12 menyiapkan anak pada pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, gerakan ini tidak
terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi dan ketepatan mata dan tangan yang cermat. Kemampuan motorik halus dalam
penelitian ini adalah kemampuan anak menggerakkan tangan melalui menggambar, yang memerlukan kecermatan dalam gerakannya.
2. Perkembangan Motorik Anak
Corbin MS. Sumantri, 2005: 48 mengemukakan bahwa perkembangan motorik adalah perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang
melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak. Aspek perilaku dan perkembangan
motorik saling
mempengaruhi. Lohman
dan Tunner
Maria J. Wantah, 2005: 21 menunjukkan daur siklus pertumbuhan yang terdiri dari empat periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat
dan dua periode lainnya ditandai dengan pertumbuhan yang lambat. Selama periode pra lahir dan enam bulan setelah lahir pertumbuhan tubuh anak sangat
cepat pada akhir tahun pertama pasca lahir, pertumbuhan menunjukkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai anak memasuki tahap
remaja, atau tahap kematangan kehidupan seksualnya. Menurut Hurlock 1997: 152 bahwa pada waktu kehidupan pertama
antara empat atau lima tahun, anak dapat mengendalikan gerakan kasar yang melibatkan bagian badan yang lebih luas untuk digunakan seperti berjalan, berlari,
melompat, berenang dan sebagainya. Setelah berumur lima tahun ke atas, melalui koordinasi yang lebih baik dengan melibatkan pertumbuhan otot dan tulang yang
13 lebih proporsional, anak akan mulai cekatan dalam aktivitas motorik seperti
menggenggam, melempar, menangkap bola, menulis, dan menggunakan alat. Gallahue Depdiknas, 2007: 4 berpendapat bahwa terdapat lima tingkatan
dalam belajar gerak: tingkat penjelajahan, tingkat penemuan, tingkat gabungan, tingkat pemilihan dan tingkat penghalusan. Dari tingkat pembagian belajar gerak
tersebut, bila kita akan melaksanakan aktifitas jasmani tentu akan disesuaikan antara karakteristik perkembangan anak dengan metode yang akan digunakan.
Harun Rasyid 2009: 111 menjelaskan bahwa perkembangan motorik pada anak usia dini, sangat memerlukan banyak frekuensi dan kesempatan untuk
pengembangan aktivitas fisik secara fundamental. Proses melatih anak anak dalam upaya peningkatan motorik halus secara skuensial dengan kreativitas akan
mewujudkan karakteristik bakat terpendam dalam diri anak. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan
motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak. Dalam penelitian ini perkembangan motorik pada anak kelompok A
TK ABA Tukangan Yogyakarta adalah perkembangan motorik halus. Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada
koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada
usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan,
14 dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis
atau menggambar.
3. Pengertian Anak Usia Dini