Uji Nilai t Hasil Penelitian Uji Hipotesis

3 Hasil Uji Hipotesis 3 Pengaruh Sunset Policy dalam meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Hasil uji hipotesis 3 diperoleh koefisien regresi -0,212 dan nilai sig. 0,037 α 0,05. Arah koefisien regresi tidak sama dengan hipotesis, yakni sunset policy berpengaruh negatif terhadap kepatuhan wajib pajak. Maka dapat disimpulkan hipotesis ketiga ditolak. 4 Hasil Uji Hipotesis 4 Pengaruh Sanksi dalam meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Hasil uji hipotesis 4 diperoleh koefisien regresi 0,019 dan nilai sig. 0,849 α 0,05. Hal ini berarti sanksi tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Maka dapat disimpulkan hipotesis keempat ditolak. 5 Hasil Uji Hipotesis 5 Pengaruh Pelayanan Fiskus dalam meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Hasil uji hipotesis 5 diperoleh koefisien regresi 0,114 dan nilai sig. 0,249 α 0,05. Hal ini berarti pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Maka dapat disimpulkan hipotesis kelima ditolak. 6 Hasil Uji Hipotesis 6 Pengaruh Lingkungan dalam meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Hasil uji hipotesis 6 diperoleh koefisien regresi 0,944 dan nilai sig. 0,000 α 0,05. Hal ini berarti lingkungan berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Maka dapat disimpulkan hipotesis keenam diterima. Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Hipotesis Penelitian Hipotesis Hasil � Kesadaran Perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak Ditolak � Sikap Rasional berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak Diterima � Sunset Policy berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak Ditolak � Sanksi berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak Ditolak � Pelayanan Fiskus berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak Ditolak � Lingkungan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak Diterima Sumber: Data Primer yang diolah, 2016.

F. Pembahasan

1. Hasil Uji Hipotesis 1 Kesadaran Perpajakan Tidak Berpengaruh

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini yaitu kesadaran perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Menurut Kusuma dan Rizkiana 2012, kesadaran merupakan unsur di dalam diri manusia untuk memahami realita disekitar dan bagaimana cara untuk bertindak atau menyikapi terhadap realita yang ada. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis pertama H 1 ditolak. Hal ini berkaitan dengan behavioral beliefs dalam theory of planned behavior tentang keyakinan individu atas hasil dari suatu perilaku. Apabila wajib pajak tidak memiliki keyakinan bahwa pajak yang disetornya akan dimanfaatkan untuk kepentingan publik maka wajib pajak tidak memiliki kesadaran untuk membayar pajak. Sehingga kesadaran perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rohmawati dkk 2013, yang mengungkapkan bahwa kesadaran perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan yang diduga karena pada umumnya wajib pajak masih sinis terhadap keberadaan pajak. Wajib pajak menganggap pajak sebagai sesuatu yang memberatkan mereka yang disebabkan karena kebutuhan hidup yang tinggi. Tingginya biaya untuk kebutuhan hidup akan mengurangi kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santi dan Zulaikha 2011 dan Kusuma dan Rizkiana 2012 yang menyatakan bahwa kesadaran perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Apabila pemerintah dapat memberi kesan bahwa membayar pajak tidak memberatkan dan pajak yang mereka setor tersebut akan digunakan untuk pengeluaran umum, maka wajib pajak akan sadar bahwa membayar pajak itu perlu dan akan lebih banyak lagi orang yang akan taat membayar pajak, yang dalam hal ini akan meningkatkan kepatuhan Nugroho dkk, 2016

2. Hasil Uji Hipotesis 2 Sikap Rasional Berpengaruh Positif Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sikap rasional berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sikap rasional dalam perpajakan adalah pertimbangan wajib pajak atas untung dan ruginya dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, yang dapat ditunjukan melalui pertimbangan terhadap keuangan jika tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dan konsekuensi yang akan didapatkan apabila membayar pajak dan tidak membayar pajak Siat dan Toly, 2013. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis kedua H 2 diterima. Hal ini berkaitan dengan behavioral beliefs dalam theory of planned behavior yakni keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku . Apabila wajib yakin jika mereka tidak membayar pajak akan mendapatkan kerugian seperti kerugian meterial berupa sanksi administrasi maka wajib pajak tentu akan patuh membayar pajak karena pertimbangan tersebut sehingga wajib pajak akan terus memenuhi kewajiban perpajakannya yang. Maka sikap rasional berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santi dan Zulaikha 2011, Ernawati dan Purnomosidhi 2010, Siat dan Toly 2013, Prabawa dan Noviari 2013 menunjukkan bahwa sikap rasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan membayar pajak.

3. Hasil Uji Hipotesis 3 Sunset Policy Berpengaruh Negatif Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sunset policy berpengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sunset Policy adalah fasilitas penghapusan sanksi administrasi pajak berupa bunga Ngadiman dan Huslin, 2015. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis ketiga H 3 ditolak. Hal ini disebabkan kebijakan sunset policy belum direspon oleh Wajib Pajak sebagai kebijakan yang menguntungkan sehingga belum bisa merangsang niat kepatuhan pajak Ernawati dan Purnomosidhi, 2010. Kurangnya respon dari wajib pajak dapat

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, KESADARAN WAJIB PAJAK SERTA PELAYANAN PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Pada Pegawai Negeri di Lingkup Universitas Jember)

2 34 20

PENGARUH SIKAP WAJIB PAJAK ATAS PELAKSANAAN SANKSI ADMINISTRASI, PELAYANAN FISKUS DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas di Bandar Lampung)

1 41 71

PENGARUH LINGKUNGAN DAN INDIVIDU WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

2 10 12

PENGARUH ADMINISTRASI PERPAJAKAN, KUALITAS LAYANAN FISKUS, TERHADAP PERILAKU WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada wajib pajak Badan di kantor pelayanan pajak Malang Selatan)

2 11 16

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG

0 3 14

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

3 58 12

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENGETAHUAN AKAN PERATURAN PERPAJAKAN, PERSEPSI ATAS EFEKTIVITAS SISTEM PERPAJAKAN, SANKSI PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi

0 1 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPATUHAN PAJAK (Studi Empiris Terhadap Pengusaha Kena Pajak di Wilayah KPP Pratama Kudus)

0 1 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI ETIKA ATAS PENGGELAPAN PAJAK (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang)

1 1 18

PENGARUH SOSIALISASI, SANKSI PERPAJAKAN, BIAYA KEPATUHAN, PENERAPAN E-FILLING DAN TAX AMNESTY TERHADAP KEPATUHAN PAJAK (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kudus dan Pati)

1 1 19