Bab 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum
Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dengan time series selama 3 tahun
pengamatan pada periode 2012 – 2014. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilih
dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria – kriteria yang
telah ditentukan. Objek penelitian dipilih bagi Perusahaan di Bursa Efek Indonesia secara terus
– menerus listing pada tahun 2012 sampai tahun 2014, perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dan laporan keberlanjutan untuk periode
yang berakhir 31 Desember selama tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2012, 2013, dan 2014. Perusahaan yang laporan keuangannya memiliki kelengkapan data yang
diperlukan berdasarkan variabel penelitian yakni kinerja perusahaan sebagai variabel terikat dan pengungkapan sustainability report serta aspek
– aspek kinerjanya sebagai variabel bebas. Data variabel secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran
6. Berikut ini adalah nama-nama perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahaan
1 ANTM Aneka Tambang Persero Tbk
2 AALI
Astra Agro Lestari Tbk 3
ASII Astra International Tbk
4 TAXI
Express Transindo Utama Tbk 5
SMCB Holcim Indonesia Tbk
6 INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk 7
JSMR Jasa Marga Persero Tbk
8 SMGR
Semen Indonesia Persero Tbk 9
PTBA Tambang
Batubara Bukit
Asem Persero Tbk
10 TLKM Telekomunikasi Indonesia
11 TINS Timah Persero Tbk
12 INCO Vale Indonesia Tbk
13 WIKA Wijaya Karya
Sumber: Data yang diolah penulis
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan data masing –
masing variabel pada tahun 2012 – 2014 yang telah diolah dilihat dari nilai
minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi dari masing
– masing variabel.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum
Mean Std. Deviation
ROA 39
-.0352 .2330
.099279 .0653630 SRDI
39 .1538
1.0000 .642041 .2789051
EcDI 39
.1111 1.0000
.740754 .2409299 EnDI
39 .0294
1.0000 .640326 .3304538
SoDI 39
.0833 1.0000
.624264 .2932594 Valid
N listwise
39
Sumber : Output data yang diolah penulis dengan SPSS 20
Pada tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 39 sampel yang diteliti selama
periode 2012 – 2014. Berikut ini adalah perincian data deskriptif yang telah
diolah : 1. Variabel ROA mempunyai nilai minimum sebesar -0,0352 terdapat pada
perusahaan Aneka Tambang Persero Tbk tahun 2014 dan nilai maksimum sebesar 0,2330 terdapat pada Indocement Tunggal Prakasa
Tbk tahun 2012. Nilai rata-rata mean sebesar 0,099279 dan nilai standar deviasi sebesar 0,0653630.
Universitas Sumatera Utara
2. Variabel SRDI memiliki nilai minimum sebesar 0,1538 terdapat pada perusahaan Tambang Batubara Bukit Asem Persero Tbk tahun 2014,
nilai maksimum sebesar 1 terdapat pada perusahaan Aneka Tambang Persero Tbk, Timah Persero Tbk tahun 2012 dan perusahaan
Indocement Tunggal Prakasa Tbk tahun 2012 dan 2013, nilai rata-rata mean sebesar 0,642041 , dan standar deviasi sebesar 0,2789051.
3. Variabel EcDI memiliki nilai minimum sebesar 0,1111 terdapat pada perusahaan Express Transindo Utama Tbk tahun 2014, nilai maksimum
sebesar 1 terdapat pada perusahaan Aneka Tambang Persero Tbk, Astra Agro Lestari Tbk, Jasa Marga Persero Tbk, Semen Indonesia Persero
Tbk, Tambang Batubara Bukit Asem Persero Tbk tahun 2012 dan perusahaan Indocement Tunggal Prakasa Tbk dan Timah Persero Tbk
tahun 2012 dan 2013, nilai rata-rata mean sebesar 0,740754, dan standar deviasi sebesar 0,2409299.
4. Variabel EnDI memiliki nilai minimum sebesar 0,0294 terdapat pada perusahaan Astra International Tbk tahun 2014, nilai maksimum sebesar
1 terdapat pada perusahaan Aneka Tambang Persero Tbk, Jasa Marga Persero Tbk, Semen Indonesia Persero Tbk, Tambang Batubara Bukit
Asem Persero Tbk tahun 2012 dan perusahaan Indocement Tunggal Prakasa Tbk dan Timah Persero Tbk tahun 2012 dan 2013, nilai rata-
rata mean sebesar 0,640326, dan standar deviasi sebesar 0,3304538.
