yang diteliti tentang banyak hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi dasar penggalian informasinya secara lebih jauh dan mendalam.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam. Di sini peneliti tidak tahu apa yang belum
diketahuinya. Wawancara dilakukan dengan bebas dengan suasana informal dan pertanyaan tidak terstruktur namun tetap mengarah pada fokus masalah penelitian.
Pada mahasiswa pertanyaan mencakup tentang keaktifan dan minat dalam mengikuti perkuliahan, capaian IPK, keaktifan dalam berorganisasi dan kegiatan sosial,
kedisiplinan dalam mentaati aturan memakai seragam putih-hitam setiap hari senin dan selasa, cara bersosialisasi dan berinteraksi dengan dosen dan teman sejawat, dll.
Pada ketua jurusan, pembantu dekan dan dekan pertanyaan mencakup tentang cara pelaksanaan visi misi, kendala yang dihadapi, usaha yang dilakukan untuk
meminimalisir, pengawasan, dan peran FKIP dalam pembentukan kepribadian. Sedangkan pertanyaan untuk dosen mencakup cara penanaman kepribadian yang
berkarakter pada mahasiswa lewat pemberian mata kuliah. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap tahu tentang topik permasalahan yang bersangkutan.
Peneliti menerapkan teknik
face to face
artinya peneliti secara langsung melakukan wawancara sehingga peneliti dapat mengungkap secara mendalam keterangan dari
informan tanpa melalui perantara. Peneliti mencatat dan merekam informasi yang diberikan oleh informan dan mendiskusikan yang belum jelas tanpa memberikan
pengaruh terhadap informan mengenai jawaban yang diberikan.
2. Observasi Langsung
Observasi adalah mengamati kegiatanperilaku dan makna yang dilakukan orang lain. Menurut Black dan Dean 1992:
286 menyatakan “observasi adalah mengamati
waching
dan mendengar
listening
perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasipengendalian, serta mencatat penemuan yang
memungkinkanmemenuhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat penafsiran analisis”. Kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh pemahaman mengenai
proses dan tindakan suatu obyek yang diteliti yaitu manusia, tempat, dan situasi
sosial. Sutopo, H.B 2002: 64 mengatakan “teknik observasi digunakan untuk
menggali data dari sumber data berupa peritiwa, tempat lokasi, benda dan rekaman gambar.”
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi langsung dimana peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh obyek
penelitian. Observasi langsung dimaksudkan untuk memperoleh hasil wawancara, data yang didapat dari observasi langsung meliputi penampilan fisik informan dan
tingkah laku informan, dalam hal ini berkaitan dengan keaktifan dan minat dalam mengikuti perkuliahan, capaian IPK, keaktifan dalam berorganisasi dan kegiatan
sosial, kedisiplinan dalam mentaati aturan memakai seragam putih-hitam setiap hari senin dan selasa, cara bersosialisasi dan berinteraksi dengan dosen dan teman
sejawat, dll. serta ekspresi subyek penelitian pada saat penelitian dilakukan. Dalam observasi langsung, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan
apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.
3. Dokumentasi
Menurut Sutopo, H.B 2002: 54, “dokumen dan arsip merupakan bahan
tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”. Dokumen yang digunakan sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji,
menaksirkan, bahkan untuk meramalkan kejadian, peristiwa yang akan datang. Teknik dokumenter dapat berupa arsip-arsip yang relevan serta benda fisik lainnya.
Dokumen dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data berdasarkan sumber- sumber yang berasal dari buku-buku, literatur dan laporan serta dokumen-dokumen
lain yang berkaitan dengan penulisan sehingga sangat penting dalam penelitian kualitatif sebagai sumber data.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman wawancara dan hasil foto dari aktivitas mahasiswa untuk mengukur seberapa jauh Relevansi Visi
Misi FKIP UNS dengan Kepribadian Mahasiswa.