7
2.2. Kontruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan
Konstruksi dari motor induksi tiga fasa rotor belitan dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Kontruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan
[5]
. Pada Motor induksi tiga fasa rotor belitan, terdapat bagian yang memiliki
peran penting dalam cara kerja motor induksi. Kedua bagian tersebut adalah stator dan rotor. Berikut sedikit penjelasan mengenai stator dan rotor.
a. Stator
Stator merupakan bagian yang diam dari sutau motor induksi, dan merupakan input dari motor induksi karena pada motor, bagian inilah yang dihubungkan ke
sumber tegangan AC. Pada bagian stator terdapat beberapa slot yang merupakan tempat kawat konduktor dari tiga kumparan tiga fasa yang disebut kumparan
stator, yang masing-masing kumparan akan mendapat suplai arus tiga fasa [6]. Saat kumparan stator mendapat suplai tiga fasa, maka akan timbul fluksi magnet
pada kumparan tersebut. Yang mengakibatkan rotor berputar karena ada induksi magnet. Tiap kumparan pada motor induksi tiga fasa tersebar dalam jalur-jalur
Universitas Sumatera Utara
8 yang disebut belitan fasa, belitan tersebut terpisah secara listrik sebesar 120ยบ.
Kawat kumparan yang digunakan terbuat dari tembaga yang dilapis dengan isolasi
tipis. Kemudian tumpukan inti dan dan belitan stator dalam cangkang silindris.
Gambar 2.2. Komponen Stator Motor Induksi Tiga fasa a Lempengan inti, b Tumpukan inti dengan kertas isolasi padabeberapa
alurnya, c Tumpukan inti dan kumparan dalam cangkang stator.
b. Rotor
Rotor merupakan bagian yang bergerak atau berputar pada motor induksi. Rotor belitan terdiri dari kumparan-kumparan lilitan kumparan tembaga. Terminal
lilitan rotor dihubungkan dengan cincin slip yang terisolasi dan dipasang pada poros rotor. Rotor tidak dihubungkan secara listrik ke pencatu tetapi mempunyai
arus yang dinduksikan ke dalamnya oleh kerja transformator dari stator [7]. Konstruksi rotor belitan ditunjukan pada Gambar 2.3. Pada rotor belitan, cincin
slip terhubung ke sebuah tahanan luar rheostat yang dapat mengurangi arus start pengasutan. Selama pengasutan, penambahan tahanan eksternal pada rangkaian
rotor belitan menghasilkan torsi pengasatun yang lebih besar dengan arus pengasutan yang lebih kecil dibandingkan dengan rotor sangkar.
Universitas Sumatera Utara
9 Gambar 2.3 Konstruksi Rotor Belitan
[2]
.
2.3 Prinsip Kerja Medan Putar [2]