Faktor guru DINAMIKA PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH BERBASIS AGAMA Dinamika Perilaku Kecurangan Akademik Pada Siswa Sekolah Berbasis Agama.
11 Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap social yang
dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih lazimnya disebut kebiasaan, motif merupakan dorongan, keinginan dan hasrat yang berasal dari
dalam diri, nilai-nilai merupakan norma-norma subjektif sedangkan kekuatan pendorong dan kekuatan penahan adalah berupa nasihat atau penyuluhan dan
informasi. Fishbein dan Ajzen dalam Meng, dkk., 2011 mengemukakan hasil penelitian yang
kemudian disebut dengan Teori
Reasoned Action
bahwa suatu perilaku seseorang dipengaruhi oleh intensi untuk melakukan perilaku tersebut, sedangkan intensi itu
dipengaruhi oleh sikap dan norma informantif orang tersebut. Sikap ini merupakan faktor personal seseorang yaitu adanya keyakinan bahwa perilaku yang dipikirkannya
memiliki dampak yang menguntungkan atau merugikan dirinya. Kemudian terjadi proses pertimbangan evaluasi atau penilaian konsekuensi yang dihasilkan dari
perilaku tersebut. Apabila penilaian tersebut positif, maka orang akan cenderung memiliki intensi melakukan perilaku yang dipikirkannya. Sedangkan, norma
informantif ini merupakan faktor sosial seseorang yaitu adanya persepsi informatif atas pendapat orang-orang yang menjadi teladan atau panutannya. Orang cenderung
akan mematuhi pendapat orang yang menjadi panutannya. Apabila yang dipersepsikan ialah panutannya akan melakukan perilaku yang dipikirkan, maka
orang tersebut memiliki intense kuat untuk melakukan perilaku yang dipikirkannya. Sikap terhadap kecurangan akademis adalah tingkatan dimana individu memiliki
evaluasi setuju dan tidak setuju atau penetapan nilai terhadap kecurangan akademis. Sikap terhadap kecurangan akademis diasumsikan dari keyakinan-keyakinan atas
perilaku plagaisi dan evaluasi secara positif atau negatif terhadap konsekuensi kecurangan akademis. Konsekuensi kecurangan akademis meliputi keuntungan dan
kerugian yang didapat individu saat melakukan tindak kecurangan akademis.