Peranan Perbankan dalam Pemberian Kredit Usaha Mikro

37

C. Peranan Perbankan dalam Pemberian Kredit Usaha Mikro

Pemerintah telah cukup lama menggulirkan kebijakan kredit usaha mikro dalam rangka penanggulangan kemiskinan yang telah lama menggerogoti sebagian besar rakyat Indonesia. Ada satu hal yang menarik untuk dicermati terkait dengan kebijakan pemerintah tersebut. Yaitu upaya-upaya penanggulangan kemiskinan yang telah dikaitkan dengan pengembangan usaha mikro. Dasar pemikiran yang berkembang adalah adanya pengelompokan umur dalam kerangka penanggulangan kemiskinan. Pelaku utama yang diharapkan berperan membantu terlaksananya strategi ini adalah perbankan, Konsultan Keuangan Mitra Bank KKMBBusiness Development Services BDS dan dunia usaha. 1. Perkembangan perbankan di Indonesia Berakhirnya badai krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, kondisi perbankan di Indonesia hancur lebur. Namun seiring dengan perbaikan perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah lewat kebijakan-kebijakan ekonomi, perbankan di Indonesia berangsur-angsur memulihkan diri. Bank-bank yang hancur bermerger dan menjadi bank baru yang lebih terstruktur dengan baik. Perbankan di Indonesia memiliki beberapa fungsi, yang terbagi menjadi dua, yaitu : 24 Bank sentral berarti bank yang menjadi sentral bagi perbankan di Indonesia. Dalam hal ini Bank Indonesia bertindak sebagai Bank Sentral. BI a. Bank Sentral 24 http:www.zonanesia.com diakses 08 Desember 2015. Universitas Sumatera Utara 38 mengatur kebijakan moneter mengenai fiskal, suku bunga, nilai uang yang beredar dan sebagai pengawas bank-bank umum lainnya. BI harus bisa menjaga perekonomian dengan menstabilkan semua gejolak dan isu-isu ekonomi lainnya yang sedang berkembang di dalam maupun luar negeri. Sebagai Bank Sentral, BI berperan besar dalam perlindungan dana masyarakat yang tersebar di berbagai bank-bank umum. Tugas dari BI adalah melaksanakan dan menetapkan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran dan mengatur dan mengawasi kerja bank-bank. b. Bank Umum Bank umum disini adalah bank-bank lainnya yang ada di Indonesia selain Bank Indonesia. Seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, dan masih banyak lagi. Bank umum memiliki peran langsung ke masyarakat yaitu menerima serta menyalurkan secara langsung dana masyarakat kepada masyarakat pula. Bank umum harus mencadangkan dana masyarakat tersebut ke Bank Indonesia agar apabila terjadi krisis, dana masyarakat tetap aman. BI menentapkan cadangan tiap-tiap bank sebanyak sembilan persen dari pendapatan bank tersebut. Tugas dari Bank Umum adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman, menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang efisien dalam kegiatan ekonomi, menciptakan uang melalui pembayaran kredit dan investasi, menyediakan jasa dan pengelolaan dana dan trust atau wali amanatan kepada individu dan perusahaan, menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional, memberikan pelayanan Universitas Sumatera Utara 39 penyimpanan barang berharga. menawarkan jasa-jasa keuangan lain misalnya kartu kredit, cek perjalanan, ATM, transfer dana dan lainnya. Bank umum ini mendirikan suatu kebijakan untuk membantu para nasabah dengan mendirikan Bank Perkreditan Rakyat BPR. BPR merupakan ank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kredit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dalam sertifikat bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat, tabungan, dan lain sebagainya. Tugas dari BPR adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, memberikan kredit, menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, menenmpatkan dananya dalam bentuk sertifikat bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan pada bank lain. Menurut bentuk kegiatan operasionalnya, bank dibagi menjadi dua jenis yaitu : 25 1 Bank konvensional, adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil. 25 https:septiancahyosusilo.wordpress.com diakses 07 Desember 2015. Universitas Sumatera Utara 40 2 Bank syariah, adalah Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam. 2. Bank sebagai penyalur kredit usaha mikro Pemberian kredit kepada masyarakat merupakan aktivitas yang harus dilakukan bank karena diperlukan untuk melakukan perputaran dana yang harus mereka kembalikan lagi kepada masyarakat yang telah menginvestasikan dana mereka kepada bank. Tidak hanya itu masyarakat pun harus menggunakan dana yang dipinjam tersebut untuk hal yang produktif dan tidak hanya bersifat konsumtif seperti kartu kredit. Lembaga perbankkan mempunyai peran yang penting bagi setiap perusahaan baik untuk memenuhi kebutuhan modal atau dana untuk menunjang kegiatan usaha, juga mempunyai peranan penting bagi perusahaan khususnya bagi perusahaan kecil atau usaha kecil. Usaha kecil mempunyai salah satu kelemahan kurang tertibnya dalam melakukan pencatatan dan lemah dalam menejemen. Kelemahan ini dapat membawa dampak terhadap penggunaan dana perusahaan tidak terkendali. Untuk menghindari pemborosan penggunaan dapat memanfaatkan untuk mengontrol penggunaan dana yaitu dengan menyimpan uang ke bank. Setiap mendapatkan uang segera dimasukkan ke bank sebelum digunakan dengan demikian penggunaan uang dapat sedikit terkontrol dalam penggunaanya. Universitas Sumatera Utara 41 Bagi lembaga perbankkan untuk saling memberikan keuntungan kedua belah pihak, pihak bank dapat membantu untuk melakukan pembinaan dalam melakukan pencatatan yang baik sehingga penggunaan dana dapat terkontrol dan dapat membuat rencana kas yang membawa dampak usaha kecil tersebut dapat membuat rencana untuk melakukan pengembangan. Dengan pembinaan dan pelatihan yang dilakukan bank terhadap penerima kredit mikro, dana usaha akan dapat membiasakan para pelaku untuk tertib administrasi dan ini dapat digunakan untuk meyakinkan pihak bank untuk memberikan kredit. Keberhasilan usaha kecil dalam mengembangkan usaha secara otomatis juga akan memberikan keuntungan bagi bank yang membinanya, keuntungan tersebut lancarnya pembayaran kredit maupun bunga dan setiap kebutuhan dana untuk pengembangan usaha kecil yang dibinanya akan melakukan pemilihan bank telah membantunya. 26 Pihak bank memiliki persyaratan khusus untuk dapat menjalankan sistem kredit usaha mikro yang diberikan oleh pemerintah. Persyaratan-persyaratan tersebut antara lain : 27 a. Mengajukan permohonan keikutsertaan kepada komite kebijakan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM. b. Bank pelaksana memenuhi kriteria bank sehat dan informasi kinerja dari Otoritas PerbankanOtoritas Jasa Keuangan OJK. 26 https:mariayovinia.wordpress.com diakses 08 Desember 2015. 27 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat Mikro. Universitas Sumatera Utara 42 c. Bank pelaksana harus menyiapkan online sistem data mikro dengan perusahaan penjamin dan Sistem informasi Kredit Program SIKP. d. Bank yang telah ditunjuk sebagai bank pelaksana program usaha kredit mikro sebelumnya yang mempunyai Non Performing Loan NPL dibawah 5 lima perseratus. e. Penunjukan bank pelaksana kredit usaha mikro ditetapkan dengan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku ketua komite kebijakan-kebijakan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil dan menengah. f. Bank pelaksana kredit usaha mikro dapat dievaluasi dan ditinjau kembali keikutsertaannya sebagai penyalur. Untuk melaksanakan kredit usaha mikro, diatur hal-hal sebagai berikut: 28 a. Diwajibkan untuk dilakukan pengecekan pada Sistem Informasi Debitur. b. Agunan tambahan sesuai penilaian dari bank pelaksana KUR Mikro namun tanpa perikatan. c. Skema KUR Mikro yang diperbolehkan bersifat kreditpembiayaan aflopend limit kreditpembiayaan menurun sesuai dengan angsuran pokok yang telah dibayar dengan pola pembayaran bulanan, musiman, atau sekali lunas. d. Tingkat suku bunga kreditmarjin pembiayaan maksimal sebesar 21 dua puluh satu perseratus efektif per tahun. 28 Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat Mikro. Universitas Sumatera Utara 43 e. Bank pelaksana dapat mengupload transaksi kredit pembiayaan debitur, tingkat kolektabilitas debitur, dan graduasi debitur dalam SIKP . f. Perusahaan penjamin dapat mengunggah data penjaminan kreditpembiayaan, klaim permohonan dan pembayaran penjaminan kreditpembiayaan dalam SIKP. Pemohon kredit usaha mikro dapat mendapatkan pinjaman kredit dari bank pelaksana dengan cara sebagai berikut : 29 a. Pemohon mengajukan surat permohonan pengajuan kredit usaha mikro kepada bank dengan melampirkan dokumen seperti legalitas usaha, perizinan usaha, catatan keuangan dan sebagainya. b. Bank mengevaluasianalisa kelayakan usaha berdasarkan permohonan tersebut. c. Apabila menurut bank usaha layak maka bank menyetujui permohonan kredit usaha. Keputusan pemberian kredit usaha sepenuhnya merupakan kewenangan bank. d. Bank dan pemohon menandatangani perjanjian kreditpembiayaan. e. Pemohon wajib membayarmengangsur kewajiban pengembalian kredit usaha kepada bank sampai lunas. Persyaratan umum untuk dapat menerima kredit usaha mikro adalah sebagai berikut : 30 a. Tidak sedang menerima kreditpembiayaan dari perbankan danatau yang tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah. 29 http:www.tnp2k.go.idid diakses 08 Desember 2015. 30 http:www.tnp2k.go.idid diakses 08 Desember 2015. Universitas Sumatera Utara 44 b. Diperbolehkan sedang menerima kredit konsumtif kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, kartu kredit dan kredit konsumtif lainnya. c. Bagi UMKMK yang masih tercatat sistem informasi debitur BI, tetapi yang sudah melunasi pinjaman, maka diperlukan surat keterangan lunas dari bank sebelumnya. d. Untuk kredit usaha mikro, tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan sistem informasi debitur yang didapatkan dari BI. Putusan pemberian kredit usaha mikro sepenuhnya menjadi kewenangan bank pelaksana, sesuai dengan hasil analisa kelayakan usha calon debitur. Dokumen legalitas dan perizinan yang minimal ada pada saat debitur mengajukan pinjaman kredit usaha mikro kepada bank antara lain: a. Identitas diri nasabah, seperti KTP, SIM, Kartu Keluarga. b. Legalitas usaha, seperti akta pendirian, akta perubahan. c. Perizinan usaha, seperti SIU, TDP, SK Domisili. d. Catatan pembukuan atau laporan keuangan. e. Salinan bukti agunan. Universitas Sumatera Utara 10 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah