2.3 Prevalensi dan Pengalaman Karies Gigi
Hasil penelitian melaporkan karies gigi masih menjadi masalah yang serius. Aspek yang penting dalam perbedaan prevalensi karies gigi adalah pengaruh sosial.
Peningkatan karies gigi terjadi pada kelompok masyarakat sosial ekonomi rendah, imigran dan anak-anak. Penyebab peningkatan prevalensi karies gigi diperkirakan
karena kelompok ini tidak merasakan manfaat dari tindakan pencegahan.
23
Survei yang dilakukan pada anak usia prasekolah di China pada tahun 2007, dari 2014 anak usia 3-5 tahun 55 anak memiliki karies.
23
Menurut penelitian Kanchanakamol di Thailand prevalensi karies pada anak usia 13-24 bulan 9,4
dengan skor rerata dmft 0,3 usia 25-36 bulan 36,5 dengan skor rerata dmft 1,4 dan usia 37-48 bulan 50,4 dengan skor rerata dmft 1,7. Prevalensi karies di Afrika
Selatan pada anak usia 3 tahun 47, usia 4 tahun 58 dan usia 5 tahun 63.
24
Ferreira melaporkan 40,4 anak usia 0-6 tahun di Rio Grande do Sul State memiliki karies gigi dengan rerata skor dmft 1,6.
24
Menurut hasil pemeriksaan rongga mulut yang dilakukan Tang pada 5171 anak usia prasekolah di Arizona, prevalensi
karies pada anak usia 1 tahun 6,4 pada anak usia 2 tahun 20, pada anak usia 3 tahun 49 dan pada anak usia 4 tahun 35.
24
2.4 Faktor Risiko Karies Gigi
Faktor-faktor yang memengaruhi risiko terjadinya karies gigi yaitu pengalaman karies, penggunaan fluor, saliva, usia, jenis kelamin, sosioekonomi,
jumlah bakteri, faktor makanan dan oral higiene.
25
Jenis Kelamin
Penelitian klinis dan epidemiologi menunjukkan bahwa perempuan memiliki prevalensi karies yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Kontribusi gen pada
perempuan diduga memengaruhi risiko terjadinya karies. Gen amelogenin pada kromosom X AMELX dan produk protein yang dihasilkan berperan dalam
pembentukan enamel. Protein amelogenin terdiri dari 90 matriks enamel, jika terjadi gangguan pada gen atau berkurangnya produksi protein amelogenin, maka
Universitas Sumatera Utara
pembentukan enamel akan terganggu sehingga kerentanan gigi terhadap karies akan meningkat.
26
Gen Amelogenin kromosom Y AMELY pada laki-laki memberikan mekanisme kompensasi terhadap gangguan yang terjadi pada kromosom X. Peran
AMELY dalam melakukan kompensasi melalui produksi protein amelogenin, AMELY membentuk 10 protein amelogenin yang sama dengan AMELX, akan
tetapi jika terjadi gangguan pada kromosom X, protein ini tidak dijumpai pada perempuan. Kerentanan karies pada laki-laki cendrung lebih rendah dibandingkan
dengan perempuan.
26
Berdasarkan pola erupsi gigi, perempuan cendrung lebih dulu terjadi erupsi gigi dibandingkan laki-laki, sehingga gigi lebih lama terpapar dengan lingkungan
rongga mulut, bakteri dan substrat.
21,26,27
Hasil penelitian yang dilakukan pada 544 anak usia 18-60 bulan prevalensi karies gigi 23,5 pada anak perempuan dan 16,5
pada anak lak-laki. Hasil penelitian Parera PJ di Srilanka pada anak usia 2-5 tahun, perempuan signifikan lebih tinggi memiliki karies gigi 43.6 dibandingkan dengan
laki-laki 33,7.
10
2.5 Dampak Karies Tidak Dirawat