1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah
Setruktur informasi jalan terkelompok dalam 2 dua bagian yakni jalan kelas nasional dan jalan kelas propinsi . Kedua kelompok tersebut terbagi dalam
ruas jalan-ruas jalan dan pada ruas jalan terbagi dalam sub-sub ruas jalan dimana sub ruas tersebut merupakan bagian terkecil yang didalamnya terkandung
informasi mengenai keadaan jalan. Sebagai informasi, di Propinsi Jawa Timur terdapat 515 ruas jalan dengan
panjang 3268.77 Km dengan rincian : 1.
Banyak ruas jalan pada jalan kelas nasional adalah 333 ruas dengan panjang 1879,92 Km.
2. Banyaknya ruas jalan kelas propinsi adalah 182 ruas dengan panjang 1388,85
Km. Propinsi Jawa Timur terbagi dalam 12 wilayah yang biasa disebut oleh
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur dengan sebutan BPJ Balai Pemeliharaan Jalan, sehingga di Jawa Timur terdapat BPJ1, BPJ2, …, BPJ12.
Masing-masing BPJ bertanggung jawab terhadap kondisi jalan yang ada pada wilayah BPJ tersebut. Dari keadaan diatas perlu dibangun aplikasi yang dapat
memberikan informasi jalan di Propinsi Jawa Timur dimana pengguna dapat menggunakan aplikasi itu dengan mudah dan cepat sesuai dengan kebutuhan dan
informasi yang diperoleh adalah informasi terbaru.
2
1.2. Perumusan permasalahan
Permasalahan yang timbul dalam perancangan dan pengembangan informasi Sistem Informasi Manajemen Pemantauan Kondisi Jalan Dinas Bina
Marga Propinsi Jawa Timur Berbasis Peta adalah sebagai berikut : a. Bagaimana membuat Sistem Informasi Manajemen Pemantauan Kondisi Jalan
Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Timur Berbasis Peta yang dapat di jalankan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
b. Bagaimana memberikan informasi yang benar dan akurat atas kondisi jalan yang perubahannya tidak dapat ditentukan.
c. Bagaimana cara manajemen informasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Pemantauan Kondisi Jalan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Timur Berbasis Peta sehingga nantinya baik Dinas Bina Marga maupun Dinas terkait dapat
dengan mudah mendapatkan informasi yang terbaru tentang kondisi jalan.
1.3. Pembatasan masalah