Observasi atau Pengamatan Usia 0 sd 15 tahun Usia 15 sd 65 tahun Usia 65 tahun ke atas Kristen Katolik Hindu Budha

23 3. Berbahan dasar batu bata 4. Masyarakat pemukiman elite 4 orang Masyarakat pemukiman elite dalam penelitian ini dilihat dari kondisi hunian: 1. Rumah dan tanah milik sendiri 2. Kondisi hunian berpagar tinggi dilengkapi ccv 3. Memiliki garansi mobil 3.4 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa tehnik penelitian sebagai upaya untuk mendapatkan dan memperoleh informasi yang diperlukan. Pada tahap ini peneliti akan melakukan observasi wawancara, serta mencatat dokumen-dokumen yang mendukung proses penelitian. Adapun tehnik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

3.4.1 Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah data yang langsung ditemukan dilapnangan pada saat peneliti melakukan kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara:

1. Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan Bungin, 2007. Pengamatan digunakan untuk mengamati gejala- Universitas Sumatera Utara 24 gejala yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakatkomuniti yang ingin diteliti. Dalam hal ini peneliti dapat melihat dan mengamati secara langsung ruang-ruang sosial seperti; jalan, tempat beribadah, pusat perbelanjaan yang dapat mempertemukan masyarakat kumuh, masyarakat menengah dan masyarakat elite.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dengan informan telibat dalam kehidupan sosial. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara terhadap anggota masyarakat yang bertempat tinggal di jalan Badur lingkungan 10, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun.

3.4.2 Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek melalui dukumenntasi. Dukumentasi merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan, buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan internet yang berkaitan langsung dan dianggap relevan dengan rumusan masalah yang diteliti.

3.5 Interpretasi Data

Dalam penelitian kualitatif peneliti dapat mengumpulkan banyak data baik dari hasil wawancara, observari, maupun dari dokumentasi. Data tersebut semua Universitas Sumatera Utara 25 umumnya masih dalam bentuk catatan lapangan, oleh karena itu perlu diseleksi dan dibuat kategori-kategori. Kemudian dari pengelompokan data tersebut, data- data tersebut diabstraksikan dan dikaitkan antara yang satu dengan yang lainnya sebagai satu kesatuan kejadian dan fakta yang terintegrasi. Data yang telah diperoleh dari studi kepustakaan juga terlebih dahulu dievaluasi untuk memastikan relevansinya dengan permasalahan penelitian. Setelah itu data dikelompokkan menjadi satuan yang dapat dikelolah, kemudian dilakukan interpretasi data mengacu pada tinjauan pustaka. Sedangkan hasil observasi dinarasikan sebagai pelengkap data penelitian. Akhir dari semua proses ini dalah penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat-kalimat tentang apa yang telah diteliti sebagai dasar dalam pengambilan kesimpulan-kesimpulan Faisal,1989 .

3.6 Keterbatasan Penelitian

Selama dalam penelitian ini, penulis mempunyai banyak kendala-kendala dan keterbatasan penulis dalam mendapatkan data. Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah. Terutama dalam melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengalaman dan keterbatasan waktu yang dimiliki informan dalam proses wawancara yang dikarenakan kesibukan informan sehari-hari. Terlepas dari permasalahan teknis penulisan dan penelitian, peneliti menyadari keterbatasan mengenai metode menyebabkan lambatnya proses penelitian yang dilakukan, dan masih adanya keterbatasan bahan pendukung penelitian.Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksanakan kegiatan Universitas Sumatera Utara 26 penelitian ini semaksimal mungkin agar data bersifat valid dan tujuan yang ingin dicapai didapatkan. Universitas Sumatera Utara 27

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jalan Badur lingkungan 10 Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun. Kelurahan Hamdan terdiri dari 10 lingkungan memiliki jumlah penduduk 86.18 dengan 2.158 KK. Sejarah pemukiman masyarakat Badur berdasarkan penuturan salah seorang informan yang sudah lama tinggal di Badur berawal dari lahan kosong yang tidak terpakai mereka membuka lahan menjadi pemukiman sehingga tidak berselang lama banyak masyarakat lain yang mengikuti membuka lahan menjadi menjadi pemukiman sampai saat ini dikenal dengan kampung Badur. Masyarakat Badur sebenarnya sudah mendapat peringatan dari pemerintah Kota Medan agar pindah ke rumah susun yang sudah disediakan yakni rusun Awa dan rusun Awi, namun mereka menolak. Masyarakat Badur lebih memilih tinggal menetap disebabkan berada di pusat kota sehingga memudahkan akses kemana saja, dikelilingi oleh gedung- gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, restoran, dan perumahan elite menjadi lebih mudah mencari pekerjaan terutama untuk ibu-ibu sehingga mereka bisa menjadi buruh cuci, pembantu, pedagang keliling dlln. Kelurahan Hamdan yang berada di pusat kota dikelilingi gedung perkantoran, pemukiman elite, rumah sakit, sekolah, restoran, dan tempat hiburan sehingga tipologi di kelurahan Hamdan mayoritas penduduk bekerja di sektor jasa dan perdagangan. Mayoritas penduduk Badur Lingkungan 10 terdiri dari suku minang, jawa, padang, tionghoa dan campuran. Jumlah kepala keluarga Badur Universitas Sumatera Utara 28 yang tercatat 413 kepala keluarga, namun yang tercatat sudah pindah sekarang kira –kira 265 kepala keluarga. Masyarakat Badur berdasarkan lokasi pendirian pemukiman digolongan menjadi dua yakni badur atas dan badur bawah. Masyarakat badur atas dan badur bawah berada dalam satu lingkungan yang berdekatan namun saling mengelompok.Pengelompokan pemukiman dapat diobservasi langsung masyarakat elite lokasi pemukiman diatas tanah sedangkan masyarakat miskin dibawah dengan pendirian pemukiman diatas sungai. Kondisi hunian juga sangat berbeda, pemukiman masyarakat badur atas berbahan dasar batu, berdinding tembok, serta berpagar sedangkan pemukiman masyarakat bawah berbahan dasar kayu, papan dan setengah batu, serta memiliki tangga.

4.1.2 Letak dan batas wilayah

Kelurahan Hamdan merupakan bagian dari kecamatan Medan Maimun yang berdiri pada tahun 1968 memiliki luas wilayah 52,50 ha. Dengan beriklim tropis dataran rendah rawan banjir. Kelurahan Hamdan memiliki 10 lingkungan yang menjadi tempat penelitian berada di jalan Badur lingkungan X. Jarak dari kantor lurah Hamdan ke kantor Camat Medan Maimun pemerintah 100 M. Jarak dari kantor Lurah Hamdan ke kantor pusat pemerintahan kota adalah sekitar 1 km. Kelurahan Hamdan memiliki batas wilayah :  Sebelah Utara berbatas dengan : Kelurahan Petisah Tengah  Sebelah Selatan berbatas dengan : Kelurahan Jati Universitas Sumatera Utara 29  Sebelah Timur berbatas dengan : Kelurahan Sukaraja dan Aur  Sebelah Barat berbatas dengan : Kelurahan Madras Hulu dan Kel. Jati

4.1.3 Keadaan Demografi

Jumlah penduduk kelurahan Hamdan 8.168 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 3.928 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 3.928 yang tersebar di 10 lingkungan yang terdiri dari 2158 kk dengan jarak 1 km dari pusat kota. sumber data kelurahan Hamdan, juni 2014

4.1.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Perbandingan jenis kelamin jumlah penduduk antara laki-laki dan perempuan di kelurahan Hamdan di dominasi oleh jenis kelamin perempuan dengan jumlah 4.240 jumlah persentasi 52 dan 3.928 jumlah penduduk laki-laki dengan persentasi 48 . Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4.1.3.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 1

Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis kelamin Frekuensi Persentasi 1. Laki-laki 3.928 48 2. Perempuan 4.240 52 Jumlah 8.168 100 Sumber data kelurahan Hamdan juni 2014

4.1.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Usia adalah salah satu indicator yang menyatakan seseorang dewasa, menikah dan layak bekerja. Umumnya seseorang telah layak bekerja dan dewasa Universitas Sumatera Utara 30 adalah pada saat seseorang telah berusia 17 tahun. Usia tersebut disebu usia produktif. Berikut ini data usia penduduk dikelurahan Hamdan. Tabel II Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia No Tingkat Usia Jiwa Persentase

1. Usia 0 sd 15 tahun

2025 25

2. Usia 15 sd 65 tahun

5700 68

3. Usia 65 tahun ke atas

443 5,4 Jumlah 81.68 100 Sumber, kantor kelurahan Hamdan juni 2014 Data tabel II di atas menunjukan bahwa mayorias penduduk Hamdan berusia 17-60 tahun dengan persentasi 68. Penduduk usia produktif dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari –hari.Pada umumnya penduduk Hamdan banyak yang di bidang jasa dan perdaganng disebabkan letak wilayah Hamdan berada di pusat kota sehingga berada dekat dengan pusat perkantoran, pusat pemerintahan sehingga mudah dalam dalam mencari pekerjaan khusus dibidang jasa dan perdaganga. Kemudian disusul dengan penduduk usia non produktif yaitu usia 0-15 tahun dengan persenasi sebesar 25. Dan terakhir jumlah penduudk yang paling sedikit usia lansia yaitu 5,4.. Universitas Sumatera Utara 31

