23
3.
Berbahan dasar batu bata
4.
Masyarakat pemukiman elite 4 orang
Masyarakat pemukiman elite dalam penelitian ini dilihat dari kondisi hunian:
1.
Rumah dan tanah milik sendiri
2.
Kondisi hunian berpagar tinggi dilengkapi ccv
3.
Memiliki garansi mobil 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tehnik penelitian sebagai upaya untuk mendapatkan dan memperoleh informasi
yang diperlukan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan observasi wawancara, serta mencatat dokumen-dokumen yang mendukung proses
penelitian. Adapun tehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
3.4.1 Data Primer
Teknik pengumpulan data primer adalah data yang langsung ditemukan dilapnangan pada saat peneliti melakukan kegiatan penelitian langsung ke lokasi
penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara:
1. Observasi atau Pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
pengindraan Bungin, 2007. Pengamatan digunakan untuk mengamati gejala-
Universitas Sumatera Utara
24
gejala yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakatkomuniti yang ingin diteliti. Dalam hal ini peneliti dapat melihat dan mengamati secara langsung
ruang-ruang sosial seperti; jalan, tempat beribadah, pusat perbelanjaan yang dapat mempertemukan masyarakat kumuh, masyarakat menengah dan masyarakat elite.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dengan informan telibat
dalam kehidupan sosial. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara
terhadap anggota masyarakat yang bertempat tinggal di jalan Badur lingkungan 10, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun.
3.4.2 Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek melalui dukumenntasi. Dukumentasi
merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa laporan, buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet yang berkaitan langsung dan dianggap relevan dengan rumusan
masalah yang diteliti.
3.5 Interpretasi Data
Dalam penelitian kualitatif peneliti dapat mengumpulkan banyak data baik dari hasil wawancara, observari, maupun dari dokumentasi. Data tersebut semua
Universitas Sumatera Utara
25
umumnya masih dalam bentuk catatan lapangan, oleh karena itu perlu diseleksi dan dibuat kategori-kategori. Kemudian dari pengelompokan data tersebut, data-
data tersebut diabstraksikan dan dikaitkan antara yang satu dengan yang lainnya sebagai satu kesatuan kejadian dan fakta yang terintegrasi.
Data yang telah diperoleh dari studi kepustakaan juga terlebih dahulu dievaluasi untuk memastikan relevansinya dengan permasalahan penelitian.
Setelah itu data dikelompokkan menjadi satuan yang dapat dikelolah, kemudian dilakukan interpretasi data mengacu pada tinjauan pustaka. Sedangkan hasil
observasi dinarasikan sebagai pelengkap data penelitian. Akhir dari semua proses ini dalah penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat-kalimat tentang apa
yang telah diteliti sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan-kesimpulan Faisal,1989 .
3.6 Keterbatasan Penelitian
Selama dalam penelitian ini, penulis mempunyai banyak kendala-kendala dan keterbatasan penulis dalam mendapatkan data. Keterbatasan dalam penelitian
ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah. Terutama dalam melakukan wawancara mendalam
terhadap informan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengalaman dan keterbatasan waktu yang dimiliki informan dalam proses wawancara yang dikarenakan
kesibukan informan sehari-hari.
