Lokasi dan Waktu Penelitian Uji Coba Kelayakan Produk Hasil Penelitian

9 BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 1 Pringapus yang beralamatkan di jalan Siswa Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Penelitian dilaksanakan selama satu minggu, mulai dari tanggal 11 sampai dengan 18 April 2016.

B. Langkah-langkah Pembuatan Produk 1. Alat dan Bahan yang Digunakan

Alat yang digunakan dalam pembuatan briket kain perca ini sebagai berikut. a. Drum penggarangan b. Pipa PVC ¾ inci c. Tungku d. Ayakan e. Corong Buckner, Sedangkan bahan yang digunakan untuk pembuatan briket kain perca sebagai berikut. a. Serbuk gergaji kayu b. Limbah kain perca yang sudah cacah halus c. Tepung kanji d. Minyak goreng bekas e. Air.

2. Cara Pembuatan Produk

Teknik proses pembuatan briket kain perca sebagai berikut.

a. Proses Karbonasi Pengarangan

Serbuk gergaji kayu yang sudah dibersihkan dari pengotornya, dimasukkan ke dalam drum pengarangan, kemudian drum ditutup rapat dan api dinyalakan pada bagian dasar drum. Proses pembakaran dibiarkan 9 10 sehingga semua bahan habis terbakar kurang lebih 5 jam. Setelah dingin dilakukan pembongkaran dan arang yang dihasilkan dipisahkan dari abu sisa pembakaran untuk proses lebih lanjut.

b. Proses Pembuatan Briket Arang Pembriketan

Arang dari proses karbonasi digiling, dihaluskan, dan diayak. Selanjutnya, ditambahkan kain perca yang sudah dipotong kecil-kecil perbandingan arang dan kain 80 : 20 dan perekat dari lem kanji yang telah disiapkan perbandingan 10 bagian perekat dari berat arang, diaduk hingga semuanya tercampur secara merata. Adonan yang sudah jadi siap untuk dicetak menjadi briket dengan dengan cara memasukkan adonan ke dalam cetakan pipa kemudian di press. Briket arang yang sudah dicetak selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Setelah benar-benar kering, briket dilapisi dengan minyak goreng bekas dan briket siap digunakan untuk keperluan rumah tangga sebagai bahan bakar alternatif. Skema proses pembuatan briket kain perca dapat dilhat pada bagan berikut. Gambar 3.1 Skema Proses Pembuatan Brikaca Serbuk gergaji Pemasukan dalam drum Pembakaran 5 jam Pendinginan Pembongkaran Arang karbonasi Penggilingan penghalusan Pengayakan Pencampuran dengan kain perca dan lem kanji Pengeringan Pelapisan briket Produk briket siap digunakan 11

C. Uji Coba Kelayakan Produk

Uji coba kelayakan produk bertujuan untuk mengetahui kelayakan atau efektifitas produk yang sudah dibuat. Uji coba kelayakan produk briket kain perca ini dilakukan dengan memperhatikan syarat-syarat briket yang baik. Indikator penilaian untuk uji coba kelayakan produk briket kain perca dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Indikator Uji Coba Kelayakan Produk No Indikator Kelayakan Produk Kriteria Penilaian Layakefektif Tidak layak tidak efektif 1 Permukaan Halus Kasar 2 Asap dan bau Tidak berasap dan tidak bau Berasap dan berbau 3 Bekas hitam di tangan Tidak membekas Membekas 4 Kekuatandaya tahan Tidak pecah Mudah pecah 5 Suhu pembakaran Tetap Berubah-ubah 6 Lamanya pembakaran Lebih dari 6 jam untuk 1 kg briket Kurang dari 6 jam Untuk 1 kg briket Berdasarkan tabel uji coba produk di atas, maka dapat dijelaskan bahwa Brikaca briket kain perca layak sebagai bahan bakar alternatif rumah tangga apabila memenuhi kriteria sebagai berikut. 1. Permukaannya halus. 2. Tidak berasap dan tidak berbau saat digunakan sebagai bakar. 3. Tidak membekas hitam di tangan apabila dipegang. 4. Memiliki kekuatan tinggi, yaitu tidak mudah pecah. 5. Memilki suhu pembakaran yang tetap. Efektifitas Brikaca sebagai bahan bakar alternatif rumah tangga dalam penelitian ini diuji dengan membandingkan nyala api antara briket arang gergaji tanpa dicampur kain perca dengan Brikaca. Peneliti membandingan 200 gram briket arang gergaji dan 200 gram Brikaca untuk memanaskan masing-masing 2 liter air, kemudian diukur laju pembakarannya. 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan uji coba kelayakan Brikaca briket kain perca sebagai bahan bakar alternatif rumah tangga, maka dapat dipaparkan hasil dari masing-masing indikator penilaian sebagai berikut. 1. Kehalusan permukaan Brikaca memiliki permukaan yang cukup halus. Faktor yang mempengaruhi kehalusan permukaan briket adalah proses penggilingan arang, pengayaan arang, serta pencampuran arang dengan kain perca dan perekat. Meskipun terdapat kain perca sebagai bahan campuran arang, tetapi karena kain perca sudah dicacah menjadi lembut sehingga dapat bercampur merata dengan arang. 2. Tidak berasap dan tidak berbau Berdasarkan hasil pengamatan saat Brikaca digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, tidak tampak adanya asap, tetapi ada sedikit bau. Bau tersebut dihasilkan dari kain perca yang terbakar. Apabila produk ini dikembangkan, maka permasalahan bau dari briket kain perca ini perlu dicarikan solusinya untuk penyempurnaan produk. 3. Tidak membekas hitam di tangan apabila dipegang Brikaca yang dihasilkan dari penelitian ini tidak meninggalkan bekas hitam di tangan saat dipegang. Hal ini membuktikan bahwa arang yang terbentuk sudah benar-benar terpisah dari abunya. 4. Memiliki kekuatan tinggi, yaitu tidak mudah pecah Setelah melalui proses pengeringan selama 1-2 hari, maka Brikaca ini menjadi keras dan tidak mudah pecah. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa briket yang retak setelah dijemur, sehingga perlu penyempurnaan lebih lanjut. Hal ini peneliti sadari karena proses pengepresan dilakukan secara manual, tidak menggunakan mesin. Proses pengepresan dan pencampuran sangat mempengaruhi kekuatan briket. 12 13 5. Memilki suhu pembakaran yang tetap Suhu pembakaran dari Brikaca relatif stabil, tidak menunjukkan perubahan saat digunakan untuk memasak. Suhu pembakaran yang tetap akan mempengaruhi panas yang dihasilkan dan lamanya waktu memasak. Di dalam uji coba produk ini, peneliti membandingkan waktu memasak menggunakan 200 gram briket arang gergaji dan 200 gram Brikaca untuk merebus masing-masing 2 liter air. Ternyata, waktu yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dengan Brikaca adalah selama 30 menit. Sedangkan waktu untuk mendidihkan air menggunakan briket arang gergaji selama 40 menit. Artinya, produk Brikaca mampu menghemat waktu lebih cepat sekitar 10 menit dalam memasak air. Hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan kain perca dalam pembuatan briket arang mampu meningkatkan suhu pembakaran, sehingga memasak menjadi lebih cepat.

B. Pembahasan