Angka kelahiran dan kematian bayi yang terus meningkat tidak sejalan dengan pasangan yang menggunakan program Keluarga Berencana. Untuk itu, upaya
dalam penekanan penduduk dengan penerapan program KB perlu digalakkan kembali khususnya penggunaan alat kontrasepsi http:health.liputan6.com.
2.2 Ragi Yeast
Ragi Yeast memiliki nama ilmiah Saccharomyces cerevisiae dengan nama umum Brewers yeastBakers yeast merupakan klasifikasi dari jamur.
Alasan klasifikasi ini adalah karena memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin, tidak memiliki peptiodglycan di dinding sel, dan lipid ester. Ia juga menggunakan
DNA template untuk sintesis protein dan memiliki ribosom yang lebih besar. Hal ini kemudian menjadi pertimbangan bagi ragi karena ragi merupakan organisme
uniseluler sehingga tidak dapat membentuk tubuh buah, seperti jamur lain.
Gambar 1. Ragi Yeast, Saccharomyces cerevisiae
Kingdom : fungi Phylum
: ascomycota Sub filum : saccharomycotina
Class : saccharomycetes
Ordo : saccharomytales
Famili : saccharomycetaceae
Genus : saccharomyces
Spesies : S. cerevisiae
Saccharomyces cerevisiae telah beradaptasi dengan beberapa cara penting. Salah satu faktanya adalah bahwa mereka mampu memecah makanan mereka
melalui dua cara yaitu respirasi aerobik dan fermentasi anaerobik. Mereka dapat bertahan hidup di lingkungan yang kekurangan oksigen untuk jangka waktu
tertentu. adaptasi lain mereka adalah kemampuan mereka untuk memiliki reproduksi seksual dan aseksual. Beberapa Ascomycota lainnya dapat melakukan
kedua proses. Beberapa organisme sangat bisa melakukan keempat proses. Hal ini memungkinkan spesies ini hidup dalam lingkungan yang berbeda. Madigan, 457
Dalam satu gram ragi padat compressed yeast terdapat kurang lebih 10 milyar sel hidup. Ragi ini berbentuk bulat telur, dan dilindungi oleh dinding
membran yang semi berpori semipermeable, melakukan reproduksi dengan cara membelah diri budding, dan dapat hidup di lingkungan tanpa oksigen anaerob.
Untuk bertahan hidup, ragi membutuhkan air, makanan dan lingkungan yang sesuai. Ragi akan berkembang dengan baik dan cepat bila berada pada temperatur
antara 25
o
- 30
o
C. Bakteri bersel satu ini akan mudah bekerja bila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang hangat. Kandungan karbondioksida yang
dihasilkan akan membuat suatu adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori- pori.
Ragi memiliki sifat dan karakter yang sangat penting dalam industri pangan. Saccharomyces cereviciae dalam pembuatan roti memiliki sifat dapat
memfermentasikan maltosa secara cepat lean dough yeast, memperbaiki sifat osmotolesance sweet dough yeast, rapid fermentation kinetics, freeze dan thaw
tolerance, dan memiliki kemampuan memetabolisme substrat. Pemakaian ragi dalam adonan sangat berguna untuk mengembangkan adonan karena terjadi
proses peragian terhadap gula, memberi aroma alkohol. Saccharomyces cerevisiae juga telah digunakan dalam beberapa industri
lainnya, seperti industri roti bakery, industri flavour, menggunakan ektrak ragiyeast extracts, industri pembuatan alkohol farmasi dan industri pakan
ternak. Dua jenis ragi yang umum digunakan di Indonesia adalah ragi basah compressedfresh yeast dan ragi kering aktif active dry yeast.
2.3 Jenis-jenis Alat Kontrasepsi