6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Pada umumnya motor induksi tiga fasa merupakan motor bolak-balik yang paling luas digunakan dan berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanis berupa tenaga putar. Dari konstruksinya, motor ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang diam dan bergerak. Bagian yang diam disebut juga stator,
terdiri dari inti-inti besi yang dipisah oleh celah udara dan membentuk rangkaian magnetik yang menghasilkan fluksi magnet putar, akibat kumparan stator
dihubungkan ke sumber tegangan tiga fasa, sedangkan bagian bergerak yang disebut juga rotor, terdiri dari pada kondukor yang dialiri arus, sehingga pada
konduktor ini berinteraksi dengan fluksi yang dihasilkan stator yang akan menyebabkan timbulnya gaya. Setiap bagian stator dan rotor masing-masing
memiliki terminal masukan. Inputan dari motor induksi ini sendiri adalah tegangan AC yang dihubungkan lewat terminal stator.
Ada dua tipe motor induksi berdasarkan jenis rotornya, yaitu motor induksi tipe rotor sangkar dan tipe rotor belitan. Rotor belitan terdiri atas beberapa lilitan
kumparan yang terbuat dari tembaga. Pemilihan pemakaian motor sendiri, ditentukan dari daya mekanis yang dihasilkan oleh motor. Prinsip kerja dari motor
ini bersifat induksi, yang mana arus pada rotor tidak didapatkan dari sumber tertentu, melainkan arus yang terinduksi akibat adanya perbedaan relatif antara
putaran rotor dan medan putar yang dihasilkan stator [2].
Universitas Sumatera Utara
7
2.2. Kontruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan
Konstruksi dari motor induksi tiga fasa rotor belitan dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Kontruksi Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Belitan
[5]
. Pada Motor induksi tiga fasa rotor belitan, terdapat bagian yang memiliki
peran penting dalam cara kerja motor induksi. Kedua bagian tersebut adalah stator dan rotor. Berikut sedikit penjelasan mengenai stator dan rotor.
a. Stator