2. Perusahaan dapat berupaya untuk merubah pandangan stakeholders tanpa mengganti perilaku perusahaan.
3. Perusahaan dapat berupaya untuk memanipulasi persepsi stakeholders dengan cara membelokkan perhatian stakeholders dari isu yang menjadi
perhatian kepada isu lain yang berkaitan dan menarik. 4. Perusahaan dapat berupaya untuk mengganti dan mempengaruhi harapan
pihak eksternal tentang kinerja perusahaan. Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan
kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Perusahaan menggunakan laporan tahunan mereka untuk menggambarkan kesan tanggung jawab
lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai
perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
2.2 Sustainability Report
2.2.1 Definisi Sustainability Report
Sustainability Report dapat didefinisikan sebagai laporan yang tidak hanya memuat informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non
keuangan yang terdiri dari informasi aktivitas sosial dan lingkungan yang memungkinkan perusahaan bisa bertumbuh secara berkesinambungan
sustainable performance Elkington, 1997. Global Reporting Initiative GRI merupakan salah satu organisasi internasional yang berpusat di
Universitas Sumatera Utara
Amsterdam, Belanda. Aktivitas utamanya difokuskan kepada pencapaian tranparansi dan pelaporan suatu perusahaan, melalui pengembangan stándar
dan pedoman pengungkapan sustainability. Menurut Global Reporting Initiative mendefinisikan sustainability report sebagai praktik dalam
mengukur dan mengungkapkan aktivitas perusahaan, sebagai tanggung jawab kepada seluruh stakeholders mengenai kinerja organisasi dalam mewujudkan
tujuan pembangunan berkelanjutan. Sustainability report akan menjadi salah satu media untuk mendeskripsikan pelaporan ekonomi, lingkungan dan
dampak sosial seperti halnya konsep triple bottom line, pelaporan CSR, dsb. Konsep Sustainability Report merupakan turunan dari konsep Triple-
Bottom Line yang diperkenalkan oleh John Elkington 1998. John Elkington menjelaskan konsep Triple-Bottom Line sebagai :
“the three lines of the triple-bottom line represent society, the economy, and the environment. Society depend on the global ecosystem, whose health
represents the ultimate bottom line. The three lines are not stable; they are in constant flux, due to social political, economic, and environmental pressures,
cycle and conflicts”
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Triple-Bottom Line
Makna lain dari keberlanjutan seperti yang dikemukakan Whitehead 2006 adalah sebagai hasil masyarakat yang memungkinkan generasi
mendatang setidaknya tetap memiliki kekayaan alam yang sama dengan generasi yang ada pada saat ini. Whitehead 2006 menjelaskan bahwa
keberlanjutan tidak berarti kemudian memerlukan penghematan sumber daya yang sedemikian khusus, melainkan hanya memastikan kecukupan sumber
daya kombinasi dari sumber daya manusia, fisik dan alam untuk generasi mendatang, sehingga membuat standar hidup mereka setidaknya sama
baiknya dengan generasi saat ini. Laporan berkelanjutan Sustainability Report merupakan jenis
laporan yang saat ini tidak lagi bersifat sukarela voluntary. Laporan ini diungkapkan sebagai pelengkap laporan keuangan Financial Statement,
namun dalam penyampaiannya laporan ini terpisah dari laporan keuangan perusahaan. Hal ini diperkuat oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No.1 paragraf ke sembilan, yaitu “Perusahaan dapat pula menyajikan
Universitas Sumatera Utara
laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah value added statement, khususnya bagi industri dimana faktor
– faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang
peranan penting”. Implementasi pelaporan berkelanjutan di Indonesia
didukung oleh sejumlah aturan seperti UU No.231997 tentang manajemen lingkungan dan aturan yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia mengenai
prosedur dan persyaratan listing dan juga standar laporan keuangan PSAK. Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Pengungkapan sustainability report dalam aturan yang telah ditetapkan berupa
laporan yang
berdiri sendiri,
meskipun masih
banyak pengimplementasian sustainability report yang diungkapkan bersamaan
dengan laporan tahunan suatu perusahaan Gunawan, 2010. Laporan berkelanjutan Sustainability Report telah memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan maupun bagi stakeholder perusahaan itu sendiri. Menurut World Business Council for Sustainable Development
WBCSD, laporan berkelanjutan Sustainability Report memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sustainability Report memberikan informasi kepada stakeholder pemegang saham, anggota komunitas lokal dan pemerintah dan
meningkatkan prospek perusahaan, serta membantu mewujudkan transparansi.
Universitas Sumatera Utara
2. Sustainability Report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan brand value, market
share, dan loyalitas konsumen jangka panjang. 3. Sustainability Report dapat menjadi cerminan bagaimana perusahaan
mengelola risikonya. 4. Sustainability Report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership
thinking dan performance yang didukung dengan semangat kompetisi. 5. Sustainability Report dapat mengembangkan dan memfasilitasi
pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik dalam mengelola dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial.
6. Sustainability Report cenderung mencerminkan secara langsung kemampuan dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi keinginan
pemegang saham untuk jangka panjang. 7. Sustainability Report membantu membangun ketertarikan para pemegang
saham dengan visi jangka panjang dan membantu mendemonstrasikan bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial
dan lingkungan.
Sebagian besar bentuk pengungkapan Sustainability Report perusahaan diungkapkan melalui website perusahaan, dengan media ini
stakeholder dapat
mengakses dan
mengetahui bagaimana bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan oleh perusahaan. Sustainability Report
Universitas Sumatera Utara
dapat didesain oleh manajemen sebagai cerita retoris untuk membentuk image pencitraan bagi pemakainya melalui pemakaian narrative text
Nugroho, 2007.
2.2.2 Prinsip Pengungkapan Sustainability Report
Pengungkapan Sustainability Report yang sesuai dengan GRI Global Reporting Index harus memenuhi beberapa prinsip. Prinsip
– prinsip tersebut tercantum dalam GRI-G4 Guidelines, yaitu
1. Keseimbangan : Laporan harus mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif dari kinerja organisasi untuk memungkinkan dilakukannya
asesmen yang beralasan atas kinerja organisasi secara keseluruhan. 2. Komparabilitas : Organisasi harus memilih, mengumpulkan, dan
melaporkan informasi secara konsisten. Informasi yang dilaporkan harus disajikan dengan cara yang memungkinkan para pemangku kepentingan
menganalisis perubahan kinerja organisasi dari waktu ke waktu, dan yang dapat mendukung analisis relatif terhadap organisasi lain.
3. Akurat : Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi para pemangku kepentingan untuk dapat menilai kinerja organisasi.
4. Ketepatan Waktu : Organisasi harus membuat laporan dengan jadwal yang teratur sehingga informasi tersedia tepat waktu bagi para pemangku
kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
5. Kejelasan : Organisasi harus membuat informasi tersedia dengan cara yang dapat dimengerti dan dapat diakses oleh pemangku kepentingan
yang menggunakan laporan. 6. Keandalan : Organisasi harus mengumpulkan, mencatat, menyusun,
menganalisis, dan mengungkapkan informasi serta proses yang digunakan untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan
kualitas serta materialitas informasi.
2.3 Kinerja Perusahaan