13
Teoritisi Interaksionisme simbolik memusatkan perhatian terutama pada dampak dari makna dan symbol terhadap tindakan dan interaksi manusia. Simbol
dan arti memberikan ciri-ciri khusus pada tindakan sosial manusia dan pada interaksi sosial manusia. Dalam melakukan tindakan seorang actor mencoba
menafsirkan pengaruhnya terhadapa actor lain yang terlibat. Dalam proses interaksi sosial manusia secara simbolik mengomunikasikan arti terhadap orang
yang lain yang terlibat. Dengan kata lain dalam interaksi sosial para aktor terlibat dalam proses saling memengaruhi. Manusia mempunyai kemampuan dalam
menggunakan arti dan makna symbol maka manusia mempunyai kemampuan dalam membuat pilihan tindakan di mana mereka terlibat. Dalam teoritisi interaksi
simbolik aktor setidak mempunyai kebebasan dalam membuat pilihan yang unik dan bebas. W.I Thomas dan Dorothy Thomas membantu menekan kemampuan
kreatif manusia dalam konsep mereka tentang “definisi situasi “. Menurut W.I Thomas bila manusia telah mendefenisikan situasi sebagai sesuatu yang nyata
maka akibatnyapun nyata”. Thomas mengatakan “individu mendefinisikan situasi secara spontan yang memungkinkan mereka mengubah dan memodifikasi arti dan
symbol”.
2.2 Jarak sosial
Konsep jarak sosial menurut Edward T. Hall dalam Suanarto: 2004 merupakan suatu jarak orang berinteraksi satu sama lain dapat berbicara secara
wajar tetapi tidak saling menyentuh. Menurut Utoyo dalam ayu kartika:2010 jarak social merupakan hubungan yang dapat di terima Individu dengan anggota
kelompok lain. Jarak sosial di pengararuhi oleh beberapa factor diantaranya
Universitas Sumatera Utara
14
kelompok primer. Kelompok primer dalam jarak sosial dalam jarak sosial disebut juga dengan face to face group merupakan suatu hubungan kelompok sosial yang
paling sederhana dimana anggotanya saling mengenal serta adanya kerja sama yang erat. Dalam kamus sosiologi jarak sosial sosial distance mengacu pada
perasaan yang terpisah atau bejarak di antara kelompok-kelompok sosial. istilah ini untuk mengidinkasi tingkat keterpisahan atas kedekatan antar anggota
kelompok etnis yang berlainan. Menurut Emory S. Borgadus 1882-1972 jarak sosial digunakan untuk mengukur jauh atau dekatnya kedekatan emosi antara
individu dengan individu lain. Jarak sosial dapat dilihat dari indikator perilaku menjauhi kelompok lain, perilaku berteman dan bergaul dengan teman sendiri dan
bemukim hanya dengan anggota kelompok sendiri. Jarak sosial melandasi adanya perbedaan hubungan antara kelompok- kelompok masyarakat yang menciptakan
pola hubungan berdasarkan adanya kriteria-kriteria tertentu. Jarak sosial dalam penelitian ini digunakan untuk mengambarkan
hubungan sosial yang terjalin diantara masyarakat yang berbeda, berdasarkan kriteria diantara :
1. Keakraban dalam hubungan sosial diantara masyarakat pemukiman
kumuh, masyarakat menengah dan masyarakat elite 2.
Pola interaksi yang terjalin diantara ketiga golongan masyarakat yang berbeda.
3. Kedekatan yang terjalin antara masyarakat kumuh, menengah, dan elite
2.3 Interaksi Sosial
Interaksi social merupakan bagian dari proses- proses social sebagai pengaruh hubungan timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama di dalam
Universitas Sumatera Utara
15
kehidupan social. Interaksi social merupakan hubungan antara manusia yang sifat dari hubungan tersebut bersifat dinamis artinya hubungan itu selalu mengalami
dinamika. Interaksi social berasal dari kata “antar” dan “aksi” yaitu aksi dan
reaksi. Ketika dua orang bertemu, berjabat tangan dan saling berbicara bahkan samapai terjadi perkelahian. dalam peristiwa tersebut salah satu pihak
memberikan aksinya kemudian pihak lain memberikan respon reaksi terhadap aksi tersebut maka dari sini kegiatan aksi reaksi terjadi, maka peristiwa tersebut
di sebut interaksi socia. Interaksi social merupakan kegiatan manusia dan manusia bukan manusia dengan benda mati. Dengan demikian selama ada aksi dan reaksi
tidak antar manusia, maka aktivitas tersebut bukan interaksi social .Kolip dan Elly.M, 2011.
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu individu dengan
kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Interaksi social akan berlangsung apabila seorang Individu melakukan, tindakan dan tindakan tersebut
menimbulkan reaksi Individu lain. Secara teoritis, sekurang-kurangnya ada dua syarat terjadinya interaksi social yaitu terjadi kontak social dan kumunikasi.
Terjadi kontak social tidaklah semata-mata tergantung pada tindakan, tetapi tergantung pada adanya anggapan terhadap tindakan tersebut. Sedangkan aspek
terpenting dalam kumunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu atau perilaku orang lain.Bagong,2004 :16.