4.1.3.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama Tabel III

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama No. Agama Jiwa Persentase 1. Islam 4649 65 2. Kristen Protestan 1002 14

3. Kristen Katolik

601 8.3

4. Hindu

227 3.1

5. Budha

694 9.7 Jumlah 7.173 100 Sumber kantor kelurahan Hamdan, Juni 2014 Berdasarkan data III tabel di atas, maka dapat kita ketahui bahwa komposisi penduduk berdasarkan agama di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun adalah berjumlah 7.173 jiwa. Dengan jumlah terbanyak yaitu pada mayoritas Agama Islam dengan sebesar 4.649 jiwa dengan persentase 65. Lalu disusul oleh Agama Kriten Protestan yaitu sebesar 1002 jiwa dengan persentase 14. Kemudian pada Agama Budha yaitu sebesar 694 jiwa dengan persentase 9,7. Dan selanjutnya oleh Agama Kristen Kaolik yaitu sebesar 601 jiwa dengan persentase 8,3. Dan yang terakhir merupakan jumlah yang paling terkecil yaitu pada Agama Hindu sebesar 227 jiwa dengan persentase 3,1. Universitas Sumatera Utara 32

4.1.3.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis atau Suku Tabel IV

Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis Atau Suku No. Etnis Suku Jiwa Persentase 1. Jawa 1618 26 2. Batak 953 15 3. Melayu 568 9 4. Minang 1196 19 5. Aceh 237 3,8 6. Tionghoa 921 15 7. Lainnya 773 12 Jumlah 6.266 100 Sumber dari : Kantor Lurah Hamdan Juni 2014 Berdasarkan dengan data IV tabel di atas, maka dapat kita ketahui bahwa komposisi penduduk berdasarkan etnis atau suku di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun adalah berjumlah 6.266 jiwa. Dengan jumlah terbanyak yaitu pada Suku Jawa sebesar 1.618 ..jiwa dengan persentase 26 . Lalu pada Suku Minang yaitu sebanyak 1196 jiwa dengan persentase 19. Kemudian pada Suku Batak dan tionghoa dengan selisih 32 angka yaitu batak sebanyak 9.53 jiwa dengan persentase 15. Selanjutnya pada Suku Tionghoa yaitu sebanyak 9.21 jiwa dengan persentase 15. Dan pada Suku lainnya yaitu 773 jiwa dengan persentase 12. Setelah itu pada Suku Melayu yaitu sebanyak 5.68 jiwa dengan persentase 9. Dan yang terakhir pada suku Aceh yaitu sebanyak 237 jiwa dengan persentase 3,8. Universitas Sumatera Utara 33

4.1.3.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian

Tabel V Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian No. Mata Pencaharian Jiwa Persentase

1. Pegawai Negeri Sipil

Dokumen yang terkait

Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

4 81 144

Solidaritas Pada Masyarakat Marginal di Perkotaan (Studi deskriptif Pada Anggota Lembaga Keuangan Masyarakat Kota (LKMK) Keska Kelurahan Sei Mati, Lingkungan XII Medan Maimun)

8 93 104

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lingkungan 11 Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar A Medan

0 68 88

Pola Interaksi Internal Masyarakat Pemukiman Kumuh (Studi deskriptif: Jl. Juanda Kelurahan Jati Kecamatan Medan Maimun)

8 103 119

Reaksi Sosial Terhadap Normalisasi Sungai Deli: (Studi Kasus di Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun)

4 38 91

Jarak Sosial Masyarakat Elite dan Masyarakat Pinggiran/Kumuh”( studi deskriptif di Jl. Badur, Lingkungan 10 Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun)

28 118 112

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Peristiwa Banjir Medan - Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 0 28

Pergeseran Solidaritas Sosial Pada Masyarakat Yang Terkena Banjir (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Sekitar Sungai Deli, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun)

0 2 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Solidaritas Sosial - Solidaritas Pada Masyarakat Marginal di Perkotaan (Studi deskriptif Pada Anggota Lembaga Keuangan Masyarakat Kota (LKMK) Keska Kelurahan Sei Mati, Lingkungan XII Medan Maimun)

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Solidaritas Pada Masyarakat Marginal di Perkotaan (Studi deskriptif Pada Anggota Lembaga Keuangan Masyarakat Kota (LKMK) Keska Kelurahan Sei Mati, Lingkungan XII Medan Maimun)

0 1 13