Jenis Data Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis

44 Semen Padang √ × - - × 45 Star Energy Geothermal Wayang Windu Limited √ × - - × 46 Tambang Batubara Bukit Asem Persero Tbk √ √ √ √ 9 47 Telekomunikasi Indonesia √ √ √ √ 10 48 Telekomunikasi Seluler √ × - - × 49 Telkomsel √ × - - × 50 Timah Persero Tbk √ √ √ √ 11 51 Tirta Investama √ × - - × 52 Unilever Indonesia Tbk √ √ √ × × 53 United Tractors Tbk, PT √ √ √ × × 54 Vale Indonesia Tbk √ √ √ √ 12 55 Wijaya Karya √ √ √ √ 13 Jumlah Perusahaan yang dijadikan Sampel 13 Sumber: Data yang diolah penulis

3.5 Jenis Data

Berdasarkan tipe penelitiannya, maka penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Sedangkan berdasarkan sumbernya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data laporan tahunan Annual Report perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012 – 2014 dan Sustainability Report pada periode 2012 - 2014. Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Arikunto 2002, metode dokumentasi adalah penggunaan data atau subjek, objek, atau dokumen yang sudah ada. Pengumpulan data berupa laporan tahunan Annual Report dan laporan keberlanjutan Sustainability Report diperoleh dari website PT. Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan website resmi masing – masing perusahaan.

3.7 Teknik Analisis

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan teknik deskriptif yang memberikan informasi mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud menguji hipotesis. Analisis ini hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan atau karakteristik data yang bersangkutan. Pengukuran yang digunakan statistik despkriptif ini meliputi jumlah sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata – rata mean, dan standar deviasi Ghozali, 2011.

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan software SPSS Versi 20. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, maka harus terlebih dahulu Universitas Sumatera Utara dilakukan uji asumsi klasik agar data yang dihasilkan bersifat BLUE Best, Linear, Unbiased, Estimator yang berarti di dalam model regresi tidak terdapat multikolinearitas, heterokedastisitas, autokolerasi serta memastikan bahwa data yang dihasilkan terdistribusi normal.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi Ashari dan Purbayu, 2005. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2011 Pengujian normalitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan keduanya. Dalam analisis grafik, ada dua metode yang dapat digunakan yakni melihat pada grafik histogram dan gfafik normal probability plot. Dalam grafik histogram, jika data menyebar mengikuti arah grafik histogramnya dan tidak miring ke kiri maupun ke kanan, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika grafik histogramnya miring ke kiri maupun ke kanan, maka dapat Universitas Sumatera Utara diasumsikan bahwa nilai residual tidak terdistribusi secara normal. Sedangkan dalam grafik normal probability plot, distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Ghozali 2011 Selanjutnya uji normalitas juga dilakukan dengan uji statistik karena uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati – hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Uji normalitas secara statistik dilakukan dengan uji kolmogorov –smirnov. Dalam uji statistik kolmogorov-smirnov, data yang mempunyai asymp. Sig 2-tailed di bawah tingkat signifikan sebesar 0,05 maka diartikan bahwa data tersebut memiliki distribusi tidak normal dan sebaliknya Ghozali, 2011.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 Variance Inflation Factor VIF Ghozali, 2011. Universitas Sumatera Utara Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF=1tolerance. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2011.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan dengan pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistitas dalam suatu penelitian adalah dengan menggunakan uji grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Namun jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah Universitas Sumatera Utara angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2011. Untuk lebih jelasnya, Purbayu dan Ashari mengungkapkan bahwa uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode sesudahnya Purbayu dan Ashari, 2005. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin- Watson DW test. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen Ghozali, 2011. Uji ini menghasilkan nilai DW hitung d dan nilai DW table dL dan du. Aturan pengujiannya adalah : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Nilai Durbin-Watson

3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda, dimana regresi tersebut digunakan untuk menganalisis bagaimana pengaruh pengungkapan Sustainability Report terhadap kinerja perusahaan. Maka, model analisis dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : I. KP = α + β1EcDI + β2EnDI + β3SoDI Keterangan : KP : Kinerja Perusahaan α : Konstanta β : Koefisien Regresi EcDI : Economic Performance Disclosure Index EnDI : Environmental Performance Disclosure Index SoDI : Sosial Performance Disclosure Index Universitas Sumatera Utara 3.7.4 Uji Hipotesis 3.7.4.1 Uji R 2 Koefisien Determinasi Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Nilai R 2 terletak antara 0 sampai dengan 1 0 ≤ R 2 ≤ 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel – variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R 2 yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2011. R 2 mengandung kelemahan mendasar yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Besarnya nilai adjusted R 2 menunjukkan variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen, sedangkan sisanya 1 - Nilai adjusted R 2 menjelaskan variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi Ghozali, 2011. Universitas Sumatera Utara

3.7.4.2 Uji F Uji Signifikansi Simultan

Uji statistik F merupakan uji model yang menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2011. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel berarti terdapat hubungan yang simultan dan signifikan antara semua variabel independen dengan variabel dependen, berlaku juga sebaliknya. Selain itu pengujian dapat juga menggunakan significance level 0,05 α = 5. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi F 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara simultan variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi F ≤ 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara simultan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

3.7.4.3 Uji – t Uji Regresi Parsial

Pengujian ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali 2011. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai statistic t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka hipotesis alternative yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen layak untuk diterima. Selain itu pengujian juga dapat dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α = 5. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika nilai signifikansi t 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikansi t ≤ 0,05 maka hipotesis diterima koefisien regresi signifikan. Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

Bab 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance Dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report: Studi Empiris Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 16 114

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013.

0 3 17

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2012.

0 2 30

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014

0 0 11

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014

0 0 1

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014

0 0 13

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014

0 1 23

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014

0 0 5

Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014

0 0 51

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016. - Unika Repository

0 0 15