Faktor orangtua Cara melakukan kecurangan
12 dengan sikap tidak suka kepada guru dan mata pelajarannya dapat menimbulkan atau
mempengaruhi nilai dan prestasi yang dicapai peserta didik akan kurang. Guru yang kurang tegas menjadi faktor informan menyontek, suasana kelas dan
tindakan-tindakan guru mempengaruhi pembentukan sikap dan perasaan para siswa. Oleh karena itu, guru berperan besar dalam membentuk perilaku dan karakter siswa
atau peserta didiknya. Kebijakan yang ditetapkan oleh pendidik di kelas menentukan perilaku peserta didik ketika di kelas. Demikian pula dengan pembiasaan-pembiasaan
yang diterapkan pendidik ketika di kelas, termasuk membiasakan kejujuran dalam setiap kegiatan akademik peserta didik akan mempengaruhi perilaku peserta didik
dalam kegiatan akademiknya. Mencontek terjadi pada informan, karena adanya peluang atau kesempatan. Salah
satu penyebab munculnya kesempatan mencontek adalah pengawas lengah terhadap tingkah laku informan. Informan sering memanfaatkan kelemahan pengawas dengan
cara berinteraksi dan melakukan aktivitas mencontek. Oleh karena itu, kesempatan men-contek ini haruslah diminimalisir oleh pengawas dengan melakukan pengawasan
yang ketat dan disiplin selama masa ujian. Informan yang mengungkapkan bahwa faktor utama individu akan melakukan
kecurangan akademik jika ada peluang. Peluang yang dimaksud seperti jika saat ujian tim pengawas tidak ketat dalam melakukan pengawasan, maka informan tersebut
akan mudah dalam melakukan kecurangan. Pernyataan kedua ada banyak informan yang menyalin jawaban informan lain juga merupakan peluang dalam perilaku
kecurangan. Jika pada saat ujian berlangsung, pengawasan lemah dan ditambah dengan sanksi yang diberikan pengawas kurang tegas seperti hanya teguran saja akan
membuat informan semakin leluasa dalam melakukan kecurangan akademik. Informan yang melakukan kecurangan akademik selalu melakukan pembenaran
dengan mengatakan bahwa kecurangan akademik tersebut wajar dilakukan karena hal-hal tertentu. Banyak informan yang tidak ingin disalahkan ketika melakukan
kecurangan akademik.