Kelurahan Tanahrata Kecamatan Kotakomba. Untuk bisa mengolah potensi tersebut, pemerintah daerah tentunya membutuhkan investasi, baik berupa
tenaga ahli, kajian yang komprehensif, teknologi dan juga investasi dalam bentuk uang Sumber : Flores Pos. Dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit
sektor pertambangan oleh perbankan di NTT juga masih minim, 0,06 dari total outstanding kredit posisi September 2008 atau senilai Rp. 4,62 miliar.
Potensi usaha pertambangan yang masih belum terekspos membuat perbankan masih belum tertarik terhadap usaha sektor ini.
3. Industri Pengolahan Pertumbuhan sektor industri NTT terus mengalami tekanan
sepanjang tahun 2008. Pada triwulan III-2008, sektor industri hanya tumbuh
0,23, terendah sepanjang tahun 2008. Peningkatan sektor pertanian tidak direspon dengan pertumbuhan sektor industri. Hal ini menunjukan bahwa hasil
pertanian di NTT, baik yang diperdagangkan diekspor maupun untuk konsumsi lokal sebagian besar masih dalam bentuk bahan mentah. Kondisi tersebut
mengakibatkan Provinsi NTT kehilangan potensi untuk mendapatkan value added, karena dinikmati oleh daerah lain.
Grafik 1.34 PDRB Sektor Industri Grafik 1.35 Konsumsi Listrik Sektor Industri
Sektor industri pengolahan hanya memberikan kontribusi 1,50
dari total PDRB NTT, sehingga bisa disimpulkan bahwa kinerja industri di NTT
belum menunjukkan perubahan positif. Lambatnya perkembangan sektor industri bisa dikarenakan kondisi ketersediaan infrastruktur yang masih terbatas,
Sumber : BPS Provinsi NTT diolah Sumber : PLN Wilayah NTT
10 20
30 40
50 60
I II
III IV I
I III
IV I
II III IV
I II
III I
2005 2006
2007 2008
R p
mi lia
r
-6 -4
-2 2
4 6
8 10
12
112 114
116 118
120 122
124
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9
PDRB y-o-y
2006 2007
2008
Pel an
g g
an
50000 300000
550000 800000
1050000 1300000
Kw h
Jml Pelanggan Konsumsi
|
Kajian Ekonomi Regional NTT
26
seperti halnya permintaan energi listrik yang tidak jarang masih belum bisa dipenuhi oleh PLN. Lambatnya kinerja perindustrian NTT juga terlihat dari
prompt indicator konsumsi listrik industri yang cenderung mengalami penurunan.
Namun dari sisi pembiayaan perbankan terhadap sektor industri, tetap mengalami peningkatan sebesar 34,11 y-o-y. Total outstanding
kredit sektor industri sampai dengan akhir triwulan III-2008 sebesar Rp 19,73 miliar atau 0,37 dari total kredit. Kualitas kredit sektor industri juga relatif
dalam kondisi terkendali dengan nominal NPLs sebesar Rp. 435 juta atau setara dengan rasio NPLs 0,01.
Grafik 1.36 Kredit Sektor Industri Grafik 1.37 Kualitas Kredit Sektor Industri
4. Listrik dan Air Bersih Sektor listrik dan air bersih pada triwulan laporan mengalami