Listrik dan Air Bersih Sektor listrik dan air bersih pada triwulan laporan mengalami Bangunan Pada triwulan III-2008, sektor bangunan tumbuh melambat

seperti halnya permintaan energi listrik yang tidak jarang masih belum bisa dipenuhi oleh PLN. Lambatnya kinerja perindustrian NTT juga terlihat dari prompt indicator konsumsi listrik industri yang cenderung mengalami penurunan. Namun dari sisi pembiayaan perbankan terhadap sektor industri, tetap mengalami peningkatan sebesar 34,11 y-o-y. Total outstanding kredit sektor industri sampai dengan akhir triwulan III-2008 sebesar Rp 19,73 miliar atau 0,37 dari total kredit. Kualitas kredit sektor industri juga relatif dalam kondisi terkendali dengan nominal NPLs sebesar Rp. 435 juta atau setara dengan rasio NPLs 0,01. Grafik 1.36 Kredit Sektor Industri Grafik 1.37 Kualitas Kredit Sektor Industri

4. Listrik dan Air Bersih Sektor listrik dan air bersih pada triwulan laporan mengalami

ekspansi 3,08 ; y-o-y. Sektor ini secara keseluruhan sangat bergantung kepada kinerja subsektor listrik. Melihat kondisi akhir-akhir ini dimana semakin seringnya terjadi pemadaman bergilir maka pertumbuhan subsektor listrik juga cenderung melambat selama tahun 2008. Perkembangan subsektor listrik tercermin dari prompt indicator perkembangan tingkat konsumsi listrik di wilayah NTT. Sumber : Bank Indonesia Kupang Sumber : Bank Indonesia Kupang 5 10 15 20 25 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2007 2008 Rp m iil a r -100 -50 50 100 150 200 250 300 350 400 150 300 450 600 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2007 2008 Rp j u ta 0,00 0,01 0,01 0,02 0,02 nominal Rasio NPLs nominal y-o-y | Kajian Ekonomi Regional NTT 27 Grafik 1.38 PDRB Sektor Listrik dan Air Grafik 1.39 Jumlah Pelanggan Konsumsi Listrik