Universitas Sumatera Utara
5. Variabel SoDI memiliki nilai minimum sebesar 0,0833 terdapat pada perusahaan Tambang Batubara Bukit Asem Persero Tbk tahun 2014,
nilai maksimum sebesar 1 terdapat pada perusahaan Aneka Tambang Persero Tbk, Semen Indonesia Persero Tbk, Tambang Batubara Bukit
Asem Persero Tbk, Timah Persero Tbk, Wijaya Karya tahun 2012 dan perusahaan Indocement Tunggal Prakasa Tbk tahun 2012 dan 2013, nilai
rata-rata mean sebesar 0,624264, dan standar deviasi sebesar 0,2932594.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis regresi berganda. Sebelum melakukan uji hipotesis, maka peneliti akan melakukan uji asumsi
klasik terlebih dahulu. Uji asumsi klasik dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang BLUE Best, Linear, Unbias, Estimator dengan
mengetahui apakah data yang digunakan telah normal dan bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
4.2.2.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan
dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Cara mendeteksi normalitas dilakukan dengan cara analisis grafik dan uji
statistik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
Universitas Sumatera Utara
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Gambar 4.1 Grafik Histogram Data Asli
Sumber: Output data yang diolah penulis dengan SPSS 20
Dari tampilan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa grafik histogram berada dalam pola distribusi normal karena
berbentuk simetris tidak miring ke kiri maupun ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
Namun dengan hanya melihat grafik histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel
yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat Normal Probability Plot dapat dillihat pada gambar
4.2 berikut:
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot
Sumber : Output data yang diolah penulis dengan SPSS 20
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tampilan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa pola grafik normal plot menunjukkan hasil yang normal. Titik-
titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal tersebut.
Pengujian normalitas data secara analisis statistik dapat pula dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov
– Smirnov. Data yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas
0,05 Ghozali, 2011. Hasil pengujian normalitas pada pengujian terhadap 39 data terlihat dalam tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test
ROA SRDI
EcDI EnDI
SoDI N
39 39
39 39
39 Normal
Parameters
a,b
Mean 0.099279 0.64204 0.740754
0.64033 0.62426 Std.
Deviation 0.065363 0.27891 0.2409299 0.33045 0.29326
Most Extreme
Differences Absolute
0.139 0.13
0.176 0.138
0.152 Positive
0.139 0.1
0.141 0.138
0.15 Negative
-0.078 -0.13
-0.176 -0.134
-0.152 Kolmogorov-Smirnov Z
0.867 0.812
1.102 0.863
0.95 Asymp. Sig. 2-tailed
0.44 0.526
0.176 0.446
0.328 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber : Output data yang diolah penulis dengan SPSS 20
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pada tabel di atas, data terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,328 dari 0,05
menyatakan bahwa distribusi data memenuhi asumsi normalitas sehingga dapat dilakukan analisis regresi berganda.
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolineritas dilakukan dalam rangka menguji apakah dalam model ganda ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas. Untuk mengetahui terjadi multikolineritas diantara variabel bebas dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat atau
menguji nilai VIF Variance Inflation Factor atau nilai Tol Tolerance.
Kriteria pengujian untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolineritas sebagai berikut.
“Jika nilai Tol 0,1 atau nilai VIF 10, maka terjadi multikolineritas begitu sebaliknya”. Hasil uji
mutikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
EcDI 0.589
1.697 EnDI
0.317 3.15
SoDI 0.362
2.766 Dependent Variable : ROA
Sumber : Output data yang diolah penulis dengan SPSS 20
Dari tabel 4.4 diatas diketahui masing-masing nilai VIF sebagai berikut: a. Nilai VIF untuk variabel EcDI adalah 1,697 10 dan nilai tolerance
variabel EcDI adalah 0,589 0,10 maka variabel EcDI dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
b. Nilai VIF untuk variabel EnDI adalah 3,150 10 dan nilai tolerance variabel EnDI adalah 0,317 0,10 maka variabel EnDI dapat
dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. c. Nilai VIF untuk variabel SoDI adalah 2.766 10 dan nilai tolerance
variabel SoDI adalah 0,362 0,10 maka variabel SoDI dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot, dengan dasar analisis Ghozali, 2011
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit,
maka mengindikasikan
telah terjadi
heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik
scatterplot di tunjukkan pada gambar 4.5 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5 Grafik Scatterplot
Sumber :
Output
data y
ang diolah penulis dengan
SPSS 20
Pada grafik scatterplot di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada
sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas
pada model transformasi regresi yang digunakan.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya
Universitas Sumatera Utara
Ghozali, 2011. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga
model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam suatu
model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai uji Durbin- Watson Uji DW dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 4.5 Nilai Durbin Watson
Sumber: Imam Ghozali, 2011 Hasil uji autokorelasi dengan Durbin-Watson dapat dilihat
pada tabel 4.6 berikut ini : Hipotesis Nol
Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0 d dl Tidak ada autokorelasi poitif
No decision dl d du
Tidak ada korelasi negatif Tolak
4 - dl d 4 Tidak ada korelasi negatif
No Decision 4 - du d 4
– dl Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ditolak du d 4
– du atau negatif
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std.