Terlepas dari permasalahan teknis penulisan dan penelitian, peneliti menyadari keterbatasan mengenai metode menyebabkan lambatnya proses
penelitian yang dilakukan, dan masih adanya keterbatasan bahan pendukung penelitian.Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksanakan kegiatan
Universitas Sumatera Utara
26
penelitian ini semaksimal mungkin agar data bersifat valid dan tujuan yang ingin dicapai didapatkan.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1 Deskripsi lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jalan Badur lingkungan 10 Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun. Kelurahan Hamdan terdiri dari 10 lingkungan
memiliki jumlah penduduk 86.18 dengan 2.158 KK. Sejarah pemukiman masyarakat Badur berdasarkan penuturan salah seorang informan yang sudah
lama tinggal di Badur berawal dari lahan kosong yang tidak terpakai mereka membuka lahan menjadi pemukiman sehingga tidak berselang lama banyak
masyarakat lain yang mengikuti membuka lahan menjadi menjadi pemukiman sampai saat ini dikenal dengan kampung Badur. Masyarakat Badur sebenarnya
sudah mendapat peringatan dari pemerintah Kota Medan agar pindah ke rumah susun yang sudah disediakan yakni rusun Awa dan rusun Awi, namun mereka
menolak. Masyarakat Badur lebih memilih tinggal menetap disebabkan berada di pusat kota sehingga memudahkan akses kemana saja, dikelilingi oleh gedung-
gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, restoran, dan perumahan elite menjadi lebih mudah mencari pekerjaan terutama untuk ibu-ibu sehingga mereka bisa
menjadi buruh cuci, pembantu, pedagang keliling dlln. Kelurahan Hamdan yang berada di pusat kota dikelilingi gedung
perkantoran, pemukiman elite, rumah sakit, sekolah, restoran, dan tempat hiburan sehingga tipologi di kelurahan Hamdan mayoritas penduduk bekerja di sektor jasa
dan perdagangan. Mayoritas penduduk Badur Lingkungan 10 terdiri dari suku minang, jawa, padang, tionghoa dan campuran. Jumlah kepala keluarga Badur
Universitas Sumatera Utara
28
yang tercatat 413 kepala keluarga, namun yang tercatat sudah pindah sekarang kira
–kira 265 kepala keluarga.
Masyarakat Badur berdasarkan lokasi pendirian pemukiman digolongan menjadi dua yakni badur atas dan badur bawah. Masyarakat badur atas dan badur
bawah berada dalam satu lingkungan yang berdekatan namun saling mengelompok.Pengelompokan
pemukiman dapat
diobservasi langsung
masyarakat elite lokasi pemukiman diatas tanah sedangkan masyarakat miskin dibawah dengan pendirian pemukiman diatas sungai. Kondisi hunian juga sangat
berbeda, pemukiman masyarakat badur atas berbahan dasar batu, berdinding tembok, serta berpagar sedangkan pemukiman masyarakat bawah berbahan dasar
kayu, papan dan setengah batu, serta memiliki tangga.
4.1.2 Letak dan batas wilayah
Kelurahan Hamdan merupakan bagian dari kecamatan Medan Maimun yang berdiri pada tahun 1968 memiliki luas wilayah 52,50 ha. Dengan beriklim tropis
dataran rendah rawan banjir. Kelurahan Hamdan memiliki 10 lingkungan yang menjadi tempat penelitian berada di jalan Badur lingkungan X. Jarak dari kantor
lurah Hamdan ke kantor Camat Medan Maimun pemerintah 100 M. Jarak dari kantor Lurah Hamdan ke kantor pusat pemerintahan kota adalah sekitar 1 km.
Kelurahan Hamdan memiliki batas wilayah :
Sebelah
Utara berbatas dengan : Kelurahan Petisah Tengah Sebelah Selatan berbatas dengan : Kelurahan Jati
Universitas Sumatera Utara
29
Sebelah Timur berbatas dengan : Kelurahan Sukaraja dan Aur Sebelah Barat berbatas dengan : Kelurahan Madras Hulu dan
Kel. Jati
4.1.3 Keadaan Demografi
Jumlah penduduk kelurahan Hamdan 8.168 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 3.928 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 3.928 yang
tersebar di 10 lingkungan yang terdiri dari 2158 kk dengan jarak 1 km dari pusat kota. sumber data kelurahan Hamdan, juni 2014
4.1.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Perbandingan jenis kelamin jumlah penduduk antara laki-laki dan perempuan di kelurahan Hamdan di dominasi oleh jenis kelamin perempuan
dengan jumlah 4.240 jumlah persentasi 52 dan 3.928 jumlah penduduk laki-laki
dengan persentasi 48 . Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
4.1.3.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 1
Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No.
Jenis kelamin Frekuensi
Persentasi 1.
Laki-laki 3.928
48 2.
Perempuan 4.240
52 Jumlah
8.168 100
Sumber data kelurahan Hamdan juni 2014
4.1.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Usia adalah salah satu indicator yang menyatakan seseorang dewasa, menikah dan layak bekerja. Umumnya seseorang telah layak bekerja dan dewasa
Universitas Sumatera Utara
30
adalah pada saat seseorang telah berusia 17 tahun. Usia tersebut disebu usia produktif. Berikut ini data usia penduduk dikelurahan Hamdan.
