pembelajaran sosial yakni seseorang dapat belajar lewat pengamatan dan pengalaman langsung.
Apabila wajib pajak berada di lingkungan masyarakat yang memberikan contoh tentang pentingnya memenuhi
kewajiban perpajakannya maka wajib pajak tersebut juga akan tergerak untuk membayar pajak. Sehingga
lingkungan dalam penelitian ini dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Jotopurnomo dan Mangoting,
2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Jotopurnomo dan Mangoting 2013, Santi dan Zulaikha 2011, menunjukkan bahwa lingkungan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak.
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Kesadaran perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak. 2. Sikap Rasional berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
dalam meningkatkan penerimaan pajak. 3. Sunset Policy berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
meningkatkan penerimaan pajak. 4. Sanksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
dalam meningkatkan penerimaan pajak. 5. Pelayanan Fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak. 6. Lingkungan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
meningkatkan penerimaan pajak. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Wajib Pajak
menganggap sikap dan lingkungan dapat mempengaruhi untuk berperilaku patuh terhadap kewajiban perpajakannya. Sedangkan
kesadaran perpajakan, sanksi, pelayanan fiskus tidak mempengaruhi untuk berperilaku patuh terhadap kewajiban perpajakannya dan sunset
poliy berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak.
B. Saran
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah responden dan memperluas wilayah dalam pendistribusian kuesioner, sehingga
hasilnya dapat lebih digeneralisir. 2. Menambah variabel independen lainnya yang dapat mempengaruhi
kepatuhan Wajib Pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak. 3. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan wawancara dan kuesioner,
sehingga dengan wawancara dapat mengetahui respon secara langsung dari responden dan diharapkan dapat diketahui kejujuran responden
dalam menjawab.
C. Keterbatasan
Beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Penelitian ini hanya dilakukan di wilayah Yogyakarta, khususnya Wajib Pajak yang berada di KPP Pratama Sleman dan KPP Pratama Wates.
2.
Jumlah sampel dalam penelitian ini hanya sebanyak 100 responden.
3.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan 6 variabel independen, yaitu kesadaran perpajakan, sikap
rasional, sunset policy, sanksi, pelayanan fiskus, dan lingkungan. Sedangkan masih ada variabel lain yang dapat menjadi pengaruh
terhadap ketidaketisan penggelapan pajak.
4.
Pengukuran instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, sehingga ada kemungkinan responden menjawab kuesioner secara tidak
jujur.