Error of
the Estimate
Durbin- Watson
1 .323
a
0.104 0.027
0.0644655 1.774
a. Predictors: Constant, SoDI, EcDI, EnDI b. Dependent Variable: ROA
Sumber :
Output
data y
ang diolah penulis dengan
SPSS 20
Tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai Durbin Watson sebesar 1,774, nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai
tabel signifikansi 5, jumlah sampel 39 n dan jumlah variabel independen 4 K=4 Cari pada tabel durbin watson maka diperoleh
nilai dl 1,2734 dan nilai du 1,7215. Oleh karena nilai DW hitung sebesar 1,774 lebih besar dari batas atas du yakni 1,7215 dan kurang
dari 4-du 4-1,7215 = 2,2785 atau jika sesuaikan dengan tabel durbin watson
maka akan
terlihat sebagai
berikut :
du 1,7215
d 1,774
4-du 2,2785
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif, sehingga keputusannya tidak ditolak yang berarti pengujian
dapat dilanjutkan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Uji Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi
persyaratan BLUE Best, Linear, Unbiased, Estimator, data yang digunakan telah normal dan bebas dari gejala multikolinearitas,
heteroskedastisitas, autokorelasi dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi linear
berganda. Hasil regresi linear berganda pengaruh pengungkapan sustainability report SRDI, pengaruh pengungkapan aspek kinerja
ekonomi EcDI, aspek kinerja lingkungan EnDI dan aspek kinerja sosial SoDI dalam sustainability report yang diperoleh melalui pengolahan data
dengan menggunakan software SPSS 20 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficient
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta
1 Constant 0.035
0.034 1.023
0.313 EcDI
0.081 0.057
0.298 1.431
0.161 EnDI
0.01 0.056
0.052 0.184
0.855 SoDI
-0.004 0.059
-0.019 -0.07
0.945 a. Dependent Variable: ROA
Sumber :
Output
data y
ang diolah penulis dengan
SPSS 20
Universitas Sumatera Utara
Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B, baris pertama
menunjukkan konstanta a dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Berdasarkan tabel 4.7 di atas maka model regresi yang
dapat disusun adalah sebagai berikut: Y = 0,035 + 0,081 X
1
+ 0,010 X
2
– 0,004 X
3
Dimana: Y : Kinerja Perusahaan KP
X
1
: Economic Performance Disclosure Index EcDI X
2
: Environmental Performance Disclosure Index EnDI X
3
: Sosial Performance Disclosure Index SoDI
Dari persamaan regresi tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut: 1.
Konstanta α sebesar 0,035 ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel EcDI, EnDI, dan SoDI maka kinerja perusahaan yang terbentuk
adalah sebesar 0,035. 2. Koefisien regresi EcDI sebesar 0,081, artinya apabila terjadi penambahan
variabel EcDI sebesar 1 akan menaikkan KP sebesar 0,081. 3. Koefisien regresi EnDI sebesar 0,010, artinya apabila terjadi penambahan
variabel EnDI sebesar 1 akan menaikkan KP sebesar 0,010.
Universitas Sumatera Utara
4. Koefisien regresi SoDI sebesar 0,004 , artinya apabila terjadi penambahan variabel SoDI sebesar 1 akan menurunkan KP sebesar 0,004.
4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Uji R
2
Koefisien Determinasi
Nilai R
2
digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Nilai R
2
terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ R
2
≤ 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel
– variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R
2
yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011. Besarnya nilai koefisien determinasi dapat
dijelaskan pada tabel 4.8 sebagai berikut :
Tabel 4.8 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
b
a. Predictors: Constant, SoDI, EcDI, EnDI b. Dependent Variable: ROA