5. Bangunan Pada triwulan III-2008, sektor bangunan tumbuh melambat

dengan 0,85 ; y-o-y. Ketergantungan sektor bangunan terhadap proyek- proyek pemerintah masih relatif tinggi, sehingga timing realisasi fisik proyek pemerintah akan sangat menentukan pergerakkan sektor bangunan di NTT. Perkembangan kinerja sektor bangunan juga tercermin dari tingkat pertumbuhan konsumsi semen di NTT. Pertumbuhan aktivitas bangunan ditunjukan dengan peningkatan penjualan eceran untuk kelompok barang konstruksi. Namun demikian, kenaikan harga saat ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan, bahkan menurut beberapa pedagang menyatakan bahwa, sebagian pesanan dibatalkan karena tekanan dari sisi harga Sumber : Suver Penjualan Eceran KBI Kupang. Grafik 1.40 PDRB Sektor Bangunan Sumber : BPS Provinsi NTT diolah Sumber : PLN Wilayah NTT Sumber : BPS Provinsi NTT diolah Sumber : ASI Grafik 1.41 Konsumsi Semen NTT 2 4 6 8 10 12 14 I II III IV I II III IV I II III IV I II III 2005 2006 2007 2008 Rp m il ia r -2 2 4 6 8 10 25500000 26000000 26500000 27000000 27500000 28000000 28500000 29000000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PDRB y-o-y 2008 e la ngg a n 225000 226000 227000 228000 229000 230000 231000 232000 233000 234000 Kw h Kwh Pelanggan 50 100 150 200 250 I II III IV I II IV I II III IV I II III III 2005 2006 2007 2008 Rp m il ia r -2 2 4 6 8 10 12 PDRB y-o-y 10000 20000 30000 40000 50000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 -80 -60 -40 -20 20 40 60 80 100 Konsumsi y-o-y 2005 2006 2007 2008 | Kajian Ekonomi Regional NTT 28 Dari segi pembiayaaan, sejalan dengan peningkatan PDRB sektor bangunan penyaluran kredit konstruksi oleh perbankan NTT mengalami perkembangan positif. Outstanding kredit konstruksi meningkat menjadi Rp 134,79 miliar, dari posisi triwulan sebelumnya sebesar Rp 97,94 miliar. Dari segi kualitasnya, rasio NPLs kredit sektor konstruksi tetap terkendali pada level 0,08. Grafik 1.42 Kredit Sektor Konstruksi Grafik 1.43 Kualitas Kredit Sektor Konstruksi 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Performance sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR mulai membaik. Sejalan dengan proses recovery dari kegiatan konsumsi, pada triwulan laporan sektor PHR tumbuh 6,43;y-o-y, lebih tinggi dari triwulan lalu yang tercatat sebesar 3,71. Pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran sangat terkait dengan kinerja konsumsi. Ketiga subsektor PHR, pada triwulan III-2008 mengalami perkembangan positif masing-masing sebesar 6,49;perdagangan, 1,42;hotel, 7,33;restoran. Sumber : Bank Indonesia Kupang Sumber : Bank Indonesia Kupang Sumber : BPS Provinsi NTT diolah Grafik 1.44 PDRB Sektor PHR Grafik 1.45 Pertumbuhan SubSektor PHR 100 200 300 400 500 600 I II III IV I II III IV I II III IV I II III 2005 2006 2007 2008 R p milia r 1 2 3 4 5 6 7 8 PDRB y-o-y -6 -4 -2 2 4 6 8 10 12 I II III IV I II III IV I II III IV I II III 2005 2006 2007 2008 Perdagangan Hotel Restoran 1000 2000 3000 4000 5000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2006 2007 2008 Rp ju ta 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 nominal Rasio NPLs 20 40 60 80 100 120 140 160 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 50 100 150 200 nominal y-o-y 2006 2007 2008 | Kajian Ekonomi Regional NTT 29 Sumber : BPS Provinsi NTT diolah Perkembangan sektor PHR relatif ditentukan oleh subsektor perdagangan. Hal ini dikarenakan kontribusinya sangat dominan hingga 97,17 terhadap pembentukan PDRB sektor PHR. Pada bulan September 2008, indeks penjualan rill di Kota Kupang secara agregat sebesar 4,31. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan aktivitas perdagangan, meskipun relatif menurun dibandingkan kondisi yang sama tahun lalu. Tekanan dari sisi harga, membuat masyarakat harus melakukan adjustment terhadap pola konsumsinya. Meningkatnya aktivitas perdagangan sepanjang triwulan III dipengaruhi oleh beberapa event yang diselenggarakan di NTT. Pada akhir bulan Juli sampai dengan awal Agustus diselenggarakan event tahunan yang dimulai sejak tahun 2001 yaitu, Sail Indonesia. Dalam waktu yang relatif bersamaan, diselenggarakan kegiatan East Nusa Tenggara Expo entex pada tanggal 31 Juli sampai dengan tanggal 4 Agustus 2008. Selain itu, pameran pembangunan dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-63, selama seminggu berhasil menyedot transaksi sebesar Rp. 135 juta. Grafik 1.47 Konsumsi Listrik Bisnis Grafik 1.46 Struktur PDRB Sektor PHR 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan aktivitas penjualan eceran juga dipengaruhi oleh beberapa kejadian baik pada tataran nasional maupun domestiklokal, seperti : persiapan menyongsong Hari Raya Idhul Fitri, Kegiatan wisuda oleh Perguruan Tinggi Negeri dan beberapa Perguruan Tinggi Swasta di Kota Kupang serta adanya acara pentahbisan Sidi di beberapa Gereja Protestan di kota Kupang. Kejadian-kejadian tersebut diperkirakan berdampak signifikan pada meningkatnya penjualan eceran terutama untuk sektor-sektor pakaian dan Sumber : BPS Provinsi NTT diolah Sumber : PLN Wilayah NTT Perdagangan 97,17 Restoran 1,57 Hotel 1,26 2006 2007 2008 P e la ngga n 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 6000000 7000000 Kw h Jml Pelanggan Konsumsi | Kajian Ekonomi Regional NTT 30 perlengkapannya, maupun bahan makananminuman serta peralatan rumah tangga Sumber : Survei Penjualan Eceran KBI Kupang. Tumbuhnya sektor perdagangan, hotel dan restoran juga tercermin melalui pembiayaan perbankan. Kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami peningkatan sebesar 36,36 y-o-y, dengan total outstanding kredit sampai dengan akhir triwulan III-2008 sebesar Rp. 1,27 triliun atau 23,32 dari total kredit. Kualitas kredit sektor perdagangan, hotel dan restoran relatif dalam kondisi terkendali dengan rasio NPLs sebesar 0,78. Grafik 1.48 Kredit Sektor PHR Grafik 1.49 Kualitas Kredit Sektor PHR

7. Sektor Angkutan dan Komunikasi Sektor transportasi dan komunikasi pada triwulan III-2008