Karies Gigi Etiologi Karies Gigi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karies Gigi

Karies gigi adalah penyakit infeksi, secara global menjadi masalah kesehatan masyarakat pada semua usia. 17 Menurut The Centre for Disease Control and Prevention CDC karies gigi paling sering terjadi pada anak-anak. Karies gigi merupakan kerusakan patologis pada jaringan keras gigi yang bersifat progresif. Berawal dari kerusakan enamel, apabila tidak dilakukan perawatan maka proses karies akan terus berlanjut ke dentin dan pulpa. Karies gigi yang tidak dirawat dapat memengaruhi kesehatan umum. 18

2.2 Etiologi Karies Gigi

Karies gigi merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yaitu plak dental, host, makanan atau substrat dan waktu Gambar 1. 19,20 Plak dental merupakan lapisan lunak yang tidak berwarna dan melekat pada permukaan gigi. 17,21 Permukaan gigi yang rentan terhadap karies adalah pit dan fisur di oklusal, bagian aproksimal, dan daerah margin gingiva, pada bagian ini komposisi plak dental menunjukkan lingkungan yang asam. 19,20 Bakteri yang dijumpai pada permukaan ini umunya adalah Streptococcus mutans, Streptococcus sorbinus, Streptococcus oralis, Streptococcus intermedius, Streptococcus anginosus, Lactobacillus, dan Actinomyces. 20 Orland dan Fitzgerald melaporkan S.mutans merupakan bakteri yang paling virulen terhadap terjadinya karies gigi. 19,22 Begzati dkk menemukan prevalensi S. mutans pada anak- anak 90. 18 Karbohidrat yang umumnya terdapat pada makanan adalah sukrosa, laktosa, glukosa, glukosa atau maltosa. 21 Penelitian laboratorium melaporkan sukrosa merupakan makanan yang paling kariogenik. Enzim ekstraseluler yang dihasilkan S.mutans adalah Glucosyltransferase GTF dan Fruktosyltransferase FTF di permukaan gigi membantu sintesa glukan dari sukrosa pada makanan. 18-21 Glukan Universitas Sumatera Utara berfungsi sebagai perekat antara bakteri dengan permukaan gigi dan antar sesama bakteri yang memicu terjadinya proses karies. 19 Gambar 1. Etiologi karies gigi 21 Hasil sintesa intraseluler sukrosa, maltosa, laktosa, fruktosa dan glukosa digunakan bakteri untuk pembentukan dinding sel dan asam. 21 Kemampuan bakteri menghasilkan asam dalam jumlah dan waktu tertentu, membentuk kondisi lingkungan yang mendukung untuk larutnya kalsium dan fosfat dari enamel gigi. Derajat keasaman pH kritis untuk larutnya mineral pada gigi adalah 5,5. 19 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Stephan pada plak dental setelah berkumur larutan sukrosa 10, terjadi penurunan pH plak menjadi 4,5-5,0 dalam waktu dua sampai lima menit setelah berkumur, dan kembali kepada pH awal setelah satu sampai dua jam. 21 Karies gigi merupakan suatu proses dengan rentang waktu antara kolonisasi S.mutan dan terbentuknya lesi karies kira-kira 6-24 bulan. 11 Bayi berisiko tinggi, seperti bayi lahir dengat berat badan rendah, bayi lahir prematur, rentang waktu tersebut akan menjadi semakin singkat. 11 HOST SUBSTRAT KARIES PLAK DENTAL WAKTU Universitas Sumatera Utara

2.3 Prevalensi dan Pengalaman Karies Gigi