Dalam interaksi sosial juga memilikin aturan, dan aturan itu dilihat dalam dimensi ruang dan waktu dari Robert T. hall dan Defenisi Situasi dari W.I
Universitas Sumatera Utara
16
Thomas mengenai ruang Hall membagi ruang dalam interaksi menjadi empat batasa yaitu :
a Jarak intim berkisar antara 0-18 inci menunjukkan adanya keterlibatan
tubuh individu dalam beinteraksi. b
Jarak pribadi berkisar antara 18 inchi – 4 kaki hubungan interaksi yang saling menyentuh, misalnya bersalaman.
c Jarak sosial atau jarak psikologis 4 kaki -10 kaki , dimana seseorang
mulai merasa cemas saat orang lain memasuki wilayahnya zona transaksi personal. orang yang berinteraksi tidak saling menyentuh.
d
Jarak public beriksar 10 kaki-tidak terbatas, interaksi yang dilakukan di depan umum seperti politikus.Kamanto-Sunarto 2004:41
Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi
situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh
individu dan masyarakat. Seseorang mendefiniskan tindakan berdasarkan situasi yang ditafsirkan tanpa memandang penafsiran individu yang lain. Interaksi social
tidak cukup hanya dijelaskan sebagai hubungan timbal-balik antar manusia berdasarkan pola-pola tertentu, maka interaksi social memiliki ciri-ciri tertentu
tertentu yaitu : a.
Harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu kriteria ini merupakan persyaratan mutlak sebab tidak mungkin terjadi aksi dan reaksi dari
tindakan manusia jika tidak ada teman atau lawan.
Universitas Sumatera Utara
17
b. Ada kumunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol
tertentu.Yang dimaksud symbol dalam hal ini adalah benda, bunyi, gerak atau tulisan yang memiliki arti. Adapun kumunikasi merupakan hubungan
timbale balik seseorang atau sekelompok dengan pihak lain menggunakan symbol- symbol yang berupa suara, tulisan, gerakan sehingga kedua belah
pihak saling menafsirkan dilakukan pihak lain. c.
Ada dimensi waktu yaitu, lampau kini, dan mendatang yang menetukan sifat aksi sedang berlangsung. Interaksi social akan senantiasa terjadi
dalam kuru dan waktu, artinya kapan dan dimana-mana.Kolip dan Elly.M, 2011.
Interaksi social adalah bentuk social, yaitu pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan bersama. Menurut Soekanto interaksi sosial
merupakan bentuk yang tampak apabila orang sering mengadakan hubumgan baik secara individu maupun secara kelompok. Adapun bentuk-bentuk interaksi social
dapat berupa kerja sama cooeperation, persaingan competition, pertentangan conflict dan akomodasi akomodation. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
kerjasama coorperation merupakan bentuk interaksi yang dilakukan oleh Individu dengan Individu maupun individu dengan kelompok yang didorong
kesamaan tujuan yang di peroleh dalam kelompok tersebut. Menurut Charles H.Cooley kerja sama timbul jika orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian diri sendiri untuk memenuhi kepentingan mereka.
Universitas Sumatera Utara
18
Persaingan competition merupakan proses social dimana orang perorangan atau kelompok manusia yang terlibat dalam proses tersebut saling berebut
keuntungan melalui bidang kehidupan tertentu tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
Pertentangan conflict merupakan interaksi social yang berlangsung antara masing-masing pihak karena adanya perbedaan penafsiran terhadap perilaku
Individu sehingga menimbulkan ketidak serasian diantara kepentingan- kepentingan maka unruk mencapai tujuan saling menghancurkan, menyingkirkan,
mengalahkan pihak lawan. Akomodasi acomodation merupakan bentuk interaksi social untuk
meyelesaikan suatu pertikaian atau konflik. Biasanya komodasi di awali dengan upaya-upaya oleh pihak bertikai untuk saling mengurangi pertentangan diantara
kedua belah pihak. Manusia sebagai mahkluk social tidak dapat hidup sendiri melainkan, ia
membutuhkan orang lain untuk berinteraksi guna memenuhi kebutuhan dasar akan hidupnya. Interaksi social tidak terbatas oleh waktu dan tempat terjadinya,
melainkan interaksi dapat terjadi kapan dan dimana saja. Interaksi sangat penting dalam aktivitas-aktivitas social merupakan hubungan dinamis yang menyangkut
hubungan Individu dengan Individu maupun Individu dengan kelompok sehingga membentuk hubungan social yang di dahului oleh kontak social dengan adanya
kumunikasi secara langsung atau tidak langsung. Adapun hal-hal yang mempengaruhi interaksi social dalam hubungan maupun
interaksi sosial diantaranya :
Universitas Sumatera Utara
19
1. Kedekatan : hubungan kedekatan akan terkait dengan factor geografis. Di
suatau tempat tertentu anggota kelompok menjalin interaksi lebih banyak di banding antar kelompok diluar daerahnya. Hal ini lah yang
memunculkan adanya kelompok dalam in group dan kelomok luar out group. Ikatan kelompok dalam bermain dapat tercermin dari perasaan
ikatan solidaritas, kesamaan identitas, karakter dan sebagainya. Dalam kelompok ini tersusun atas Individu yang saling beriteraksi. Semakin dekat
jarak geografis antara dua orang semakin mungkin memiliki tingkat keseringan berinteraksi seperti berbicara, melihat dan bersosialisasi
2. Kesamaan : selain hubungan kedekatan secara fisik, terdapat factor
kesamaan antar mereka yang menyebabkan timbulnya rasa keanggotaan. Ada kecenderungan manusia untuk memilih berhubungan dengan orang
yang memiliki kesamaan seperti kesamaan minat, agama,nilai, usia, tingkat pendidika dan karakter personal lainnya. Elly M. dan Usman
Kolip 2011:102.
Universitas Sumatera Utara