Tabel II Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia
No Tingkat Usia
Jiwa Persentase
1. Usia 0 sd 15 tahun
2025 25
2. Usia 15 sd 65 tahun
5700 68
3. Usia 65 tahun ke atas
443 5,4
Jumlah 81.68
100
Sumber, kantor kelurahan Hamdan juni 2014
Data tabel II di atas menunjukan bahwa mayorias penduduk Hamdan berusia 17-60 tahun dengan persentasi 68. Penduduk usia produktif dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari –hari.Pada umumnya penduduk Hamdan
banyak yang di bidang jasa dan perdaganng disebabkan letak wilayah Hamdan berada di pusat kota sehingga berada dekat dengan pusat perkantoran, pusat
pemerintahan sehingga mudah dalam dalam mencari pekerjaan khusus dibidang jasa dan perdaganga. Kemudian disusul dengan penduduk usia non produktif yaitu
usia 0-15 tahun dengan persenasi sebesar 25. Dan terakhir jumlah penduudk yang paling sedikit usia lansia yaitu 5,4..
Universitas Sumatera Utara
31
4.1.3.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Tabel III
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama No.
Agama Jiwa
Persentase 1.
Islam 4649
65
2.
Kristen Protestan 1002
14
3. Kristen Katolik
601 8.3
4. Hindu
227 3.1
5. Budha
694 9.7
Jumlah 7.173
100
Sumber kantor kelurahan Hamdan, Juni 2014
Berdasarkan data III tabel di atas, maka dapat kita ketahui bahwa komposisi penduduk berdasarkan agama di Kelurahan Hamdan Kecamatan
Medan Maimun adalah berjumlah 7.173 jiwa. Dengan jumlah terbanyak yaitu pada mayoritas Agama Islam dengan sebesar 4.649 jiwa dengan persentase 65.
Lalu disusul oleh Agama Kriten Protestan yaitu sebesar 1002 jiwa dengan persentase 14. Kemudian pada Agama Budha yaitu sebesar 694 jiwa dengan
persentase 9,7. Dan selanjutnya oleh Agama Kristen Kaolik yaitu sebesar 601 jiwa dengan persentase 8,3. Dan yang terakhir merupakan jumlah yang paling
terkecil yaitu pada Agama Hindu sebesar 227 jiwa dengan persentase 3,1.
Universitas Sumatera Utara
32
4.1.3.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis atau Suku Tabel IV
Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis Atau Suku No.
Etnis Suku Jiwa
Persentase 1.
Jawa 1618
26 2.
Batak 953
15 3.
Melayu 568
9 4.
Minang 1196
19 5.
Aceh 237
3,8 6.
Tionghoa 921
15 7.
Lainnya 773
12 Jumlah
6.266 100
Sumber dari : Kantor Lurah Hamdan Juni 2014
Berdasarkan dengan data IV tabel di atas, maka dapat kita ketahui bahwa komposisi penduduk berdasarkan etnis atau suku di Kelurahan Hamdan
Kecamatan Medan Maimun adalah berjumlah 6.266 jiwa. Dengan jumlah terbanyak yaitu pada Suku Jawa sebesar 1.618 ..jiwa dengan persentase 26 .
Lalu pada Suku Minang yaitu sebanyak 1196 jiwa dengan persentase 19. Kemudian pada Suku Batak dan tionghoa dengan selisih 32 angka yaitu batak
sebanyak 9.53 jiwa dengan persentase 15. Selanjutnya pada Suku Tionghoa yaitu sebanyak 9.21 jiwa dengan persentase 15. Dan pada Suku lainnya yaitu
773 jiwa dengan persentase 12. Setelah itu pada Suku Melayu yaitu sebanyak 5.68 jiwa dengan persentase 9. Dan yang terakhir pada suku Aceh yaitu
sebanyak 237 jiwa dengan persentase 3,8.
Universitas Sumatera Utara
33
4.1.3.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
Tabel V Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian
No. Mata Pencaharian
Jiwa Persentase
1. Pegawai Negeri Sipil