasilitas penunjang kegiatan investasi seperti database FDI, jejaring antara ASEAN Investment Promotion Agencies, serta database untuk kluster-kluster industri. 32 Mutual Recognition Arrangement MRA merupakan pembahasan definisi- definisi, yang antara lain menjelaskan definisi Professional Engineer, Registered Foreign Professional Engineer, dan Professional Regulatory Authority. Professional Engineer mengacu kepada seseorang warga negara, negara anggota ASEAN, yang oleh Professional Regulatory Authority telah dinyatakan layak secara teknis, moral, dan legal untuk menjalankan praktek profesi insinyur. 31 Departmen Perdagangan Republik Indonesia, Op.Cit., hlm. 4. 32 Ibid., hlm. 5. Universitas Sumatera Utara 35 Tenaga kerja terlatih skilled labor, penyusunan MRA untuk tenaga kerja professional termasuk dalam daftar sektor yang diprioritaskan ditargetkan akan selesai pada tahun 2008. Dalam Blueprint MEA skilled labor didefinisikan sebagai berikut: 33 1. Pekerja yang mempunyai keterampilan khusus, pengetahuan, atau kemampuan dibidang pekerjaannya. 2. Lulusan universitas, akademi, sekolah teknik, atau keahlian yang diperoleh melalui pekerjaan sehari-hari. Adapun langkah-langkah terkait dengan mobilitas faktor produksi tenaga kerja dalam BlueprintMEA secara garis besar adalah sebagai berikut : 34 1. Pengaturan mobilitas atau fasilitas masuk bagi tenaga kerja sesuai dengan peraturan yang biasa digunakan oleh negara penerima. ASEAN akan memfasilitasi penerbitan visa dan kartu pekerja bagi tenaga profesional ASEAN dan tenaga kerja terampil. 2. Untuk memudahkan arus bebas jasa-jasa pada 2015, ASEAN melakukan upaya harmonisasi dan standardisasi melalui: a. Kerjasama diantara anggota ASEAN University Network AUN untuk meningkatkan mobilitas pelajar dan staf jajarannya. 33 Wijoyo Santoso, dkk.,Op.Cit., hlm. 22. 34 Ibid. Universitas Sumatera Utara 36 b. Penyusunan indeks core competencies sesuai dengan keahlian dan kualifikasi untuk pekerjaan dan trainers skill di sektor jasa prioritas 2009 dan sektor jasa lainnya 2010-2015. c. Memperkuat riset dalam rangka meningkatkan keterampilan, penempatan kerja, dan pengembangan jejaring informasi pasar tenaga kerja. Pembentukan MEA bertujuan untuk menjadikan kawasan ASEAN lebih stabil, sejahtera, dan sangat kompetitif, dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang merta dan mengurangi tingkat kemiskinan serta kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2015.

B. Proses Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN