Saran Kajian Yuridis Terhadap Deposito Pihak Ketiga Dalam Kredit Usaha Mikro (Studi PT. Bank Mandiri cab. Payabungan)

87

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Pemerintah seharusnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait pinjaman kredit yang sering dipergunakan oleh masyarakat. Penyuluhan tersebut bertujuan agar masyarakat lebih mengetahui segala peraturan yang ada, dan lebih mengerti tentang hak dan perlindungan mereka didalam mengambil kredit. Pihak bank juga harus lebih konsisten memberikan pinjaman kepada masyarakat yang sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang sesuai yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 junto Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Sehingga masyarakat sebagai pihak yang diutamakan dalam hal ini lebih terlindungi. 2. Pemerintah seharusnya mengeluarkan peraturan perundang-undangan yang lengkap dan sesuai dengan jaminan masyarakat, yaitu deposito. Karena sampai saat ini peraturan tentang deposito sebagai barang jaminan hanya sebatas Instruksi Presiden, dan bukan merupakan suatu peraturan perundang- undangan yang sudah disahkan. Tujuan dari pengesahan dan pelaksanaan peraturan tersebut adalah agar masyarakat Indonesia yang mengajukan pinjaman ke bank dengan mengagunkan deposito dapat terlindungi dan dapt mendapatkan hak sesuai dengan yang seharusya. 3. Pihak PT. Bank Mandiri Cabang Panyabungan seharusnya tidak memberikan syarat yang terlalu berat kepada masyarakat yang ingin mengajukan pinjaman ke Bank Mandiri. Syarat yang terlalu berta disini adalah, minimal waktu usaha yang disyaratkan oleh pihak bank, yaitu minimal 2 tahun telah medjalankan Universitas Sumatera Utara 88 usaha. Karena banyak pengusaha yang berasal dari masyarakat kecil yang membutuhkan dana bantuan, tetapi mereka belum menjalankan usaha mereka selama 2 tahun. Maka dari itu usaha yang dijalankan selama 12 bulan sudah cukup menjadi salah satu syarat dalam upaya pengajuak kredit untuk usaha kredit mikro. Universitas Sumatera Utara 24 BAB II PERANAN PERBANKAN DALAM PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO SEBAGAI SALAH SATU BENTUK KEGIATAN USAHA BANK Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah kredit pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70 sementara sisanya sebesar 30 ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan akses UMKM pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. KUR disalurkan oleh 6 bank pelaksana yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri BSM. Kredit Usaha Mikro merupakan program pemerintah yang dilaksanakan melalui perbankan, guna untuk membantu para nasabah. Dalam dunia perbankan jenis kredit ini masuk kedalam Kredit Usaha Rakyat KUR. Kredit Usaha Rakyat merupakan kreditpembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada UMKM di bidang usaha yang produktif dan layak namun belum bankable dengan plafon sampai dengan Rp.500.000.000,00 lima ratus juta rupiah yang dijamin oleh perusahaan penjamin. 11 11 http:komite-kur.comarticle-76-tanya-jawab-seputar-kur.asp diakses 02 November 2015. Universitas Sumatera Utara 25 Kredit Usaha Rakyat membagi jenis usaha untuk mempermudah sistem pelaksanaannya, sistem-sistem ini dibuat untuk membedakan jenis-jenis pinjaman, sesuai dengan kapasitas serta kemampuan dari nasabah. Pembagian jenis pinjaman tersebut adalah : 1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan. 2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri. 3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri. 4. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum. 12

A. Pengertian dan Dasar Hukum Tentang Kredit Usaha Mikro